Eren membuka matanya. Awalnya pandangannya masih samar, hingga perlahan pandangannya semakin jelas. Tubuhnya melayang seperti berada di dalam air. Ia berusaha menggerakkan tubuhnya. Tangannya menyentuh pembatas kaca di depannya. Ia menggedor-gedor kaca itu, berharap bisa keluar dari dalam sana, tapi nihil. Ia tidak bisa.
Ia melihat ke sekeliling. Matanya membelalak saat melihat puluhan, atau bahkan ratusan makhluk berada dalam tabung kaca sepertinya. Ia kembali memperhatikan dengan teliti dan tubuhnya tiba-tiba saja meremang saat melihat tepat di sampingnya, Selyn juga berada dalam tabung kaca sepertinya. Ia berusaha memanggil Selyn dengan menggedor-gedor kaca itu, tapi Selyn tetap bergeming, masih tidak sadarkan diri.
Seseorang berjalan ke arahnya. Ia menatap orang itu dengan ngeri. Bagaimana tidak? Saat ini nyawanya sedang berada dalam genggaman orang di hadapannya. Orang itu, Guru Hans, sedang menyuntikkan semacam cairan pekat ke selang-selang di dekat tabung milik Eren. Ia tertawa sebelum menempelkan tangannya ke kaca milik Eren.
"Kau akan menjadi kekuatanku, Eren. Lebih kuat dari Pangeran Denise karena sejak awal kau memiliki tubuh yang bugar."
Eren berusaha menyembunyikan ketakutannya. Ia menggedor-gedor kaca yang memenjarakannya lagi sampai tiba-tiba sesuatu berwarna hitam tumbuh melalui jemarinya, terus merambat ke lengannya. Eren panik. Ia menggerak-gerakkan tubuhnya tidak karuan saat rasa panas tiba-tiba menyerangnya.
Guru Hans tertawa kencang dengan gayanya yang khas. Ia memperhatikan semuanya seperti sedang melihat sebuah sirkus. Ia menghitung dalam diam dengan jemarinya. 1...2...3...
Pyaarrrr!!!
Tabung kaca itu pecah. Air yang menguap meninggalkan asap. Dari balik kepulan asap itu, muncul seekor kucing besar berbulu hitam dengan tatapan tajamnya. Eren, ia berubah menjadi black panther.
***
Flogi dan Jun sudah sampai di Kota Kenhill. Flogi turun dari atas punggung beruang kutub besar itu. Tidak lama, makhluk di depannya berubah ke bentuk asalnya, manusia, meski taring dan mata merahnya masih tetap ada.
"Itu cukup cepat untuk makhluk besar seperti...mu. Maksudku, bentukmu yang lain."
Jun meringis. "Akan lebih baik jika kau menyebutku beruang. Menyebalkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chemist Accident (TAMAT)
Fantasy"Hoaaammmm..." Terdengar sebuah suara yang mengagetkan mereka. Mata mereka terus menatap ke dalam gua. Sebuah bayangan berjalan mendekat ke arah mereka. Debaran jantung mereka semakin mengencang. Rasanya seluruh dunia mendengar debaran jantung mere...