*•.¸♡chapter tiga puluh dua♡¸.•*

25.8K 3.4K 238
                                    

theo menidurkan kepalanya di meja. rasanya jiwanya sudah melayang, sungguh theo merasa sangat lelah dan penyakit jomponya kembali.

sudah dua minggu theo menjalankan diri sebagai siswa akademi yang baik. theo benar - benar ditemani tugas dan materi. belum lagi kelas transnimal akan dimulai, kelas materi saja theo sudah menyerah.

untung saja triffon dengan baik membantu theo dalam semua tugas theo. dan selama dua minggu ini juga theo tertekan dengan dua kasta tertinggi granduke antreas dan yang mulia putra mahkota damian, entah apa yang merasuki mereka yang seharusnya menjadi sahabat sehidup semati.g malah lebih sering bertengkar.

theo jadi merasa membawa sial karena setiap mereka berdua bertengkar pasti ada theo bersama mereka.

ayolah theo itu cinta damai.

kalian percaya?

"triffon masuk kelas bakat apa?"

triffon menoleh dan tersenyum "p - pedang.." jawabnya

theo speechless "hehh."

padahal triffon terlihat softboy dan neko - neko tapi pemuda itu mendapat kelas pedang.

"fisikmu pasti kuat." puji theo

triffon mengibaskan kedua tangannya "t - tidak juga!" wajahnya kembali memerah

theo tertawa kecil "ya, setidaknya lebih baik dariku yang jompo ini."

"eh?"

"d - daripada itu apa tugas tentang asal usul istana zephyeuonia sudah selesai?"

theo teringat tugasnya yang belum selesai "iya! triffon ayo bantu aku!"

"sebenarnya aku juga tidak terlalu mengerti tugas yang itu.."

"b - bagaimana ini?" theo panik karena profesor yang memberikan tugas bisa dibilang killer

"aku bisa membantu kalian." anteas muncul disamping theo sambil menampilan senyum khasnya

"aku saja, urusan istana begini sudah menjadi makanan sehari - hariku."

antreas dan damian kembali memancarkan tatapan dan aura kebencian.

'kenapa setiap bersamaku!?' jika saja theo tidak mengingat dirinya theo sudah mencubit dua orang yang berada di hadapannya

apalagi melihat pandangan aneh teman kelasnya ataupun murid akademi efigenia, tatapan mereka seolah - olah menjadikan theo adalah dalang dari perkelahian. padahal theo hanya anak baik yang tidak sengaja berada diantara mereka.

"putra mahkota kan sangat sibuk, anda tidak perlu merepotkan diri anda."

"anak tunggal granduke juga pasti sangat sibuk kan, lebih baik urusi urusanmu sendiri."

"hehh? padahal aku mengkhawatirkan yang mulia."

"aku sangat sehat dan tidak butuh perhatianmu."

froy yang melihat perdebatan tak penting itu menopang dagunya sambil tersenyum kecil.

bel berbunyi tanda pergantian pelajaran. theo berdiri dan memegang tangan triffon.

"mau kemana?" tanya antreas dan damian secara bersamaan

"b - bel sudah berbunyi itu artinya k - kelas bakat." triffon tau pertanyaan itu bukan dirinya tapi tidak ada salahnya menjawab kan

🌸

theo menghela nafas, tidak ada satupun di kelas transnimal yang dia kenal. theo sekarang merasakan apa yang athena rasakan.

profesor pin mulai menjelaskan tentang dasar - dasar pengertian transnimal.

"beberapa dari kalian pasti belum mengetahui wujud animal kalian kan?" kata profesor pin

beberapa siswa dan siswi mengangukkan kepalanya.

"angkat tangan kalian."

beberapa mengangkat tangan termasuk theo.

profesor pin menganguk "senior kalian akan memandu kalian." setelah mengatakan itu beberapa anak kelas dua datang dan mendekati siswa siswi yang belum mengetahui wujudnya

"oh? halo!"

theo sedikit terkejut melihat senior yang mendekatinya. salah satu pengawal kembar damian!

"halo senior.."

"panggil saja evans." evans menyeringai memandangi theo

theo menganguk "baiklah senior evans.."

evans mulai menjelaskan cara untuk mengubah diri.

"pertama harus fokus, kedua biarkan energimu mengalir dan berhenti di satu titik yaitu di tengah."

theo sedikit merinding kerena evans menjelaskan sambil menyentuh tubuhnya dengan perlahan, dari bahu turun ke lengan sampai perutnya.

"nah, lakukanlah."

evans menaikkan sebelah alisnya "hm? kau terlihat sangat gugup. apa yang menganggumu?"

theo menggeleng cepat "tidak! saya akan mulai."

evans memperhatikan theo yang menghembuskan nafasnya dan mulai berkonsentrasi.

evans terpanah dan kembali menyeringai.

sudah lima menit tapi belum ada perubahan dari theo, membuat pemuda manis itu menoleh dengan mata berkaca - kaca.

evans tertawa kecil "percobaan pertama memang sulit, apalagi mengontrol energi itu tidak mudah." hibur evans

sedangkan theo mulai berfikir bahwa dia benar dan bola sihir itu salah, buktinya theo tidak bisa merubah dirinya.

"lakukan sekali lagi, aku akan membantumu mengontrol energimu." bisik evans di belakang theo

theo kembali merinding, perlakuan evans membuat theo terasa aneh dan cukup membuat bulu kuduknya berdiri.

theo kembali mengatur nafasnya sebelum memfokuskan dirinya, dibantu evans yang mengontrol energi theo agar stabil dan berpusat pada satu titik.

setelah merasa cukup evans menjauhkan dirinya dan













"wow!"

evans terpana melihat ekor berwarna pink keluar dari belakang tubuh theo.

TBC^^
if you like this story leave a star and comment!

maap ni tapi dibaikin kok sidernya malah ngelunjak ya😔 lama - lama theo jadi monyet beneran nih

transmigration into a women's harem novel [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang