*•.¸♡chapter dua puluh empat♡¸.•*

30.6K 3.8K 104
                                    

ini kalian bener percaya kalau aku ngasih spoiler🗿

🌸

di seberang tempat duduk siswa yaitu barisan siswi, alyona melihat interaksi adiknya xavier dengan cowok calon transnimal.

'd - dia yang bersama yang mulia putra mahkota kak damian, dan sekarang dia berteman dengan xavier. s - siapa yang harus aku dukung.' wajah alyona terlihat memerah sambil terus melihat theo

crystal mengikuti arah pandang alyona "bukankah dia tadi yang menatapku.. calon transnimal." gumamnya

🌸

setelah tes kelas bakat selesai. kini theo, xavier, galen dan froy berjalan menuju asrama mereka kembali.

theo menghela nafas, sekarang dia merasakan apa yang athena rasakan. xavier dan galen sekelas, lalu froy pria sepertinya memiliki teman dan theo ugh...

apa kalian berfikir theo menyimak tes bakat? tentu saja tidak! dan sekarang dia frustasi karena tidak mengenal seorangpun di kelas transnimal nanti.

"besok kita sekolah! malas!" xavier berteriak sambil membaringkan dirinya di atas kasur theo

theo berkacak pinggang "tidak bisakah anda tidur kasur anda sendiri?" theo berkata dengan nada kesal

xavier menggeleng "kasur theo nyaman."

"kisir thii nyimin." cibir theo

tchuih nandayo koietsu

alasan tak berguna, kasurnya aja bagai pinang dibelah dua, dibuat dan di proses dengan cara yang sama. gak mungkin kan pabriknya pilih kasih.

"mau ngapain?" xavier menaikkan sebelah alisnya melihat theo yang berjalan ke kasurnya

"tidur pangeran." jawab theo malas

"disini aja." xavier nepuk tempat di sebelahnya

theo memandang aneh xavier. kagak jelas lo begitu, ada tempat luas ngapain sempit - sempitan di satu tempat.

theo memberikan senyum paksa "tidak."

"siapa yang mengajakmu? itu kasurku dan aku tidak memberimu izin!"

wah ngelunjak nih anak. sejak kapan theo memberi izin xavier untung berbaring di kasurnya.

"pangeran saya lelah biarkan saya berisitirahat."

yang theo inginkan hanyalah tidur sampai besok, sebelum bertemu dengan neraka yang namanya 'belajar'.

"kamu bisa tidur disini."

froy yang sedari tadi menyimak percakapan tak jelas theo dan xavier akhirnya membuka suara.

'sorry, emang kita deket?'

tersenyum canggung, sekarang theo lebih memilih bersama xavier daripada bersama froy.

entahlah aura froy ini terasa aneh, membuat theo merinding setiap melihat tatapan ataupun senyum froy bergidik ngeri.

"tidak perlu um... froy.."

sebenarnya theo merasa sangat canggung dengan froy dibanding xavier dan galen, apalagi pemuda itu terlambat datang membuat interaksi mereka tertunda.

"THEO BERSAMAKU!" xavier teriak sambil menatap tajam froy

tetap menampilkan senyumnya froy terkekeh.

emosi xavier naik ketika froy malah tidak mengubrisnya.

"HEY! BERANINYA KAU SAMA PA-"

"hentikan pangeran, kamar lain akan terganggu." akhirnya galen angkat bicara

xavier mendengus kesal "awas ya kau!" sambil terus natap tajam froy

theo memijat pangkal hidungnya.

sekarang theo benar - benar ingin ada pertukaran teman asrama.

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

woy itu yang batin xavier cuman scene komedi napa kalian malah berteori🗿

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang