CHAPTER 42

18.9K 1.1K 29
                                    

Haii everyone!!!
How was your day?

🌼🌼🌼

Javon sedang duduk di pinggir kolam rumahnya dan memikirkan bagaimana caranya untuk Zanna dan Keizaro berpisah.

Javon mengacak rambutnya dengan frustrasi. "Gue bakal lakuin apapun supaya Lo ga pernah bahagia". Janji Javon dalam hati.

Javon mengambil handphonenya dan menelpon seseorang. "Gue mau Lo lakuin rencananya besok". Tanpa ucapan salam dan tanpa menunggu jawaban dari orang itu Javon langsung mematikan teleponnya.

Gavi sedikit bingung dengan perkataan Javon, Gavi ingin duduk bersama dengan Javon karena semenjak perkelahian mereka waktu itu Mereka berdua tidak pernah saling bertegur sapa.

"Rencana apa?". Javon sangat terkejut mendengar pertanyaan dari Gavi.

"Bukan urusan Lo". Gavi tidak merespons dan menatap air kolam yang jernih.

"Lo bakal nyesel Javon karena udah buat adek Lo kayak gitu". Gavi ingin menyadarkan Javon yang keras kepala.

"Dia pantas ngedapatin itu karena dia Alexa meninggal". Gavi menghela napasnya untuk menghilangkan emosi di dada sekaligus rasa sesak.

"Gue ga mau kalau Lo udah dengar faktanya yang sebenarnya dan buat Lo nyesal". Javon mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan perkataan Gavi.

"Maksud Lo apa? Fakta yang semua orang tau adalah Zanna yang meminta liburan dan musuh papa mau mencelakai kita dan Alexa yang menjadi korbannya".

"Kalau saja waktu itu Zanna tidak meminta liburan pasti Alexa masih hidup". Mata Javon berkaca-kaca ketika berbicara.

"Coba lihat dari sudut pandang yang berbeda dan jangan terus nyalahin orang lain, Lo coba ingat lagi soal kejadian waktu itu".

Ini terlalu rumit bagi Javon dan membuat Javon bingung. Fakta yang sebenarnya sudah terungkap dan apakah masih ada fakta lain yang belum terungkap?

🌼🌼🌼

Keizaro dan Zanna saat ini sedang duduk makan di salah satu cafe yang terkenal di Bandung.

"Makannya pelan-pelan aja". Keizaro mengusap ujung bibir Zanna yang terdapat selai coklat.

"Enak banget rotinya". Zanna sangat menyukai roti yang dia pesan dan Zanna ingin menikmati detik-detik terakhirnya dengan Keizaro.

Zanna sudah memutuskan untuk menjauhi Keizaro dan meminta Keizaro untuk menerima keputusannya.

"Aku mau ngomong penting". Zanna memilin jarinya gugup karena Keizaro menghentikan makannya dan menatap Zanna dengan serius.

"Aku mau kita jaga jarak". Raut wajah Keizaro menjadi keruh dan Keizaro menatap Zanna dengan tatapan datar.

Zanna yang di tatap seperti itu hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Aku ga mau kamu terluka dari Bang Javon".

"Jadi mau kamu kita ga saling interaksi?". Keizaro mengambil minumannya tanpa memalingkan pandangannya dari Zanna.

Zanna menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan Keizaro. 

"Oke". Kata Keizaro enteng dan membuat dada Zanna terasa nyeri.

Zanna ingin bersama dengan Keizaro tetapi dia tidak ingin mengambil resiko yang besar.

Zanna merasa cukup kecewa dengan jawaban Keizaro tetapi ini adalah jalan yang terbaik.

"Tapi dengan satu syarat". Zanna mengerutkan keningnya tak mengerti.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang