CHAPTER 48

18.3K 1.1K 36
                                    


Haii everyone!!!

How was your day?

🌼🌼🌼

Seorang pria tampan berjalan menuruni jet pribadinya, tatapan tajamnya dapat membuat siapa saja merasa gemetar ketakutan walaupun terlindungi oleh kaca mata hitam miliknya. Tubuhnya yang dibalut jas hitam semakin membuat dirinya tampan walaupun sudah berumur.

"Selamat datang kembali di Indonesia tuan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang kembali di Indonesia tuan". Grandpa Joe hanya menganggukkan kepalanya singkat dan melangkah menuju mobil terbarunya. Grandpa Joe menghirup udara segar yang ada di Indonesia.

Tak butuh waktu lama Grandpa Joe tiba di salah satu rumah yang megah dan salah satu pengawal membuka pintu dan Grandpa Joe keluar dari dalam mobil. Grandpa Joe melepaskan kaca mata hitamnya dan menatap datar rumah megah yang ada didepannya.

Semua pengawal berbaris dengan rapi untuk menyambut tuan besar mereka, bahkan tak ada seorang pun dari mereka yang mengangkat kepala mereka karen mereka sangat menhormati tuan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua pengawal berbaris dengan rapi untuk menyambut tuan besar mereka, bahkan tak ada seorang pun dari mereka yang mengangkat kepala mereka karen mereka sangat menhormati tuan mereka.

Grandpa Joe disambut oleh beberapa pelayan yang juga berdiri sambil menundukkan kepala mereka. Grandpa Joe menatap datar ke arah anaknya dan setelah itu memandang ke arah menantunya yang sudah menatap dirinya dengan air mata yang terus mengalir.

Tatapan terakhir Grandpa Joe jatuhkan kepada Javon yang sedang menatapnya datar tetapi Grandpa Joe bisa merasakan tatapan kosong dari Javon. Grandpa Joe melangkah pelan ke arah Javon dan tanpa aba-aba Grandpa Joe menampar Javon.

Bunyi tamparan menggema di ruang tersebut bahkan Bunda Hazel sempat membekap mulutnya sendiri melihat anaknya ditampar begitu keras oleh mertuanya sendiri. Javon mengusap ujung bibirnya yang terdapat darah, Javon tidak dapat melawan karena Javon tau kalau Grandpa Joe menamparnya karena perlakuannya terhadap adiknya.

Grandpa Joe melangkah ke salah satu kursi dan duduk dengan menyilangkan salah satu kakinya dengan tenang seolah-olah tidak terjadi sesuatu sebelumnya. Bunda Hazel membantu Javon untuk berdiri sambil mengusap bibir anaknya. "Aku gapapa bunda". Kata Javon ketika melihat tatapan Bundanya yang terlihat khawatir.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang