29. Bermalam

1.7K 260 43
                                    

Hai, Deers! Sehat-sehat kah? Yuuto dan Menik update lagi. Semoga kalian terhibur🥰 jangan lupa vomentnya, yak!

💕💕💕

Yuuto tersenyum miring, menatap wajah manis perempuan pribumi di depannya. Dia tak menyangka akan menawan Menik di sini. Di ruang kerjanya di kamp romusha Klender. Awalnya memang dia ingin melepas Menik, memgingat peringatan sang ayah dan hal yang menjadikan alasan mereka tidak bisa bersama.. Namun, tautan jemari perempuan itu saat dia terbangun seolah memancang hatinya hingga rasa itu semakin bertumbuh.

Masa bodoh dengan kenyataan bahwa Yuutolah biang keladi yang menyebabkan Ripto meninggal atas tuduhan penyelundupan beras itu. Asal tidak ada yang mengungkapkan peristiwa itu, dia yakin fakta itu akan tersimpan rapat bersama abu yang ada di guci kamarnya.

Demi menjaga keamanan Menik, Yuuto rela ‘menengok’  dan mencari informasi kabar Menik dari Lela. Bahkan dia mendesak Kenta agar memutus pesanan makanan dengan alasan apapun, karena Yuuto khawatir bila Menik harus keluar dari rumah seorang diri di saat isu penculikan semerbak di kalangan masyarakat. Walau sebenarnya, pekerjaan Menik pun beresiko karena dia pernah melihat sendiri bagaimana Menik dilecehkan oleh centeng yang bengis dan sepertinya sekarang berusaha membalas dendam.

Dari semua rencananya, Yuuto bersyukur, Kenta yang hobi bermain perempuan, mempunyai rasa kesetiakawanan yang tinggi, sehingga mau membantu membantu. Terlebih Kenta tidak hanya bersahabat baik dengan Yuuto tetap juga dengan Ripto sehingga Kenta juga berusaha melindungi Menik diam-diam. Meyakinkan bahwa istri sahabat pribumi Kenta tidak kekurangan secara ekonomi.

Yuuto teringat pertemuannya dengan Kenta beberapa hari yang lalu, saat dia meminta Kenta agar memutuskan hubungan kerja sama dengan Menik.

“Aku tidak bisa memutuskan pesanan itu, Yuu-chan. Aku sudah berjanji pada Ripto untuk menjaganya. Lagipula bukan hanya kamu saja yang merasa bersalah. Aku juga lebih bersalah karena meminta tolong padanya.”

“Berikan saja uang ….”

“Apa kamu tidak mengenal Menik-san? Harga dirinya sangat tinggi. Kemauannya juga sangat kuat. Aku tidak bisa memberi uang cuma-cuma padanya. Yang jelas dia akan curiga! Aku tidak mau kasus ini membuatku terseret! Kamu tahu bukan aku pernah ditahan menggantikan dirimu bersama Ripto karena dianggap pengkhianat! Dan berujung kamu disuruh memilih antara aku dan Ripto! Hahaha, tragis sekali nasib Ripto karena tak ada yang membelanya.” Kenta tertawa miris. “Yuu-chan, kalau kamu memutuskan pesanan, itu artinya kamu membuat Menik mati. Dia menyukai memasak. Dengan memasak, dia bisa melupakan rasa sakit karena kehilangan orang-orang yang dia sayang. Ya, begitu sekilas yang kutangkap dari cerita Ripto, sehingga dirinya membuatkan sebuah kedai makan yang dikelola Menik.”

Yuuto hanya tercenung. Perkataan Kenta benar adanya. “Aku tahu. Carilah alasan yang masuk akal. Aku akan membuatnya bekerja di rumah Kagami, sehingga dia tetap memperoleh penghasilan dengan jerih payahnya, dan juga tetap bisa melakukan apa yang dia suka.”

Yuuto menggigit bibir tebal merahnya, untuk meredam rasa bersalah. Hanya ini cara terakhir yang bisa dia lakukan agar mereka bisa bersama. Setidaknya Menik bisa aman. Aman dari ancaman menjadi wanita penghibur dan juga aman dari Joko, yang terus berusaha meraih hatinya.

Bagi Yuuto, Joko adalah ancaman terbesarnya. Laki-laki pribumi lulusan Techniche Hoogeschool te Bandoeng atau Sekolah Teknik Bandoeng yang bergabung dengan PETA itu, sepertinya serius ingin meminang Menik. Tentu Yuuto tidak bisa berdiam diri, walau jalan di depannya masih kelam.

Yuuto kembali memandang Menik yang duduk dengan rambut kusut masai di depannya. “Bagaimana Menik-san? Bukankah tawaranku cukup bagus? Sedenbu sudah memutuskan ikatan kerja sama, Lela juga sepertinya akan lebih fokus merawat ibunya selama pemulihan. Dan, meneruskan berjualan di rumah seorang diri, bukanlah ide yang bagus, walau kamu sangat memerlukan uang.”

Menik (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang