CHAPTER 54

17.6K 1K 35
                                    

Haii everyone!!!

How was your day?

🌼🌼🌼

Air mata Zanna mulai mengalir dengan deras ketika Keizaro menutup matanya. Para bodyguard yang lainnya langsung membantu Zanna untuk mengangkat tubuh Keizaro. Javon berdiri dengan kaku melihat adik kesayangannya yang sudah lama tidak dia lihat. Grandpa Joe melangkah ke arah Zanna dan mencoba memegang tangan Zanna tetapi Zanna dengan halus menyentakkan tautan tangan mereka. 

Jantung Zanna bergemuruh dengan hebat ketika melihat Javon yang berada tak jauh dari posisinya. Badan Zanna bergetar dan tubuhnya terasa membeku dan Javon mulai melangkahkan kakinya ke arah Zanna, bahkan Zanna sudah melupakan rencana awalnya yang ingin membawa Keizaro ke rumah sakit. 

"Ayok Nona". Kata salah satu bodyguard yang menyadarkan nona mudanya itu. Dengan tangan yang gemetaran Zanna melewati Javon begitu saja tanpa sepatah kata pun. Hati Javon mencelos ketika Zanna melewatinya begitu saja. Javon menahan dirinya untuk tidak memegang tangan Zanna karena tadi Javon sempat menangkap raut ketakutan di wajah Zanna.

Zanna memangku kepala Keizaro yang masih mengeluarkan darah. Air mata Zanna jatuh mengenai pipi Zanna. "Maaf". Kata Zanna sambil berbisik dan sesekali mengusap pipi Keizaro yang terdapat memar. Sesampainya di rumah sakit Zanna hanya memandang pintu ruangan yang di dalamnya berisikan Keizaro dan para dokter. 

Zanna meminta bodyguardnya untuk mencari tahu nomor telepon dari mamanya Keizaro karena mamanya Keizaro berhak mengetahui keberadaan anaknya. Walaupun sejujurnya Zanna merasa takut dengan mama Keizaro karena dirinya Keizaro mengalami luka-luka yang cukup parah. Zanna saja tadi sempat meringis ngilu melihat luka-luka yang ada di sekujur tubuh Keizaro. 

 Bunyi derap langkah kaki terdengar di sepanjang koridor rumah sakit dan Zanna yang melihat keberadaan mama Keizaro pun menundukkan kepalanya. "Ini kamu kan Zanna?". Kata mama Tiara sambil membawa Zanna kedalam pelukan hangatnya. "Maaf mama". Mama Tiara mengerutkan keningnya tak paham. Mama Tiara menarik Zanna untuk duduk di salah satu kursi. 

Zanna menundukkan kepalanya karena takut akan respon Zanna. "Keizaro terluka karena aku mama, persyaratan yang diberikan oleh pops membuat Keizaro terluka". Zanna kembali menangis karena merasa bersalah dengan Keizaro. Mama Tiara menghela napasnya dan menarik Zanna kedalam pelukannya. "Sejujurnya mama sedih melihat kondisi anak mama seperti itu tetapi mama senang kamu kembali nak". Mama Tiara mengelus rambut Zanna. 

"Kamu tahu semenjak kepergian kamu Keizaro menjadi sosok yang lebih dingin bahkan Keizaro sempat frustasi karena mencari keberadaan mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tahu semenjak kepergian kamu Keizaro menjadi sosok yang lebih dingin bahkan Keizaro sempat frustasi karena mencari keberadaan mu". Zanna tertegun mendengar perkataan mama Tiara. "Jangan nyalahin diri kamu sendiri okay? Mama percaya Keizaro akan baik-baik saja". Kata Mama Tiara karena dia percaya kalau Keizaro akan baik-baik saja. 

Bunyi pintu terbuka membuat perhatian Zanna dan Mama Tiara berpusat kepada dokter yang baru saja keluar. "Bagaimana keadaan anak saya dok?". Raut wajah Mama Zanna sangatlah khawatir. "Pasien mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya dan yang paling parah adalah kepala, walaupun pendarahannya cukup parah tetapi kami bisa mengatasinya dengan baik". Kata dokter memberi penjelasan. 

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang