CHAPTER 56

18K 980 29
                                    

Haii everyone!!!

How was your day?

🌼🌼🌼

Keizaro tidak melepaskan tatapannya dari Zanna yang sedang mengemasi barang-barangnya karena hari ini Keizaro sudah dijinkan pulang oleh dokter, lebih tepatnya keizaro yang memaksa untuk pulang karena Keizaro tidak merasa betah berlama-lama di rumah sakit. Hampir setiap hari juga Javon mencoba segala hal untuk mendekati Zanna tetapi Zanna juga mempunyai sejuta cara untuk menghindari Javon.

"Udah selesai". kata Zanna sambil tersenyum lega karena barang-barang Keizaro cukup banyak karena Keizaro hampir satu minggu di rumah sakit. Zanna melangkah ke arah Keizaro dan merapikan rambut Keizaro yang cukup berantakan, Keizaro pun menaruh tangannya di pinggang Zanna dan menarik Zanna mendekat dengannya. Keizaro langsung mengecup kepala Zanna dan membuat Zanna blushing.

Deheman seseorang membuat Zanna menjauhkan tubuhnya dari Keizaro sedangkan Keizaro langsung mendengus karena setiap kali Keizaro ingin bermanja ria dengan Zanna pasti ada saja penganggunya. "Bucin terus". Kata Ezra sambil memainkan matanya dan Keizaro hanya menatap tajam Ezra sehingga Ezra meringis ngeri. Gavi langsung menggandeng tangan Zanna untuk keluar dari ruangan keizaro.

Keizaro pun langsung berjalan dengan cepat dan menggandeng tangan Zanna yang satunya. "Kok kamu ga nungguin aku sih?". Kata Keizaro dengan cemberut sedangkan teman-temannya hanya melotot ngeri ke arah Keizaro yang tidak pernah mengeluarkan ekspersi seperti itu. "Heheh Maaf sayang". Kata Zanna sambil menyengir lucu dan membuat Keizaro tersenyum manis sampai matanya menyipit. "Gue ga nyangka bos kita bisa kayak gitu". Kata Ezra sambil berbisik ke arah Damian.

Damian pun mempercepat langkahnya karena tidak ingin berdekatan dengan Ezra. "Ayang tungguin aku". teriak Ezra dengan kencang sehingga banyak orang melihat ke arah Ezra. Ezra dengan pedenya melambaikan tangannya karena banyak orang yang melihat ke arahnya. "Bukan temen gue". kata Damian sambil menutup wajahnya karena malu dengan kelakuan absrud Ezra.

"Silahkan masuk princess". Kata Gavi dengan senyum manis dan membuat Keizaro mendengus. Keizaro tidak suka dengan Gavi yang terus menempeli Zanna di manapun Zanna berada. Keizaro masuk ke dalam mobil dan membanting pintu mobil dengan keras sehingga Zanna terperanjat. "Kamu kenapa lagi hm?". Kata Zanna sambil menarik dagu Keizaro untuk menghadap ke arahnya. "Aku ga suka kamu dekat-dekat sama Gavi". Sedangkan Gavi memutar bolanya malas mendengar perkataan Keizaro yang kekanak-kanakan.

"Gue sama Zanna cuman sepupu kalau Lo lupa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue sama Zanna cuman sepupu kalau Lo lupa". Keizaro tidak mempedulikan perkataan Gavi dan menarik Zanna ke dalam pelukannya dan menutup matanya, sedangkan Zanna langsung melingkarkan tangannya ke leher Keizaro. Keizaro menaruh bantal di dekat kepala Zanna sehingga kepala Zanna nantinya tidak akan terbentur. Gavi yang melihat kemesraan Keizaro dan juga Zanna hanya tersenyum dan merasa lega karena Keizaro sangat menyayangi Zanna dengan setulus hati.

Ezra dan Damian menggunakan mobil yang berbeda karena harus menjemput Nasya dan juga Carlissa. Sebenarnya mereka membolos dari sekolah karena ingin menjemput Keizaro padahal Zanna sudah melarang mereka tetapi pada dasarnya mereka sangat bandel dan tidak mendengarkan perkataan Zanna.

Mama Tiara menyambut mereka dengan bahagia ketika mereka semua tiba di mansion milik keluarga Keizaro. "Maaf yah udah ngerepotin kalian". Baru saja Zanna ingin menjawab perkataan Mama Tiara tetapi Ezra sudah menjawab terlebih dahulu. "Tentunya ga gratis dong tante, kita butuh makan karena udah lama ga makan masakan enak tante". Mereka semua hanya mendengus mendengar perkataan Ezra yang memang sudah kehilangan urat malunya ketika masih di dalam kandungan ibunya.

Mereka menghabiskan waktu dengan bercanda dan sesekali membully Ezra yang sudah lama jomblo dan kehabisan stock cewek. "Mama aku pamit pulang dulu yah". Keizaro langsung cemberut dan memeluk Zanna dari samping. "Ga boleh pulang". Keizaro bahkan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Zanna. "Aku harus pulang, nanti pops nyariin aku". kata Zanna memberi pengertian tetapi Keizaro melepaskan pelukannya dan berlari ke arah kamar.

Teman-teman Keizaro hanya bisa mengelus dada sabar melihat tingkah Keizaro yang kelewat bucin. "Mama aku ijin ke kamar Keizaro yah". Mama Tiara pun mengijinkan Zanna melalui anggukan kepala. Zanna pun masuk dan melihat bayi besarnya yang sedang menutup semua tubuhnya menggunakan selimut. "Kamu marah sama aku?". Zanna pun menghela napasnya ketika tidak mendengar jawaban Keizaro. "Yaudah kalau gitu aku pulang dulu yah, jangan lama-lama ngambeknya". Zanna pun mengusap kepala Keizaro dan memilih pulang.

Entah kenapa Keizaro sangatlah cengeng ketika berjauhan dengan Zanna dan langsung menangis ketika Zanna tidak membujuknya sama sekali. "Air mata sialan". Kata Keizaro sambil terisak dan Mama Tiara hanya mencoba menahan tawanya melihat anak sulungnya yang sangat manja ketika sakit tetapi Mama Tiara tidak ingin menganggu Keizaro dan lebih memilih menunggu Keizaro sampai selesai menangis.

Zanna terkejut mendapati Javon yang ketiduran di kasurnya dan Zanna bingung apa yang harus dilakukannya untuk membangunkan Javon dan sejujurnya Zanna takut Javon akan memukulnya karena sudah berani membangunkan Javon. Zanna pun memilih mandi untuk menghilangkan badannya yang terasa lengket. Bunyi gemercik air pun mengusik Javon sehingga Javon terbangun.

Javon menunggu Zanna untuk keluar dari kamar mandi dan Zanna sempat terkejut melihat Javon yang sudah bangun tetapi Zanna menghiraukan keberadaan Javon. "Dek". Zanna merasakan debaran didadanya karena sudah lama Javon tidak memanggilnya seperti itu tetapi Zanna mencoba untuk menghilangkan debarannya. "Abang bawain makanan kesukaan kamu". Zanna pun mengacuhkan Javon dan memilih mengeringkan rambutnya.

Javon pun melangkah ke arah Zanna dan Zanna otomatis memundurkan langkahnya. Javon hanya tersenyum kecut melihat ketakutan di mata Zanna. "Abang minta maaf untuk perlakuan abang selama ini sama kamu". Mata Javon kembali berkaca-kaca tetapi Zanna hanya menatap datar Javon sehingga membuat Javon semakin terluka. "Abang rela lakuin apa aja asal kamu mau maafin abang". Kata Javon dengan sungguh-sungguh.

Zanna pun tersenyum miring. "Pergi jauh dari kehidupan aku dan jangan pernah muncul lagi". Javon merasa dadanya ditikam ribuan belati tajam. "Kalau itu abang ga bisa". Javon tidak bisa berjauhan dengan Zanna dan Javon ingin menebus semua kesalahannya dengan menyayangi Zanna sepenuh hati. "kemauan aku cuman itu aja dan sekarang keluar dari kamar aku". Javon pun menggelengkkan kepalanya dan dengan panik melangkah ke arah Zanna.

"tolong Zanna jangan benci abang". Javon memegang kedua tangan Zanna dan membuat Zanna berontak. "Kamu minta apa aja sama abang tapi jangan minta abang jauh dari kamu". Zanna pun menghentakkan kedua tangannya. "AKU BILANG KELUAR". Kata Zanna sambil membentak Javon dan Javon sempat terkejut mendengar teriakan Zanna. "oke abang keluar tapi jangan lupa di makan yah". Javon pun mengelus pipi Zanna dan keluar dari kamar Zanna.

Zanna sebenarnya tidak tega berbuat seperti itu kepada Javon hanya saja dirinya perlu waktu untuk memaafkan semua kesalahan Javon. Zanna pun mengambil martabak yang Javon belikan dan melangkah cepat ke arah tong sampah. Zanna sudah ingin membuangnya tetapi tangan Zanna hanya menggantung di udara, Zanna menghela napasnya kasar dan membawa makanan tersebut di sudut sofa. Zanna memakan martabak tersebut dan tak terasa air matanya jatuh. "Aku bukan malaikat yang bisa maafin segala kelakuan aku sama kamu dan aku butuh waktu". Kata Zanna dengan pelan.

🌼🌼🌼

Haii gaiss makasi yah udah baca chapter ini 😘🥰

Jangan lupa Vote, follow akun aku dan Komen yah!! 😘😘

Selamat Tahun baru semuanya, maaf baru ngucapin sekarang hehe. Semoga berkat Tuhan melimpah di tahun ini yah

04 Januari 2023

_The Angel_


KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang