20

65.3K 4.1K 45
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

Jangan lupa bintang di pojok kiri dan komen dan komennya ygy :)

****

"Kalo mas Aresh suka makan apa?" Nirmala kembali bertanya pada suaminya itu.

"Aku suka apa aja, kecuali seafood sih karena alergi."

Saat ini mereka sedang duduk di balkon kamar mereka. Balkon itu memiliki pintu kaca besar yang langsung bisa terhubung dengan kamar mereka.

Terdapat dua buah kursi dengan meja kecil di sisi kiri balkon itu, dan juga terdapat satu buah sofa memanjang di sisi kanannya.

Damaresh dan Nirmala sedang duduk di atas sofa itu. Malam ini langit gelp di hiasi bulan lengkap dengan bintangnya. Angin malam menambah kesan damai tersendiri pada malam ini.

"Selain itu mas suka apa?" Tanya Nirmala lagi.

"Kamu." Damaresh berucap santai, pria itu memandang istrinya dalam.

Nirmala gugup bukan main, ia bahkan menyampirkan rambutnya di belakang telinga karena gugup dan tidak tau harus bersikap bagaimana. "Maksudnya?" Tanya Nirmala, takut-takut telinga wanita itu salah dengar, atau jawaban suaminya tadi mengandung arti yang lain. Bisa saja suaminya itu menanyakan apa yang dia sukai kan?

Tanpa menjawab apapun Damaresh malah merengkuh tubuh istrinya itu lembut. Membawa Nirmala ke dalam pelukan hangatnya. "Dingin nggak?"

Nirmala yang sedang gugup itu tergagap, "eh, oh itu. Enggak kok mas."

"Nggak papa kan kalo dipeluk gini?"

"Gimana mas?" Sangking gugupnya Nirmala sampai kikuk sendiri, ia jadi tidak bisa memahami pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya itu.

Damaresh gemas sendiri melihat tingkah laku dari istrinya itu. Maka dari itu Damaresh menangkupkan tangannya di kedua pipi Nirmala. Agar istrinya itu dapat mengerti pertanyaannya dengan jelas. "Kamu keberatan nggak kalo aku peluk gini sayangku?" Tanya pria itu menggoda.

"Hah, sayang?... ah iya nggak papa." Duh Nirmala, diajak romantis-romantisan malah kagok begini. Bukannya mengerti makin konyol iya.

"Kamu punya mantan berapa?" Tanya pria itu penasaran. Melihat istrinya yang bersikap seperti ini sepertinya perempuan itu tidak banyak memiliki mantan.

"Nggak ada mas." Nirmala terkekeh, apakah kali ini ia patut berbangga diri?

"Serius?" Damaresh agak terkejut, pria itu tersenyum. Merasa begitu beruntung mendapatkan perempuan seperti Nirmala.

"Kenapa emangnya mas?" Tanya Nirmala penasaran ketika melihat suaminya itu mulai senyum-senyum sendiri.

****

Hari ini Nirmala pergi ke rumah mama mertuanya. Mereka sepakat bahwa hari ini akan memasak bersama.

Kata mama Jesica akan ada acara arisan bersama teman-teman mamanya itu, yang kebetulan hari ini akan diadakan di kediaman Prambudi Baswara.

"Eh udah dateng, apa kabar sayang?" Jesica memeluk menantunya itu dengan sayang. Mengajak serta Nirmala juga Damaresh untuk masuk ke kediaman Prambudi itu.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang