18

64.1K 3.7K 17
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

Jangan lupa bintang di pojok kiri dan komen dan komennya ygy :)

****


Hari ini adalah keberangkatan Nirmala dan juga Damaresh. Liburan untuk saling mengenal katanya. Nggak tau juga sih kalo aja kan Damaresh mau modus tipis-tipis hehe.

Mereka akan bertolak menuju ke NTT, sebagai tempat destinasi pertama.

Destinasi pertama yang akan mereka kunjungi pertama kali adalah Labuan bajo. 

Mereka menempuh perjalanan menggunakan pesawat selama beberapa jam. Dan baik Damaresh ataupun Nirmala menghabiskan waktu perjalanan mereka dengan tidur.

Setelah sampai di bandara, Nirmala dan Damaresh bertolak ke resort yang ada di sana. Mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai perjalanan mereka di sana.

***

Setelah menghabiskan waktu selama tiga hari di NTT. Nirmala dan Damaresh melanjutkan perjalanan mereka ke Bali.

Mereka memilih salah satu resort terbaik yang ada di dekat pantai. Kata orang biar bisa romantis-romantisan sambil melihat senja dan juga sunrise.

Seperti sore hari ini, mereka sedang berada di salah satu pantai yang ada di sana.

Menyugukan pemandangan laut lepas, yang semakin jauh semakin berwarna biru. Pasir pantai berwarna putih berpendar bak berlian ketika diterpa matahari.

Walaupun cuaca panas, takpelak mengurangi rasa gembira kedua pasang pengantin baru itu untuk menikmati keindahan pantai ini.

Nirmala dan juga Damaresh saat ini sedang duduk di pinggir pantai. Menikmati es kelapa muda di bawah naungan payung besar.

Di depan mereka tersaji pemandangan yang sangat cantik. Ombak saling bekejaran tanpa lelah, atau bahkan nyiur hijau yang melambai gemulai. Kemudian ada beberapa turis, baik turis domestik ataupun dari luar negeri.

Di tengah gulungan ombak itupun, banyak turis-turis asing bermain selancar.

"Mau keliliing?"

Nirmala menatap Damaresh, wanita itu meletakan kelapa mudanya di meja yang ada di antara mereka.

"Boleh." Nirmala menyambut uluran tangan suaminya itu.

Mereka bergandengan tangan menyusuri pantai, sesekali mereka mengobrol dan juga melontarkan candaan sehingga membuat keduanya tertawa. Jika seperti ini mereka terlihat seperti pasangan yang sudah kenal lama dan saling mencintai.

"Gimana liburannya?" Tanya Damaresh pada sang istri. Istrinya itu memang terlihat bahagia, tetapi hati manusia siapa yang tau kan? Damaresh hanya mengkonfirmasi saja.

"Asik banget, makasih ya mas Aresh." Nirmala berkata dengan pipi merah bersemu.

Mereka berdua berhenti di pinggir pantai itu. Membiarkan ombak menggelitik kaki telanjang mereka. Damaresh menyelipkan rambut istrinya itu di belakang telinga, akibat angin pantai yang bertiup cukup kencang.

Mereka berdua menikmati pemandangan indah yang tersaji di hadapan mereka. Pantai dan senja, perpaduan yang sungguh luar biasa.

Di saat matahari mulai kembali ke peraduannya, langit yang tadinya biru berubah kemerahan. Laut seolah memperindah, bak cermin ia memantulkan warna kemerahan jingga. Hingga membuat berjuta pasang mata terpesona.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang