CHAPTER 6

37.8K 1.9K 15
                                    

Selamat membaca gais!!!

Jangan lupa vote & komen yah!!!


🌼🌼🌼

Hari ini Zanna sudah siap dengan seragam barunya. Dia mengamati penampilannya di depan cermin, setelah di rasa cukup Zanna turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama oma dan Gavi.

Gavi juga tinggal bersama Zanna dan omanya karena dia malas untuk tinggal di rumahnya yang besar seorang diri. Orang tuanya sering pergi keluar kota untuk bekerja, tetapi mamanya tidak bekerja hanya papanya , mamanya hanya menemani papanya saja.

"selamat pagi oma ku yang cantik". kata Zanna dan mencium pipi omanya. "aku ga disapa juga nih?". kata Gavi cemberut dan Zanna memutar bola matanya malas tetapi tetap mencium pipi Gavi.

Zanna sangat menikmati makanan yang di masak oleh omanya, dia sangat suka ketika omanya memasak karena makanannya sangat enak. "cepat habiskan makanan kalian udah mau jam tujuh". kata oma karena takut mereka terlambat. "tetap bisa masuk kok oma aku kan ketua osis". kata Gavi sombong.

Gavi memang baru dipilih untuk menjadi ketua osis, entah kenapa dia bisa menjadi ketua osis, padahal dia adalah salah satu anggota geng terbesar di Bandung. Padalah waktu itu dia cuman iseng-iseng untuk mendaftarkan diri sebagai ketua osis. Mungkin karena parasnya yang tampan sehingga banyak yang memilihnya tetapi Gavi juga sangat pintar di dalam semua mata pelajaran, jadi tidak heran kalau Gavi dipilih menjadi ketua osis.

Setelah mereka selesai sarapan, Zanna dan Gavi pun menyalami oma dan berangkat kesekolah. Terjadi keheningan di dalam mobil dan Gavi memulai percakapan mereka. " nanti kalau ada yang jahatin kamu bilang aja ke aku". kata Gavi dan Zanna cuman mengangguk.

Gavi seakan lupa kalau Zanna adalah sabuk merah taekwondo dan waktu malam itu dia di cegat oleh preman tersebut Zanna tidak ada kekuatan untuk melawan karena luka-lukanya dan di tambah rasa syok yang dia rasakan, belum lagi kekecewaannya terhadap abangnya.

Mereka sudah sampai di sekolah dan Zanna terpaku dengan bentuk sekolahnya yang sangat cantik, maklum saja sekolah ini adalah sekolah internasional dan merupakan salah satu sekolah yang ada di Indonesia.

Banyak sekali anak-anak muda yang ingin masuk kedalam sekolah ini, bahkan di sekolah ini ketika kamu ingin masuk harus melalui tes-tes yang sangat susah. Untung saja Zanna mempunyai otak yang pintar sehingga bisa masuk ke sekolah ini.

Walaupun bisa saja dia masuk secara gampang karena pemilik sekolah ini adalah teman dari Gavi, tetapi Zanna menolaknya, dia ingin mengakui kehebatannya dalam pelajaran.

"Zanna, aku boleh minta tolong ga?". kata Gavi dengan tatapan memohon. Padahal tadi Zanna sudah ingin keluar dari mobil, Zanna menaikkan salah satu alis matanya. "aku mau kamu jadi pacar pura-pura aku yah, hanya kamu yang bisa selametin aku dari cewek-cewek aneh di sini". kata Gavi dengan mata memelasnya.

"ihh ga mau, kalau aku di bully sama cewek-cewek itu gimana?". kata Zanna menolak dan akhirnya Gavi hanya bisa menghembuskan napasnya karena permintaannya di tolak oleh Zanna, Gavi cuman tidak ingin memaksa Zanna.

Zanna yang melihat muka Gavi yang memelas jadi kasihan dan akhirnya pun menyetujui permintaan tersebut. "yey makasi Zanna". kata Gavi dan kemudian mencium pipi Zanna berkali-kali, Zanna yang merasa geli pun mendorong muka Gavi.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang