CHAPTER 58

15.5K 819 11
                                    

Haii everyone!!!

How was your day?

🌼🌼🌼

Sejak kejadian di mana Javon menggendong Zanna ke kamar seminggu yang lalu, Javon lebih berani untuk berinteraksi dengan Zanna walaupun Zanna masih menanggapi Javon dengan ketus dan bahkan terkadang mengabaikan Javon. Tetapi Javon tidak ingin menyerah dan Javon tahu kalau Zanna masih menyayanginya sebagai abang. 

Zanna turun ke lantai bawah dengan badan yang terasa lebih segar karena Zanna baru saja menyelesaikan ritual mandinya. "Good morning". Kata Zanna sambil mencium pipi Papa Ryan dan Bunda Hazel. "Good morning too sweetheart". Javon hanya tersenyum manis ke arah Zanna walaupun Zanna tidak melihat ke arahnya sama sekali. 

"Pagi adek abang yang cantik". Zanna hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Javon dan melihat senyum tulus Javon. Sebenarnya Zanna sudah mulai luluh dengan perlakuan Javon padanya karena memang pada dasarnya Zanna tidak pernah membenci Javon tetapi Zanna hanya kecewa dan capek dengan keadaan. 

Tetapi ada yang berbeda dari Javon yaitu muka Javon kelihatan lebih pucat hari ini dan Zanna hany bisa menghela napasnya dan mencoba mengabaikan kekhawatirannya. "Abang makan dulu setelah itu minum obat yah". Kata Bunda Hazel dengan penuh perhatian. "Okee bunda". Kata Javon dengan mengangkat jempolnya. 

Zanna sangat ini bertanya tetapi lagi-lagi gengsinya menghalangi rasa peduli Zanna. "Yaudah abang pamit dulu yah ke kampus dan kamu dek semangat ujiannya hari ini yah". hari ini Zanna akhirnya menjalan Ujian Nasional dan ini adalah hari terakhir dan sebentar lagi Zanna akan lulus tetapi Zanna masih bingung untuk melanjutkan pendidikannya di kampus yang mana. 

Javon pun mengecup pipi Zanna dan membuat Zanna mengerjapkan matanya beberapa kali karena terkejut. Javon pun meninggalkan Zanna yang sedang terpaku sedangkan Papa Ryan dan Bunda Hazel sudah tertawa karena melihat raut wajah Zanna yang lucu ketika terkejut. Zanna pun berdehem untuk menghalau perasaan senangnya ketika Javon mengecup pipinya. 

Acara makan pun selesai dan Papa Ryan sudah berangkat ke kantor dan Bunda Hazel menyuruh Zanna untuk ke kamar karena sebentar lagi Ujian Nasionalnya akan dijalankan. Bunyi handphone Zanna berbunyi dengan nyaring dan mengalihkan atensi Zanna dari buku-buku yang sedang Zanna baca sebelum memulai ujian. 

"Selamat pagi sayangku". Pipi Zanna bersemu mendengar perkataan dari Keizaro. "Selamat pagi juga". Zanna tersenyum manis dan membuat perasaan Keizaro menghangat. "Udah siap belum ujiannya?". Zanna menganggukkan kepalanya walaupun Zanna merasa sedikit sedih karena Ujian Nasional di rumah tetapi ini adalah pilihannya. "Semangat ujiannya yah sayang ku". Kata Gavi sambil merebut ponsel Keizaro. 

Terjadilah aksi rebutan handphone antara Keizaro dan Gavi karena ingin berbicara dengan Zanna. "Balikin handphone gue sebelum gue patahin leher Lo". Kata Keizaro mengancam. "Yaudah aku kasihin dulu handphone sih singa yah". Kata Gavi kepaada Zanna dan Zanna tertawa mendengar perkataan Gavi yang menyebutkan Keizaro singa. 

Raut wajah Keizaro yang keruh berubah menjadi leboh bersemangat ketika melihat kembali wajah Zanna dan teman-teman Keizaro yang melihat perubahan Keizaro pun hanya mendengus dan bergumam bucin dengan suara yang pelan karena takut Keizaro akan memarahi mereka. "Jangan lupa berdoa sebelum mulai ujian yah". Kata Zanna mengingatkan Keizaro dan Keizaro mengangguk mendengar perkataan Zanna. 

Zanna pun mematikan telepon setelah berpamitan pada Keizaro  karena guru yang mengawasinya ujian sudah datang. Tak terasa waktu berlalu dengan cepat dan Zanna sudah selesai mengerjakan semua soal-soal yang membuat kepalanya seakan mau meledak. "Saya permisi dulu dan Good Luck untuk kedepannya Zanna". kata guru yang mengawasi Zanna ujian.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang