Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.
Jangan lupa bintang di pojok kiri dan komen di setiap paragraf ygy :)
****
"Lo udah samp-"
Omongan Nadya tiba-tiba terputus ketika melihat ada seorang pria yang ikut bersama dengan sahabatnya itu.
"Ayo masuk nak." Doni mempersilahkan mereka untuk bergabung.
Nirmala mencium tangan ayahnya, begitu juga Damaresh yang ikut mencium tangan calon mertuanya itu.
"Damar sampe repot-repot jemput ayah." Ucap Doni diselingi oleh tawa.
"Nggak apa-apa kok yah."
Nadya menjawil kecil lengan sebelah kiri Nirmala, karena gadis itu tepat berada di belakangnya.
"Siapa, kok bokap Lo akrab banget?" Ucap Nadya dengan bisik-bisik.
"Calon." Nirmla menjawab pertanyaan Nadya dengan berbisik-bisik pula.
Nirmala juga sedang bingung, sepertinya perjodohan ini sudah diatur dengan matang, dan dia tinggal terima beres.
Seperti saat ini contohnya, tau-tau saja pria itu sudah memanggil ayahnya dengan sebutan ayah. Dan bahkan, mereka mengobrol sengan santai.
Tidak mungkin bila ini adalah pertemuan pertama keduanya. Sangat tidak mungkin.
"Mala ayo pulang." Doni berucap untuk kesekian kalinya karena putrinya itu terlihat sedang asik melamun.
"Ah, iya ayah."
Nadya ikut membantu membereskan barang-barang ayah Doni, begitu pula dengan Damaresh.
"Maaf mas Aresh, ini perkenalkan sahabat saya. Namanya Nadya."
"Nad, kalo ini namanya Mas Aresh." Ucap Nirmala saling memperkenalkan mereka berdua.
Nadya mengulurkan tangan saling menjabat.
"Nadya."
"Panggil Saya Damar, saya calon suami sahabat kamu."
"Hah- Oh iya." Nadya tertawa canggung, mereka melepaskan jabatan tangan itu. Dan menoleh cepat ke arah Nirmala yang sedang meringis salah tingkah.
Ia memang belum menceritakan apapun kepada Nadya, karena ia paham gadis itu bilang kalau ia ada jaga malam selama beberapa hari berturut-turut karena banyaknya pasien.
***
Keesokan harinya Nadya mengintrogasi Nirmala di kafe. Sebenarnya bukan hanya Nadya sih tapi juga Kamila dan Riko.
Berhubung Riko dan Kamila sedang mengerjakan sesuatu, jadilah Nadya dan Mala duduk berdua saja di sudut kafe dekat jendela.
"Gue dijodohin Nad." Nirmala menghelas nafas berat, ia memainkan ice lemon tea yang ada di tangan kanannya.
"Lo serius? Sama anak dari keluara Baswara? How lucky you are!" Nadya yang terkejut itu menaikan sedikit suaranya.
"Bagimane ceritanya Mal?" Nadya bertanya penasaran.
"Gue dijodohin sama kakek Gue."
Nadya tertawa terbahak, Nirmala heran kenapa lagi Nadya ini. Padahal mereka sedang tidak menceritakan hal yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana
General FictionNirmala Gaia Respati hanya seorang anak yang tidak pernah dianggap oleh keluarga besar kakeknya. Karena bagi sang kakek ia adalah sebuah kesalahan hanya karena ibunya memilih menikahi orang biasa kala itu. Tapi tiba-tiba kakeknya menyeretnya secara...