PART 45

59 4 2
                                    

BERAWAL dari Haga yang menolong Dya dari gangguan siswa dari SMA Suaka II yang saat itu terjadi sepulang sekolah. Sebagai ketua OSIS, tentu Haga tidak akan membiarkan salah satu anak dari SMA Prapanca diganggu oleh siswa dari sekolah lain. Terlebih anak itu adalah Dya. Gadis yang belakangan bersliweran di kepalanya. Oleh Haga, siswa yang diketahui bernama Piyo dipukul hingga lebam di beberapa bagian sudut wajah. Singkat cerita, Piyo terpaksa mundur karena Haga.

Haga pikir, Piyo hanya anak sekolah iseng yang kurang kerjaan mengganggu anak sekolah lain. Akan tetapi, sebenarnya Piyo adalah salah satu anggota dari geng Mantra. Mendapat pukulan hingga membuat wajahnya lebam dan nyaris babak belur, membuat Piyo marah. Terlebih saat itu ia ditertawakan oleh anggota geng lainnya karena dianggap lemah, tidak becus berkelahi padahal lawannya hanya satu orang.

Puas melihat wajah Piyo yang murung dan menahan kesal, Gunar pun menyuruh semuanya untuk berhenti tertawa. Sebaliknya, ia mulai berjalan mendekati Piyo. "Bilang, siapa yang udah bikin lo babak belur?"

Saat itu, Piyo tidak tau siapa Haga. Karenanya, lebih dulu ia menyelidiki siapa Haga. Rupanya, tidak sulit untuk mencari tau sosok itu. Teman-teman cewek di sekolahnya tau siapa Haga. Haga adalah salah satu cucu orang terkenal yang kaya raya di Jakarta. Haga merupakan salah satu keturunan Mahameru, keluarga yang sudah pasti siapa pun pernah mendengarnya.

"Oh, jadi dia anggota keluarga Mahameru." Gunar tersenyum remeh. Di saat Piyo justru jiper saat mengetahui asal usul Haga, Gunar justru sebaliknya. Ia malah merasa tertantang untuk berhadapan dengannya. "Oke, Jumat besok kita kasih dia pelajaran. Pelajaran yang pastinya nggak pernah didapat orang-orang kaya kayak mereka."

Pernyataan perang itu Gunar tujukan pada bawahan-bawahannya. Di mana salah satu di antaranya ada Davis. Oh iya, Gunar ini posisinya di Mantra berada di atas Davis dan Piyo ya. Selain karena faktor usia, Gunar juga sudah beberapa tahun lebih dulu bergabung di Mantra dan menjadi salah satu orang kepercayaan Trevor. Saking percayanya Trevor pada Gunar, Trevor memberi mandat pada Gunar untuk mengurus anggota Mantra yang masih anak-anak alias remaja.

*

Hari Rabu.

Terjadi perang antar sekolah alias tawuran yang melibatkan dua sekolah. Yaitu SMA Prapanca dan SMA Madyatama. Ini merupakan tawuran yang pertama terjadi sejak gencatan senjata 3 tahun silam. Entah apa pencetusnya sehingga kedua kubu sama-sama kembali angkat senjata.

SMA Madyatama mengeluarkan beberapa anak yang terkenal sebagai tukang jagal di sekolah, yang dipimpin oleh Davis yang sudah tidak diragukan lagi soal gebuk-gebukan. Sementara SMA Prapanca mengeluarkan Savern, Tira, Ibri dan Miro sebagai pentolannya, serta cukup banyak sebagai pengikutnya.

"Vis, ada cucu Mahameru yang ikut tawuran." Seorang pengikut Davis menyampaikan sebuah kabar pada sang pentolan tentang keberadaan seorang cucu Mahameru yang ikut dalam aksi tawuran hari ini.

"Mau dia cucu Mahameru kek, siapa kek, emang gue takut?!" seloroh pengikut Davis yang lain yang ikut mendengar laporan itu.

Oleh si pelapor, pengikut Davis yang meremehkan segera digetok kepalanya. "Urusan lo bisa panjang kalo sampe dia kenapa-kenapa!"

"Emang dia siapa sih?"

"Keterlaluan bego lo, kalo sampe lo nggak tau siapa keluarga Mahameru! Doi keluarga kaya raya, sekelas bangsawan yang kalo lo berani nyenggol, lo bisa mampus!"

Davis segera menghentikan perdebatan mereka. "Biar gue yang handle!" Tanpa ragu sama sekali, Davis kembali maju untuk menemui dan berhadapan dengan sosok Mahameru yang baru saja dikabarkan oleh temannya. Sudah pasti, Mahameru ini pasti yang sedang diincar oleh Gunar dan yang membuat Piyo babak belur.

Mahameru is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang