CHAPTER 3

37.6K 2.1K 30
                                    

Selamat membaca gais!!!

Jangan lupa vote & komen yah!!!

Jangan lupa vote & komen yah!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(picture from Pinterest)

🌼🌼🌼

Zanna merasakan seseorang mengusap kepalanya dengan perlahan. Zanna mencoba membuka matanya dengan perlahan, "selamat pagi anak bunda". kata bunda Hazel dengan senyuman yang teduh.

Zanna merasa seluruh tubuhnya sangat sakit dan napasnya pun terasa panas. Zanna mencoba bangun untuk duduk dan di bantu oleh bunda Hazel. "semalam kamu demam tinggi karena luka-luka tabrakan kemarin". kata bunda Hazel.

Bunda Hazel bertanya mengapa Zanna bisa mendapatkan luka-luka tersebut dan Zanna pun menceritakan tentang kejadian kemarin tetapi Zanna tidak menceritakan ketika dia bertengkar dengan Javon.

Semalam bunda Hazel sangat terkejut ketika masuk di dalam kamar Zanna dan mendapati Zanna dalam kondisi luka di tubuhnya dan bunda Hazel semakin panik ketika suhu tubuh Zanna sangat tinggi.

Bunda Hazel pun menyuapkan Zanna bubur dan memberikan beberapa obat untuk Zanna minum dan bunda Hazel pun menyuruh Zanna untuk beristirahat, ketika Bunda Zanna sudah sampai di depan pintu Zanna memanggil bundanya.

"Bund, abang kemana?". kata Zanna dan Bunda Hazel pun hanya menghela napasnya. "dia ga pulang dari semalam, bunda telpon pun nomornya ga aktif".ucap bunda Hazel dan akhirnya bunda Hazel pergi dari kamar Zanna.

Zanna pun langung turun dari tempat tidurnya untuk mencari handphonenya dan dia melupakan luka yang ada pada kakinya. "aws". Zanna meringis karena luka yang ada di kakinya. akhirnya dia memelankan cara jalannya. Setelah Zanna mendapat handphonenya, dia menelepon abangnya berkali-kali tapi nomornya tidak aktif.

Zanna sangat mengkhawatirkan keadaan abangnya. Katakanlah Zanna bodoh karena tetap memperdulikan abangnya tetapi Zanna sangat menyayangi abangnya.

Zanna akhirnya memilih duduk di balkon kamarnya sambil menunggu abangnya. "abang kemana sih?". kata Zanna pelan.

Akhirnya bunyi motor abangnya pun terdengar dan Zanna buru-buru keluar untuk bertanya kepada abangnya tetapi dia mencoba untuk tetap berjalan pelan karena kakinya terasa sakit.

ketika Zanna hampir menuruni tangga, Zanna mendengar suara papanya yang sedang memarahi abangnya, ketika Zanna ingin turun ke bawah untuk melihat tetapi dia menahan langkah karena pertanyaan papanya.

"kamu tahu adikmu kecelakaan tetapi kenapa kamu malah meninggalkannya sendirian di rumah?". kata Papa Ryan marah. Javon mendengus dan ingin pergi kamarnya. "jawab pertanyaan papa, Javon Elordi Jhonson". Ketika papa Ryan menyebutkan nama lengkapnya, Javon tau kalau papanya benar-benar marah.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang