Part ini bagian huru-hara
Jadi ayo siapin jarinya, biar makin heboh lagi suasananya 😎
*****
"Tante, lepasin aku dong."
"Jangan panggil aku dengan mulut sembaranganmu itu. Kamu cuma anak panti asuhan. Jadi jangan berani panggil-panggil aku kaya gitu. Aku nggak suka. Benci."
"Tapi tanganku sakit."
"Aku nggak peduli! Kalau tanganmu emang kerasa sakit, malah syukur. Biar kamu juga bisa ngerasain gimana sakit yang kupunya sekarang. Karena adanya kamu, udah berhasil banget buat hatiku jadi sakit karena Danu yang nolak aku!"
"Emang Tante siapanya Papa?"
"Papa?! Bisa-bisanya kamu panggil Danu sebagai Papa?! Dasar lancang!"
Si gadis kecil yang sedang diremat wajahnya langsung berontak semampu yang ia bisa.
"Sakit, Tante. Lepas. Pipiku sakit kalau Tante kaya gini terus sama aku."
Sudah berulang kali mendengar rintihan kesakitan, bukannya segera dilepaskan, tapi cengkeraman tangannya justru jadi semakin dikencangkan.
"Apa aku peduli? Nggak. Kalau kamu beneran ngerasa sakit, aku malah bahagia. Karena aku emang mau kamu cepet pergi! Jangan ada di sini. Dan jangan lagi halangi jalanku!"
"Tapi aku nggak ngapa-ngapain. Jadi kenapa Tante bisa benci sama aku?"
Wanita berlipstik merah merona, lekas berdecih tanda tak suka.
"Kamu bilang nggak ngapa-ngapain? Apa selain tak tahu diri, nggak tahu diuntung, dan nggak sadar tempat kamu yang seharusnya, kamu juga jadi buta?!"
Si kecil masih saja terus berontak karena cengkeraman keras yang masih bertengger di kedua pipinya.
"Emang aku ngapain sampai Tante kaya gini sama aku?"
"Gara-gara kamu, Danu jadi nggak mau balik sama aku! Gara-gara kamu, Danu lebih mentingin kamu daripada ngobrol sama aku! Dan gara-gara kamu, tempat yang seharusnya bisa balik jadi milikku, justru jadi direbut sama orang-orang sampah kaya kamu! Kamu anak yatim piatu! Anak panti asuhan! Jadi balik ke tempat asalmu! Dan jangan lagi berkeliaran di sekitaran Danu!"
"Tapi Papa Danu, Papaku."
"Atas dasar apa kamu berani sebut Danu sebagai Papa kamu? Hah?!" cengkeraman tangannya sampai mengerat luar biasa. Bahkan sampai menunjukan memar merah yang sangat kentara.
"Sakit, Tante."
Tapi wanita kehilangan akal itu justru berdecih sesuka hatinya.
"Sakit ya? Bagus. Rasain sakitnya! Karena aku emang mau kamu segera nggak ada. Biar tempatku bisa kurebut kembali seperti sebelumnya. Sebelum kamu ada di sini, dan rebut semua perhatian Danu seperti sekarang. Aku nggak suka sama kamu. Benci!"
"Emang Tante siapa?"
"Aku? Aku pacar Danu. Jadi seharusnya, kamu memang nggak ada supaya jangan lagi ganggu apa mauku."
"Pacar?"
"Ya. Pacar. Winda Permata, calon istri Pradipta Danu Mahesa. Jadi anak panti asuhan seperti kamu dan Ega, emang harusnya jangan sampai berani menghalangi jalanku supaya kalian bisa tetap baik-baik saja. Ngerti kamu? Hah?!"
Ya. Dua orang yang sejak tadi sedang beradu argumen adalah Winda dan Lala.
Winda, wanita bergaun mini yang benar-benar kehilangan otaknya sampai berani menculik Lala dari sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serigala Berhati Domba ✔
ChickLitJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Ingin tahu rasanya punya anak padah...