•.¸♡55♡¸.•

11.6K 1.1K 64
                                    

"rasanya aneh.. seperti kepekaan ku bertambah." gumam theo

prok prok prok

"selamat." eric menyandarkan dirinya pada pohon dan bertepuk tangan

masih tidak sadar, theo hanya memandang eric dengan tanda tanya. seakan mengerti maksud tatapan eric, theo pun melihat kedua tangannya.

tidak ada yang terjadi, sampai theo merasa sesuatu yang berada dibelakangnya terus menganggu akhirnya theo mencoba melihat ke arah belakang.

ada ekor, theo tidak tahu pastinya itu ekor apa. mirip dengan ekor rubah dan terpasang tepat di dirinya.

tunggu

ekor

rubah

terpasang di dirinya

EKOR RUBAH TERPASANG DI DIRINYA

theo kembali memegang kedua kepalanya. dan benar saja, ada dua telinga rubah juga yang terpasang pada dirinya.

kembali menatap eric, theo seakan meminta penjelasan.

tersenyum geli, eric mengubah posisinya yang awalnya bersandar pada pohon.

"sepertinya kau masih lelah karena pesta dansa kemarin."

eric mendekati theo, sebelah tangannya naik dan mengelus daun telinga rubah milik theo.

"ini adalah transnimal terindah yang pernah kulihat." ucap eric

seketika wajah theo memerah. tatapan dalam eric dan senyum khasnya ditambah elusan pada telinga rubahnya membuat theo mengakui bahwa dia nyaman, belum lagi ada yang bergejolak di dadanya. seakan meminta lebih pada elusan eric.

apa itu insting rubahnya.

"perwujudan tidak sempurna yang benar benar indah." eric masih terus mengelus telinga rubah milik theo

🌸

setelah berhasil membuat perwujudan tidak sempurna, theo kembali ke kelasnya. pelajaran kembali dimulai dengan profesor pin yang mulai menjelaskan asal muasal transnimal.

"kelas saya akhir. silahkan kembali ke kelas utama kalian. saya harap di pertemu berikutnya semuanya sudah bisa mengetahui wujud transnimal."

setelah mengatakan itu profesor pin meninggalkan kelas. para siswa lainnya mulai membereskan buku mereka.

"mau ke kelas bersama?"

"huh?"

theo menoleh, teman duduknya seorang gadis bersurai rasin. gadis itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"beatrice claes, anak dari baron nasar claes."

theo menerima uluran tangan beatrice "theo jangan bertanya apa margaku." theo berkata sambil bercanda

beatrice tertawa kecil "kau pengawalnya lady athena kan? kita sebangku tapi tidak pernah berinteraksi selama kelas transnimal."

"ya? darimana kau tahu?"

"aku dan lady athena berada di kelas yang sama, dia sangat cerewet jika itu menyangkut tentangmu."

"oh ya." bibir theo melengkung keatas

"saya pikir anda orangnya dingin dan tidak suka berbaur jadi saya segan bersama anda, ternyata yang dikatan lady athena benar." beatrice tersenyum anggun

"sebuah kehormatan."

rona merah tipis muncul di pipi beatrice.

theo dan beatrice kini dalam perjalanan menuju kelas masing - masing. mereka melewati kelas sihir, theo sedikit mengintip dan disana ada froy tentunya. entah bagaimana froy sadar tapi pemuda itu dengan cepat mengetahui keberadaan theo, memberikan senyum yang kembali membuat theo merinding.

beatrice yang menyadari ada yang aneh dari theo pun bertanya "theo kenapa?"

"tidak ada apa apa haha."

"beatrice maaf, aku mau ke makan dulu. maaf tidak bisa menemanimu sampai ke kelasmu, dan juga titipkan salamku pada athena."

"eh? oke.."

melambaikan tangannya theo, theo berlari meninggalkan beatrice.

🌸

"sial."

kalau tahu begini lebih baik dia ikut bersama beatrice ke kelasnya.

di meja seberang antreas melambaikan tangannya dan memberi kode agar theo mendekatinya.

dengan malas theo berjalan ke arah meja antreas. duduk di depan pewaris granduke itu dengan wajah masam.

"kenapa wajahmu masam begitu? mau makan?" antreas menyodorkan piring macaron yang terlihat lucu dan enak

theo sebenarnya masih dendam pada antreas. karena pemuda ini, theo harus masuk akademi dan masuk kelas terpandai.

"kau masih marah soal kejadian itu?" tanya antreas

"y." jawab theo malas

antreas tertawa keras.

"lucu sekali." antreas mencubit pipi theo

"hei!" kata theo tidak terima

cubitan antreas bukan main, apa pemuda itu menggunakan kekuatannya seperti saat berpedang.

antreas menatap lekat theo "kenapa pesta dansa kemarin kau cepat sekali menghilang? padahal aku ingin sekali berdansa bersamamu."

pemuda itu memegang sebelah tangan theo dan menaruh pada pipinya. antres menggesekkan pipinya dengan lembut pada telapak tangan milik theo.

"mengapa sangat susah untuk bersamamu sebentar saja?"

plung

theo merasa ada sesuatu yang keluar dari dirinya. lebih tepatnya dari arah belakang dan kepalanya.

tidak mungkin kan..

menghentikan aktivitasnya antreas menatap theo. pewaris granduke itu terkejut sedetik sebelum ekspresinya kembali normal.

"pemandangan indah apa ini?" senyum lembut terukir di bibir antreas

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

ilustrasi telinga dan ekor theo ada diatas yya. saya frustasi sebenarnya nyari ilustrasi transnimal theo T-T

dulu saya maunya anjing tapi kurang greget dan saya ubah jadi rubah. semoga gak ada yang kecewa sama wujud animal theo yak. daripada monyet kan

oiyya jangan lupa cek visual character yya~ sudah saya update dengan tambahan mbti hehe :3 yuk di cek siapa tau ada yang sama mbtinya

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang