4. Percobaan Gagal

207 22 12
                                    

Laboratorium itu penuh dengan jejeran zat-zat kimia yang sudah diletakkan dalam wadah-wadah berbentuk aneh yang dibedakan berdasarkan jenis zat kimia yang digunakan, juga alat-alat percobaan lainnya. Tiga remaja itu sedang sibuk dengan percobaan mereka. Di ujung meja panjang itu, seekor tikus tergeletak tak berdaya di atas sebuah mesin. Entah apa yang akan mereka lakukan dengan tikus itu.

"Flo, mana larutan yang tadi aku berikan padamu?" Tanya Selyn pada gadis berambut pirang sepunggung itu. Sedang yang ditanya hanya membisu dan terus mengerjakan pekerjaannya dalam diam.

"Flo, kau mendengarku tidak?!" Selyn mulai tidak sabar. Ia benar-benar kesal pada sikap Flogi yang tak acuh. "Arggghhh!!! Percobaan ini tidak akan pernah selesai kalau kau tidak mau bekerjasama seperti ini, Flo!!"

Eren yang sedari tadi hanya mendengarkan, akhirnya tidak tahan juga untuk bersuara. "Kalian ini bisa diam tidak?! Berisik, tahu!" Ucapnya sambil menatap tajam ke arah kedua temannya itu.

Brakkk!!!

Flogi menaruh botol berisi larutan permintaan Selyn dengan kasar. Semua mata menatap ke arah Flogi dengan heran. Terlebih Selyn yang kekesalannya semakin berlipat-lipat.

"Kau!!!" Selyn menerjang Flogi dan meremas kerah bajunya dengan kasar. Tapi seperti biasa, Flogi hanya menatapnya datar. Tanpa ekspresi.

"Kalian ini apa-apaan, sih?!!" Eren mencoba melerai.

"Kau itu manusia apa bukan, sih?! Sumpah ya, kau itu benar-benar menyebalkan!!"

"Selyn!!"

"Eren, apa kau tidak kesal melihat perempuan menyebalkan ini? Dari tadi dia sama sekali tidak mendengarkan kita. Aku tahu dia pintar. Dia bisa mengerjakan percobaan ini sendirian, tapi ini kerja kelompok, Eren!!" Teriak Selyn yang sudah kalab.

"Memangnya kau tahu dari mana kalau aku tidak mendengarkanmu?" Flogi berkata - lagi-lagi – tanpa ekspresi sedikit pun. Selyn menggeram, ia berusaha memukul Flogi, tapi untunglah tangan Eren lebih sigap daripada pukulan Selyn.

"Selyn, sudah!!" Eren mendorong keduanya. Mencoba melerai. Tetapi karena dorongan Eren tadi, Selyn hampir terjatuh jika saja Eren tidak memeganginya. Sedangkan Flogi...

Bruakk!!! Pranggg!!!

Ia terjatuh diantara zat-zat kimia dan mesin tempat tikus itu!

***

Asap mulai mengepul setelah sebelumnya mesin tempat bangkai tikus milik Eren tergeletak mengeluarkan kilatan listrik yang tidak terkendali akibat zat-zat kimia yang tidak sengaja terdorong tubuh Flogi dan mengenai mesin itu. Asap itu perlahan memenuhi ruangan. Sebuah bayangan hitam muncul semakin membesar. Bayangan itu semakin membesar dan membesar, menembus atap laboratorium. Eren dan Selyn menatap bayangan itu dengan mata terbelalak.

"E-i-i-itu..." Selyn hampir tak bisa berkata-kata, begitu pula dengan Eren. Tangannya menunjuk pada bayangan hitam itu.

Flogi yang tadi terjatuh menatap ke arah bayangan itu. Matanya terbelalak. "Lari!!!" Ia segera bangkit dan menarik tangan kedua temannya untuk menjauh dari bayangan itu.

Bayangan itu terlihat menunduk. Lalu detik berikutnya...

"Hoargghhhmm...!!!" Bayangan itu menampakkan rupanya. Sosok monster berkulit hitam dan... itu adalah tikus percobaan mereka!

"AAAARRRGGGGGGGGGGHHHHHHH!!!!" Teriak Flogi, Eren, dan Selyn bersamaan. Mereka pun berlari, mencoba menyelamatkan diri.

"Sembunyi di bawah meja ruangan depan!" Eren berteriak kepada kedua temannya. Mereka pun segera berlari mengikuti petunjuk Eren.

Chemist Accident (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang