19

58.5K 3.8K 8
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

Jangan lupa bintang di pojok kiri dan komen dan komennya ygy :)

****

📍Ibu Kota, Gotz Cafe

Nirmala sedang duduk di dekat jendela besar yang langsung menghadap ke arah jalanan ibu kota. Langit sudah mulai gelap, sehingga bintang di langit malam tampak berpendar terang di tengah gelapnya malam.

Sepertinya doa para kaum taken sedang didengar oleh Yang Maha Kuasa. Alih-alih hujan, malam malah makin terang lengkap dengan bulan dan bintang.

Banyak anak-anak muda yang datang ke kafe malam ini. Ada yang datang sendirian ataupun dengan gandengan.

Malam minggu seperti ini sangat disukai. Weekend adalah waktu yang tepat untuk bersantai dan memanjakan diri.

Nirmala sendiri sedang menikmati penampilan Dante dan kawan-kawannya itu. Sangat percaya diri sekali ketika membawakan lagu Fix You dari band kenamaan Coldplay.

Mereka berlima tampak menawan, dengan penampilan casual dan tentu saja visual yang memukau menjadi salah satu daya tarik dari kafe Nirmala ini. Dibuktikan dengan banyaknya para gadis yang memilih duduk di dekat panggung yang dibuat khusus untuk pertunjukan di depan sana. Bahkan teriakan-teriakan kecil sudah mulai terdengar.

"Dasar bocah!"

Nadya datang, duduk di depan Nirmala membawakan satu gelas lemon tea.

"Emang masih pada bocah, Lo tu yang udah tua."

Guyonan itu mengundang gelak tawa tersendiri bagi Nirmala dan Nadya.

"Mana laki Lo?" Tanya Nadya penasaran.

Nirmala melihat jam yang ada di layar ponselnya. Damaresh meminta wanita itu menunggu sebentar, karena suaminya itu harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang ada di kantor papa Pram.

"Nggak tau, kayak nya kejebak macet deh. Tapi dia udah otw sih katanya."

Nirmala meletakan gelas lemon tea nya yang baru ia sesap sekali. "Mas Ari dines malem lagi?" Tanya Nirmala penasaran. Pasalnya wanita itu agak kasihan dengan sahabatnya ini. Kayak percuma aja, punya pacar tapi rasa jomblo.

"Iya." Gadis itu menunduk lesu.

"Lo tu juga dokter loh, kok kayak lenggang banget jadwalnya sih... ah iya Gue lupa!" Nirmala menepuk dahinya pura-pura lupa. "Kan rumah sakitnya punya bokap, ups!" Sambung wanita itu jahil.

Nadya nampak kesal, emang dasar sahabatnya itu.

"Nina!" Nirmala melambaikan tangannya, menyuruh remaja berkuncir kuda itu untuk mendekat.

"Kenapa mbak?" Tanya Nina penasaran.

"Lo nggak capek? Duduk dulu aja. Lagian kan orang belum pada pesen, makan atau minun dulu sana."

"Iya, kerja tu nyantai aja kali. Jangan sampe Lo sakit, terus sekolah Lo terbengkalai."

Ucapan Nadya dan Nirmala membuat Nina terharu, pasalnya sudah lama ia tidak mendapatkan perhatian seperti itu. Ia sekali lagi bersyukur, patut berterimakasih pada Tuhan karena masih dipertemukan dengan orang-orang baik.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang