CHAPTER 8

31.9K 1.7K 5
                                    

Hai makasi yah udah mau buka chapter ini dan selamat membaca!!

Jangan lupa vote dan komen 💕

🌼🌼🌼

Zanna sangat tidak sabar untuk pulang ke rumah karena orang tuanya, Zanna merasa kalau waktu berjalan sangat lambat.

Bahkan Zanna selalu melihat ke arah jam dinding kelas untuk memastikan apakah sudah waktunya jam pulang atau tidak.

Nasya yang melihat Zanna tidak fokus pun, memangil nama Zanna dengan pelan. "sstttss Zanna". Panggil Nasya perlahan dan akhirnya Zanna menoleh.

"Kenapa dari tadi lu gelisah sih?". Kata Nasya perlahan agar tidak kedengaran oleh guru yang sedang mengajar.

"Gue mau pulang cepat, soalnya ortu gue lagi datang ke Bandung". Kata Zanna sambil mencuri-curi pandang ke arah guru.

Mereka keasikan cerita sampai tidak sadar kalau guru mapel tersebut sudah melihat ke arah mereka.

"ZANNA DAN NASYA KALAU KALIAN SUDAH BOSAN DENGAN PELAJARAN SAYA, SILAHKAN KELUAR DARI KELAS SAYA". kata guru tersebut sambil membentak dan teriak.

Zanna dan Nasya pun terperanjat di tempat duduk mereka karena teriakan dari guru tersebut.

"Maaf Bu". Kata Zanna dan Nasya secara bersamaan. "Kalau kalian kedapatan berbicara lagi, saya akan menghukum kalian berdua". Kata guru itu dengan sinis.

Zanna dan Nasya pun menghembuskan napas lega dan akhirnya fokus di pelajaran yang sedang di terangkan oleh guru tersebut.

Waktu pelajaran telah selesai dan lonceng pun berbunyi. Bunyi pecahan kaca pun terdengar dan banyak siswa yang teriak karena terkejut.

Bukan hanya satu kaca yang pecah tetapi hampir seluruh kelas. "Semua jangan ada yang keluar dari kelas ini perintah dari ketua Kóza Nóstra" kata ketua kelas.

Hari ini terjadi tawuran dari sekolah lain untuk SMA Mercusuar dan sekolah ini sudah terbiasa dalam hal tawuran.

Walaupun ini adalah hal yang tidak wajar tetapi dari pihak sekolah selalu mendukung Kóza Nóstra karena mereka tau gangster ini tidak akan mengusik terlebih dahulu.

Pihak sekolah bahkan berterima kasih kepada Kóza Nóstra karena selalu menyelamatkan mereka dari tawuran-tawuran yang tiba-tiba datang.

Siswa-siswi dari SMA Pelita selalu merasa iri kepada SMA Mercusuar karena selalu kalah dalam pertandingan.

Pihak SMA Mercusuar juga sudah membicarakan ini kepada pihak SMA Pelita dan mengatur perdamaian dan akhirnya SMA Pelita juga sudah meminta maaf.

Tetapi muncul masalah yang baru yaitu ketika terbentuknya gangster baru yaitu Kóza Nóstra.

Sedangkan dari SMA Pelita sudah mempunyai gangster jauh sebelum Kóza Nóstra di bentuk.

Nama gangster dari SMA Pelita adalah Camorra, mereka terinspirasi dari mafia Italia pada abad ke-17.

Gangster Camorra dulunya sangat di sukai banyak orang karena perbuatan-perbuatan mereka yang baik.

Tetapi setelah ketua mereka yang dahulu sudah di ganti, gangster tersebut berubah banyak.

Mereka sangat kasar dan semena-mena terhadap warga. Sehingga gangster Camorra yang dulu di kagumi sekarang di benci oleh masyarakat.

Kóza Nóstra yang mempunyai citra yang baik dikalangan masyarakat membuat Camorra menjadi iri dan selalu mencari celah untuk menjatuhkan Kóza Nóstra.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang