29

50.4K 3.4K 45
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

****

"Wah! Mas Aresh ini-?" Nirmala membekap mulutnya tidak percaya. "Ini beneran buat Nirmala?" Tanyanya pada sang suami.

Damaresh mengangguk, "iya sayang."

Nirmala mendekat ke arah Aquarium besar itu, melihat berbagai jenis baru ikan mas koki di sana. Berbagai macam warna ternyata, bahkan mereka ada yang berwarna hitam.

"Makasih mas Aresh."

Damaresh mendekat pada Nirmala, melihat lebih jelas wanita itu yang terlihat senang sekali. Setelah melihat Nirmala bersedih kemarin pria itu memutuskan untuk memberikan kejutan, berupa membeli berbagai jenis ikan mas koki lengkap dengan satu buah aquarium besarnya.

"Nah lili dan panda, selamat datang di rumah baru ya." Nirmala menggabungkan ikan mas koki dengan jenis fancy panda dan lionhead itu ke dalam aquarium besar.

"Suka?"

Nirmala mengangguk cepat, "suka banget. Makasih mas." Wanita itu memeluk suaminya senang.

"Habis ini jangan sedih lagi ya?" Damaresh memeluk istrinya itu dari belakang, ikut melihat pergerakan para ikan mas koki di dalam sana.

"Siapa bilang?"

"Kemarin aku liat kamunya kayak kecewa gitu."

Nirmala berbalik, menghadap Damaresh dan menatap manik hitam itu dalam. "Maaf juga ya mas." Nirmala jadi merasa bersalah.

Damaresh menggeleng. "Dan makasih." Wanita itu memberikan kecupan di pipi kiri suaminya itu. Membuat sang pemilik pipi tersenyum senang.

"Lagi dong?" Pria itu menunjuk pipi kanannya. Nirmala menurut, perempuan itu mengecup pipi sebelah kanan suaminya juga.

"Di sini, di sini, di sini, dan di sini juga." Pria itu menunjuk dahi, dagu, hidung, dan terakhir menunjuk bibirnya.

"Ihh udah ah, nanti telat loh ke kantornya." Nirmala buru-buru berbalik menghindar, berjalan menuju kamar mereka.

Damaresh mengekor, sesekali mencolek istrinya itu. "Ayo dong, nggak nurut suami dosa loh."

"Nanti telat, ntar malem aja deh."

"Beneran ya, kalo ntar malem dapet bonus ya?"

"Iya." Suara obrolan mereka samar-samar terdengar karena mengobrol sambil berjalan.

***

"Selamat malam mbak Mala."

"Apaan dah bocah, nyengir mulu Lo." Nirmala menyambut uluran tangan Dante agar bisa menyalimi dirinya.

"Gaya-gayaan, kemarin aja nggak pernah salim Lo ama Gue."

"Ya maaf mbak, kan sekarang udah jadi kakak ipar. Harus sopan, nanti nggak dapet uang tambahan dari mas Damar."

Nirmala melotot, "Gue bilang nih sama mas Aresh nanti ya. Lo tu cuma peres sebenernya."

Dante kicep, "ya jangan mbak."

"Mama papa Lo tu mampu, Lo malah minta makan geratisan mulu. Uang jajan Lo gak mungkin 5 ribu sehari kan?"

"Ya nggak gitu mbak, jangan bilang papa sama mamam Gue juga mbak ya. Rusak image Gue elah." Laki-laki itu menyatukan kedua telapak tangannya memohon.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang