CHAPTER 10

32.8K 1.7K 18
                                    

Haii selamat datang di cerita KEIZANA!!! 💕

Happy reading!!!

🌼🌼🌼

Zanna sudah tiba di rumah dengan selamat, tadi dia pulang menggunakan ojol karena dia tidak ingin merepotkan Ezra atau Damian.Ketika dia masuk ke dalam rumahnya dan ketika mama dan omanya melihat kondisi muka Zanna mereka pun tercengang dan berdiri memegang Zanna.

"Astaga nak, apa yang terjadi sama kamu?". Kata bunda Hazel dengan panik sambil menangkap muka Zanna.Zanna menghembuskan napasnya perlahan karena dia tidak mempunyai alasan yang tepat untuk menjelaskan kepada orang tuanya.

Zanna tidak pandai menipu dan Zanna hanya menundukkan kepalanya. Ketika Zanna mengangkat kepalanya matanya bertemu dengan Javon.Javon tadi sempat kaget melihat muka Zanna yang babak belur tetapi Javon hanya terdiam dan tidak ingin terlihat mengkhawatirkan Zanna.

"Zanna jawab bunda nak, jangan buat bunda khawatir sama kamu". Kata bunda Hazel dan Zanna memutuskan kontak matanya dengan Javon."Zanna tadi nolongin orang yang kena keroyok bund". Kata Zanna sambil memainkan jarinya pertanda gugup.

"Astaga nak baru aja kamu pindah udah di keroyok apalagi setahun". Kata bunda Hazel dan Papa Ryan menarik bunda Hazel untuk duduk di sofa.Bunda Hazel memijit kepalanya karena pusing melihat kondisi Zanna. Oma menarik Zanna untuk duduk di sofa dan mengelus kepala Zanna.

"Lukanya udah di obatin kan? Terus dimana Gavi?". Kata Oma menuntut penjelasan."Udah Oma, tadi Gavi minta dokter untuk ke sekolah obatin aku dan Gavi lagi di sekolah rapat sama kepala sekolah". Kata Zanna menundukkan kepalanya, Zanna merasa bersalah karena membuat mereka khawatir kecuali Javon.

"Berarti tadi di sekolah tawuran?". Kata Oma menaikkan salah satu alisnya dan menuntut penjelasan dari Zanna.Zanna terpaku di tempat duduknya, bagaimana omanya bisa tau kalau tadi ada tawuran? Pikir Zanna dalam hati."Oma tau karena setiap kali Gavi rapat sama kepala sekolahnya pasti karena selesai tawuran". Kata Oma tenang.

Zanna hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan omanya. "maafin Zanna Oma, tadi teman aku butuh bantuan dan ga ada siapa-siapa di sana, aku ga tega". Kata Zanna Papa Ryan pun mengerti dengan kondisi Zanna. "It's okay honey tapi kamu harus lindungin diri kamu sendiri, kalau kamu mau nolongin orang lain gpp papa ngerti tapi usahakan jangan sampai terluka". Kata papa Ryan secara halus agar Zanna paham.

"Ia pah". Kata Zanna dan sedikit merasa lega karena tidak di marahi oleh keluarganya. "Ayok sekarang kamu istirahat dulu, nanti bunda bawakan makanan di kamar kamu yah". Kata bunda Hazel sambil mengelus belakang Zanna.

Zanna meringis sedikit karena sentuhan dari bundanya tetapi Zanna menutupnya dengan senyuman, Zanna tidak ingin keluarganya semakin khawatir.Javon melihat gurat wajah Zanna waktu Bunda Hazel menyentuh belakangnya Zanna. Javon menatap Zanna lumayan lama dan ketika Zanna melihat kearahnya, Javon langsung memalingkan wajahnya.

Zanna pun melangkahkan kakinya ke arah kamarnya. Zanna pikir hanya orang tuanya yang datang tapi ternyata Javon juga.Zanna membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya, pikiran Zanna berkecamuk karena keberadaan Javon dan perkataan Keizaro yang tadi."Huft gue tidur aja deh". Kata Zanna sambil menutup matanya dan lupa untuk mengganti seragamnya.

Zanna terbangun jam 12 malam, Zanna merasa sangat lapar karena belum makan dari siang.Zanna pun memutuskan untuk turun ke dapur dan memanaskan makanan. Zanna berharap Javon tidak ada di bawah karena dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak bertemu lagi dengan Javon.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang