"Semoga lancar ya, sayang." Doa teramat tulus dari Nyonya Hesti untuk Danu yang siang ini sudah tersenyum dengan sangat senang.
"Aamiin. Doain ya, Ma."
"Selalu. Setiap waktu, Mama pasti selalu berdoa yang terbaik untuk kamu."
Mengeratkan pelukan hangat di antara mereka, Nyonya Hesti dan putra tampannya sedang sama-sama saling mengungkapkan perasaan dan bentuk dukungan mereka.
"Aku berangkat dulu ya, Ma."
"Iya. Hati-hati ya. Kalau udah dapat jawabannya, langsung kabari Mama."
"Iya, Ma. Pasti."
"Oke. Good luck, anak gantengnya Mama."
"Terimakasih, Ma. Aku berangkat sekarang ya, Ma. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah mencium kedua pipi dan punggung tangan kanan Nyonya Hesti, akhirnya Danu siap untuk pergi.
Yang dengan senyum merekah di wajah tampannya, Danu sedang berdoa, bahwa semoga, semua ide gila yang Danu punya, akan memberikan hasil yang sempurna.
Ya. Semoga.
Semoga jawabannya akan menambah jumlah senyum bahagia pada wajah rupawan Pradipta Danu Mahesa.
*****
Tok tok tok.
"Assalamu'alaikum."
Segera mencuci kedua tangannya, Mentari yang baru saja selesai dengan makan siangnya, segera memakai jilbab warna merah mudanya, supaya tamu yang telah mengetuk pintu dan mengucapkan salam tak sampai menunggu lama.
"Wa'alaikumsalam. Iya. Sebentar."
Baru membuka pintu rumahnya, Mentari langsung tertegun saat melihat siapa dua orang yang saat ini sudah menemuinya. Apalagi dengan raut wajah mereka yang tak biasa. Maka jelas langsung timbul banyak sekali macam pertanyaan dan rasa penasaran di benak Mentari Mahika.
"Lala. Ega. Ada apa?"
Dan benar saja. Saat Lala sudah langsung menubruk Mentari dengan pelukan eratnya, juga Ega yang semakin menunjukan ekspresi gugupnya, Mentari jadi ikut merasakan cemas yang serupa.
"Kenapa? Ada apa? Apa terjadi sesuatu? Kenapa kalian diam aja kaya gini? Hm? Coba. Ayo. Siapa yang mau kasih penjelasan terlebih dahulu?"
"Papa nggak boleh pulang, Miss."
"Hah?" Mentari jelas bingung dengan cicitan Lala. "Papa nggak boleh pulang dari mana?"
"Iya. Papa nggak boleh pulang sama Lala. Masih ditahan di sana."
"Ditahan di mana?" gugup Mentari yang jadi khawatir dengan keadaan Papa tampannya Lala.
"Di sana, Miss. Di tempat yang hari ini lagi ada banyak ikannya."
"Hah? Di mana?" Mentari sungguhan makin tak mengerti dengan jawaban yang diberikan oleh Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serigala Berhati Domba ✔
Romanzi rosa / ChickLitJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Ingin tahu rasanya punya anak padah...