MALAM yang Josie tunggu-tunggu akhirnya tiba! Yes, malam dimana Noncy tidak ada di rumah karena harus mengurus pekerjaannya di luar kota! Di kesempatan seperti inilah Josie merasa bebas sebebas-bebasnya! Tidak ada Noncy yang selalu cerewet menyuruhnya untuk belajar. Tidak ada Noncy yang sering meneriakinya untuk turun dari kamar lalu makan malam. Dan tidak ada Noncy yang melarangnya untuk pergi malam-malam.
Dengan tingkah seperti maling, Josie berjalan keluar dari kamar menuju pintu rumah. Ia siap pergi malam ini. Namun sebelum sempat ia membuka pintu, Bi Ndaru, sang ART tiba-tiba memergokinya. "Non mau kemana malam-malam, Non?"
Langkah Josie terhenti seketika. Ia membalikkan badan. Josie benar-benar lupa keberadaan wanita paruh baya yang sudah lama mengabdi di rumahnya ini, yang sangat patuh pada apa pun yang Noncy perintah. "Mau kerja kelompok, Bi." Kata Josie pastinya berbohong.
"Kerja kelompok kok malem-malem begini, Non?" tanya Bi Ndaru heran sambil menunjuk jam dinding yang menunjukkan pukul 20.27 WIB.
"Emang harusnya kapan?"
"Kan bisa sore atau siang sepulang sekolah, Non."
Josie berdecak, "Yang sekolah Josie apa Bibi sih?"
"Tapi, Non, Nyonya kan udah nyuruh Non Josie nggak keluar malem-malem—"
"Bi, ini Josie juga udah chat Mama kok! Mama udah tau dan udah ijinin!" potong Josie cepat dan masih berbohong.
Bi Ndaru mengangguk-anggukkan kepala. "Oh, ya udah, Non, kalo udah dapet ijin. Non pergi aja."
"Lah, kok Bi Ndaru malah ngusir Josie sih?" protes Josie.
"Eh, iya maaf, Non. Bukan maksud ngusir. Cuma kalo Non Josie cepetan perginya, kan ntar pulangnya jadi lebih cepet."
Josie menghembuskan nafasnya pelan. Lalu ia membalikkan badannya kembali, membuka pintu rumah dan segera keluar. "Josie pergi, Bi! Jaga rumah!"
"Iya, Non! Jangan lupa sebelum jam 10 udah pulang!"
Mana Josie dengarkan! Bodo amat dengan peraturan jam malam yang Noncy buat untuknya. Sudah lama menunggu moment ini kok hanya dipakai untuk 2 jam. Josie tidak mau rugi!
Sekitar 40 menit kemudian, Josie dengan mobil yang ia kendarai sendiri pun sudah tiba di sebuah tempat. Tempat yang sudah kurang lebih 1 bulan tidak ia datangi. Josie masih ingat, terakhir kali ia datang kesini, ia dalam keadaan galau dan stress karena masalah sekolah dan yeah, awal mula pertunangan itu. Tanpa ragu, Josie segera memasuki tempat yang ramai itu.
Senyumnya segera tergambar di wajahnya saat ia memasuki tempat itu. Meski sudah satu bulan, tempat itu tidak berubah sama sekali. Masih saja dipenuhi oleh para kawula muda yang sengaja datang untuk nongkrong, ketemu teman atau pacar, dan lain sebagainya. Bahkan kali ini terlihat lebih padat dan ramai. Wajar sih, karena target market tempat ini memang ditujukan untuk para remaja dan usia dewasa awal. Desain tempat ini juga dibuat mengikuti perkembangan jaman. Dimana rata-rata remaja sekarang itu kalau nongkrong tidak hanya mencari makanan dan minuman yang enak, tetapi juga tempat yang cozy dan instagramable.
Selain desain tempat dan rate makanan yang terjangkau, tempat ini juga menyediakan live music setiap weekend serta billiard yang diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin dan mau melakukan permainan itu. Karena itulah, tempat bernama Quoss Café ini jadi makin diminati sekaligus dinikmati oleh masyarakat.
Setelah berjalan makin dalam memasuki café, Josie memilih untuk duduk di depan meja bar. Berhadapan dengan karyawan Quoss yang sibuk mempersiapkan pesanan dari para pelanggan. Keberadaan Josie tidak segera di-notice oleh karyawan yang sedang in-charge saat ini. Baru setelah 2 menit, karyawan bernama Patas akhirnya menyadari keberadaan Josie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahameru is Mine
Teen Fiction(COMPLETE) Kemunculan gadis cantik bernama Josie sebagai siswa baru sukses membuat SMA Prapanca gempar! Bukan hanya karena tingkahnya yang tengil, menyebalkan serta meresahkan, tetapi juga karena ia dekat dengan dua Mahameru sekaligus. Satu Mahameru...