CHAPTER 41

19.7K 1K 31
                                    

Haii everyone!!

How was your day?

✨ Happy reading ✨

Setelah adegan romantis tadi Keizaro merasa kelaparan dan meminta Zanna untuk membuatkannya mie.

"Masakan kamu enak". Keizaro makan dengan lahap dan sesekali Zanna mengusap bibir Keizaro yang belepotan.

Padahal biasanya cowok yang selalu mengusap bibir ceweknya ketika makan belepotan tetapi kali ini berbeda itu yang dipikirkan Zanna saat ini dan Zanna merasa lucu.

"Kenapa kamu senyum?". Zanna menggelengkan kepalanya dan menyodorkan segelas air minum kepada Keizaro.

"Makasi sayang untuk makanannya, aku mau ke markas dulu". Pipi Zanna bersemu ketika Keizaro memanggilnya sayang.

"Lucu deh kalau blushing gini". Zanna memukul dada Keizaro dan setelah itu mereka berdua tertawa.

Setelah berpamitan dengan Zanna, Keizaro ingin melajukan motornya tetapi muncullah Javon.

"Gue udah bilang sama Lo untuk jauhin Zanna". Keizaro menaikkan alisnya dan menatap Javon dengan tatapan remeh.

"Lo pikir gue bakalan takut sama ancaman Lo?". Keizaro menutup kaca helmnya dan meninggalkan Javon yang sedang mengepalkan tangannya.

"Kalau Lo ga bisa tinggalin Zanna maka gue yang bakal buat Zanna tinggalin Lo". Senyum smirk Javon muncul dengan sendirinya.

Javon masuk kedalam rumah dan berjalan ke arah dapur. Di sana Javon melihat Zanna yang sedang fokus untuk mencuci piring.

Javon memperhatikan semua gerak gerik Zanna dan Zanna hampir saja menjatuhkan gelas ketika terkejut melihat Javon.

"Sejak kapan Abang di sana?". Zanna spontan bertanya dan seperti biasa tidak mendapat jawaban dari Javon.

🌼🌼🌼

Zanna melihat tatapan datar Javon dan membuat Zanna sedikit merasa takut karena bisa saja Javon menyakitinya seperti biasa.

"Lo tau gue ga suka kalau Lo langgar perintah gue". Javon menatap Zanna dengan tatapan yang datar.

Zanna mencengkram gelas yang ada ditangannya dan mencoba untuk tenang. Zanna mengerti arah pembicaraan Javon saat ini.

"Aku ga bisa bang". Javon berjalan cepat ke arah Zanna dan mencengkram dagu Zanna.

"Kenapa ga bisa? Atau Lo butuh bantuan gue". Zanna merasa dagunya terluka karena kuku Javon menancap di kulitnya.

"Aku cinta sama Keizaro bang". Javon yang mendengar itu pun menjadi emosi.

Dia menarik rambut Zanna dengan kuat. "Lo ga pantes untuk merasakan namanya cinta karena Lo adalah pembunuh".

"Gue bukan pembunuh!!". Zanna berteriak di depan wajah Javon dan membuat Javon geram.

Javon yang geram pun tidak sengaja menampar Zanna sampai Zanna terjatuh.

Walaupun Javon terkejut dengan perbuatannya sendiri tetapi semuanya sudah terjadi.

"Jangan pernah berteriak di depan gue". Zanna memegang pipinya yang memerah dan menatap Javon dengan mata yang berkaca-kaca.

KEIZANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang