transmigration into a women's harem novel [bl]

*•.¸♡chapter empat puluh empat♡¸.•*

'pemandangan apa ini?' athena melebarkan matanya

"at- umph!"

athena membekap mulut alena dengan tangannya. posisi mereka sedang bersembunyi diantara pakaian pria.

athena menunjuk ke arah tiga orang berjenis kelamin yang sama.

"bagaimana ini alena? theo dan si merah sudah tertangkap! kita harus kabur juga sebelum tertangkap!" bisik athena

"eh? tapi kan kita pergi bersama.. sebaiknya kita ju-"

"tapi kan." athena mengerucutkan bibirnya

"lebih bahaya lagi kalau mereka mengaku datang bersama kita."

"iya sih.."

alena tersenyum lembut sambil mengelus tangan athena. samar tapi pasti menimbulkan efek yang luar bagi efek bu-pip.

"tapi dia terlihat sangat marah." athena mengigit bibirnya

memang salah mereka keluar tanpa izin. sial sekali kenapa diantara para profesor dan penjaga akademi mereka langsung bertemu dengan kepala akademi.

alfred terlihat sangat marah, dari rahang yang mengeras dan tangannya yang terkepal. tatapannya menatap nyalang galen yang terlihat tidak peduli. sedangkan sang boti yang berada di tengah hanya bisa menggelengkan kepala menatap keduanya bergantian.

'posisi apa lagi ini.' - theo

"alena! aku takut sekali!" athena memeluk alena, menyembunyikan dirinya perpotongan leher

alena tertawa kecil "tidak papa athena." ucap alena sembari mengelus surai coklat athena

"apa yang kalian lakukan disini?"

alena mendongak. di depannya berdiri seorang gadis cantik dengan surai putih cerah yang tergerai indah, bibirnya melengkung sebuah senyuman saat tatapannya bertabrakan dengan alena.

"lady crystal?"

athena yang mendengar itu segera mengubah posisinya dan berdiri, diikuti alena.

masih mempertahankan senyumnya crystal menatap athena dan alena secara bergantian "lady chalanthe dan lady alena." tebak crystal

"athena saja lady." athena membungkuk

"tidak usah terlalu formal lady athena." kata crystal

athena menganguk kecil, dalam hati dia sedikit mengagumi gadis di depannya. terlihat sangat anggunly dan elegan.

"lady crystal sedang berbelanja juga?" tanya alena

"ya, dan aku tidak sengaja melihat kalian.." crystal menggantung perkataannya, telunjuknya berada di dagu berfikir apa yang mereka lakukan

mengerti kebingungan crystal alena segera menjelaskan "i - itu.. sebenarnya kami keluar tanpa izin, dan sepertinya teman kami ada yang tertangkap.." sambil menunjuk ke arah theo, galen dan alfred

crystal mengerutkan dahinya "bahaya sekali.."

"kudengar kepala akademi kita tidak mengenal ampun untuk anak nakal. hukumannya juga tidak main - main." jelas crystal

bulu kuduk athena berdiri, bibirnya melengkung ke bawah.

"a - ah! tapi karna kita masih kelas satu, mu - mungkin dia tidak akan terlalu segan!" cyrstal mengibaskan kedua tangannya melihat athena yang bagai kehilangan rohnya

athena menggelengkan kepalanya "ah!" kedua tangannya menggenggam sebelah tangan alena dan crystal

"lebih baik kita per-" athena menggantung kalimatnya

tak sengaja matanya bertemu dengan theo. sang pengawal yang entah kenapa bisa menyadari aura negatif yang kuat langsung menoleh dan melihat athena yang sudah bersiap kabur bersama alena dan cyrstal.

athena memutuskan kontak saat theo menunjuknya.

"ayo pergi!" athena segera menyeret keduanya

"eh tapi sepertinya theo menyadari kehadiran kita." ucap cyrstal

mata theo melebar. wah ada yang tidak beres disini. tak memperdulikan galen dan alfred theo dengan cepat mengejar athena.

athena membulatkan matanya saat melihat theo menyusulnya. athena mempercepat langkahnya, merasa athena mempercepat langkahnya theo ikut mempercepat langkahnya. athena melepaskan pegangannya dan berlari kencang meninggalkan alena bersama cyrstal, theo yang tidak mau kalah ikut berlari. dan jadilah mereka kejar - kejaran keluar toko.

saat alena ingin mengejar dua pengawal dan majikan itu, ada tangan yang menahannya.

"profesor!" pekik alena

alfred tersenyum, dibelakangnya ada galen.

alena gelagapan "i - itu.. kami kira bisa keluar akademi tanpa izin karena banyak juga yang keluar jadi kami langsung keluar saja tanpa izin tanpa izin tanpa izin.."

"alena tenanglah." bisik crystal

alfred dan galen sweatdrop.

kenapa dia?

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

haloo~ terima kasih atas support dan doa dari kalian^^ alhamdulilah walau belum pulih sepenuhnya kakak saya sudah bisa keluar dirumah sakit, karna happy akhrinya saya langsung ngetik lagi~ dan maaf gabisa balas komentar kalian satu - satu tapi saya sangat berterima kasih karena mau menunggu dan jadi menjadi reader yang baik buat book gajelas saya ini.

sambil saya revisi tipis - tipis saya usahakan untuk bisa rajin update seperti biasa ya.