Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan
hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.
Hope you guys enjoy it. Happy reading!
****
"
Assalamualaikum." Nirmala memasuki sebuah rumah besar. Sudah lama ia tidak berkunjung kemari.
"Dimana kakek mbak?" Tanya Nirmala pada seorang pelayan yang membukakan pintu untuknya. Ya sekarang wanita itu sedang berada di kediaman Galendra, dia mendapatkan telpon tadi pagi bahwa Galendra jatuh sakit dan dirawat di rumah.
Nirmala datang tidak membawa serta Damaresh dikarenakan permintaan Nirmala sendiri. Nirmala sampai pada kediaman Galendra dengan supir pribadi yang memang sengaja disiapkan oleh Damaresh untuk istrinya itu.
Nirmala membuka pintu kamar Galendra, memasukinya secara perlahan. Di sebuah ranjang berukuran king size berbaring seorang pria tua berambut putih. Ia tidak sendiri, tetapi ada Sasmita di sampingnya.
"Hai Mal? Kapan sampe?" Tanya Sasmi pada Nirmala.
"Baru aja kok."
Gadis itu terlihat celingak-cekinguk, seperti mencari seseorang. "Lo sendiri?"
"Iya Sas."
Sasmita membantu Galendra yang kelihatan akan merubah posisi tidur nya menjadi setengah berbaring. Pria tua itu tampak kesusahan, dikarenakan tangan kirinya yang terpasang selang infus.
"Sasmita, bisa tinggalkan kami berdua?" Pernyataan Galendra membuat air muka Sasmita berubah dengan cepat.
Ia tersenyum miring sesaat, "well, oke. Take your time Mal." Gadis itu masih sempat menyentuh bahu Nirmala, lalu dengan cepat pergi dari sana.
Galendra mempersilahkan Nirmala untuk duduk, "duduk saja di pinggir ranjang. Kakek ingin membicarakan hal penting padamu."
***
"Hai Mal, udah selesai ngobrolnya?" Sasmita bertanya pada Nirmala yang baru saja keluar dari kamar kakeknya.
Nirmala mengangguk, "Kakek gimana?" Sasmi kembali bertanya.
"Kakek bilang dia mau istirahat." Jawab Nirmala santai.
Nirmala mengambil posisi duduk di sofa yang tepat berada di depan Sasmita. "Ngobrolin apa tadi?" Sasmi kembali bertanya pada Nirmala, pandangan gadis itu pun tak lepas dari wanita yang sedang hamil besar itu.
"Nggak ada sih. Oh iya, ngomong-ngomong Kemana om Niko dan mamamu?"
"Oh itu, ada urusan penting yang nggak bisa ditinggal katanya." Sasmita menjawab dengan santai.
"Serius? Apa ada hal yang lebih penting dari orang tua dan mertuanya?" Jujur saja Nirmala shock mendengar jawaban dari Sasmita, bisa-bisanya mereka berperilaku seperti itu. Memang jadwal mereka tidak perlu diragukan lagi, tapi yang benar saja?
Sasmita tersenyum miring mendapati jawaban Nirmala. "Gimana? Ngobrolin apa tadi?" Gadis itu sepertinya ingin mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Nggak ada apa-apa kok, Lo kayak nggak percaya sampe nanya dua kali gitu?" Nirmala menjawab dengan nada bercanda agar suasananya tidak canggung.
" masa? Kenapa Gue harus keluar segala coba?" Gerutu Sasmita.
"Oh iya, Lo belum berangkat ke luar negeri buat lanjut study?" Alih Nirmala kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/317210513-288-k536961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Derana
General FictionNirmala Gaia Respati hanya seorang anak yang tidak pernah dianggap oleh keluarga besar kakeknya. Karena bagi sang kakek ia adalah sebuah kesalahan hanya karena ibunya memilih menikahi orang biasa kala itu. Tapi tiba-tiba kakeknya menyeretnya secara...