1

228K 7.5K 67
                                    

Halo Readers! I am back :)
Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebangainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja. Cerita ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun juga ygy.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb. Terimakasih

Jangan lupa komen di setiap paragraf ya!

****

📍Ibu Kota, Gotz Cafe

"Baik dok"

Seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang menjawab seseorang dari telpon. Wajahnya terlihat ogah-ogahan tapi tidak bisa membantah sekalipun ia mau.

"Loh, lo mau ke mana Nad?"

Terlihat seorang gadis dengan rambut sebahu itu keluar sambil membawa satu gelas milkshake strawberry, tapi orangnya malah buru-buru pergi.

"Cito Mal!"

"Woy! Terus ni minuman Lo gimana?"

"Ntar gue minum!" Gadis berambut panjang itu menjawab sambil berlari ke arah pintu keluar. Nirmala yang setengah kaget masih mematung dengan nampan dan segelas milkshake milik Nadya sahabatnya tadi.

Ya, dr. Nadya Almirah. Nama yang cantik dan anggun serta gelar dokter di depan namanya itu terlihat tidak cocok untuk orang yang serampangan seperti sahabatnya tadi.

"Bisa-bisanya ada dokter modelan gitu ck!"

Pasti kalian tidak menyangka jika melihat penampilan Nadya tadi. Rambut awut-awutan, kantung mata yang tampak hitam membandel dan tentu saja gaya serampangan. Tapi gadis itu memiliki otak yang yang lumayan encer sehingga ia bisa menjadi seorang dokter seperti sekarang ini.

"Ini lagi, diminum nanti apanya? Ini kan es, ya keburu cair dong."

Bisa-bisanya sahabatnya itu, untuk urusan ilmu memang bisalah untuk diadu. Tetapi jika panik maka ia akan mendadak seperti seseorang yang memiliki otak 0 besar.

Nirmala Gaia Respati, gadis dengan rambut sebahu itu sudah bersahabat dengan Nadya dari jaman SMA hingga sekarang.

Saat ini, Nirmala sedang berada di kafe milik dia dan juga Nadya. Mereka membangun kafe ini ketika mulai memasuki bangku kuliah kala itu. Ya, hitung-hitung menambah uang jajan lah.

Nirmala sendiri adalah lulusan sarjana sastra, walaupun tidak begitu paham pada awalnya, tetapi ia tetap melakoni bisnis ini dengan baik.

Karena sahabatnya itu merupakan seorang dokter yang sibuk, jadi sekarang Nirmala lebih banyak mengurus kafe itu.

"Selamat siang pak, berhubung bapak adalah pelanggan ke-100 maka bapak berhak untuk mendapatkan give away satu buah milkshake strawberry."

Daripada milshake nya berakhir menyedihkan di tempat sampah. Nirmala memutar otak agar minuman itu tidak mubazir. Ya walaupun dengan bumbu-bumbu kebohongan dikitlah.

"Berapa totalnya?"

Nirmala menyebutkan kembali semua pesanan pria tersebut dan menyebutkan totalnya.

"Semuanya Rp.107.500,- pak."

Pria itu memberikan dua lembar uang seratus ribu rupiah kepada Nirmala. Lalu beranjak dari sana untuk menunggu pesanannya.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang