15

65.2K 4.4K 30
                                    


Hope u guys enjoy this story, don't copy my story please. Karena ini murni dari pemikiran Author ya.

Bila ada nama tokoh, latar, tempat, dan hal lain sebagainya itu bukanlah suatu hal yang disengaja.

Author juga meminta maaf untuk banyaknya kesalahan baik pada penulisan, tanda baca, dsb.

Selamat datang di pernikahan Mas Aresh dan Mbak Mala.

****

Hari ini adalah hari besar bagi kedua keluarga. Yakni Baswara dan juga Galendra.

Di kediaman besar Galendra ini adalah tempat dilaksanakannya akad antara Damaresh Baswara dan Nirmala.

Di pagar depan tepat di dekat gerbang besar itu, menggantung janur kuning yang terbuat dari janur kelapa.

Mobil-mobil terparkir di sepanjang jalan menuju kediaman Galendra itu, bahkan sedari tadi ada beberapa infotiment yang siap meliput mereka.

Mereka memang bukan selebritis tapi mereka merupakan salah satu keluarga berpengaruh yang patut mendapatkan sebuah popularitas seperti ini.

"Nirmala."

Gadis itu sudah lengkap dengan kebaya putih khas pengantin. Rambutnya di beri sanggulan dan diberikan berbagai macam kembang goyang serta mahkota. Dan wajahnya yang cantik itu terlihat lebih ayu karena sudah dihias sedemikian rupa.

"Ayah." Nirmala berucap, gadis itu perlahan berdiri dari duduknya. Menghampiri sang ayah dan memeluk laki-laki paruh baya itu. Gerakannya begitu anggun, karena gadis itu tidak ingin menjadi pengacau di hari pernikahannya sendiri.

"Gadis kecil ayah sudah besar, setelah ini jadilah istri yang berbakti pada suami. Dan raihlah surga bersamanya hm?" Satu tetes air mata mengalir dari netra Doni. Memeluk putrinya dengan sayang. Gadis kecilnya itu sudah bertransformasi menjadi perempuan dewasa yang sangat mengagumkan.

"Ayah Nirmala mau nangis, tapi takut riasan ratusan jutanya hilang. Nanti kakek marah." Di situasi seperti ini gadis itu masih saja mencoba menghibur diri. Membuat sang ayah terkekeh dan menghapus air matanya cepat.

Ayahnya banyak memberikan petuah pada hari ini, cinta pertama Nirmala itu terlihat sangat bahagia dan sedih disaat yang bersamaan. Pria itu tidak bosan menghapus air mata yang seolah tak mau berhenti dari sudut matanya.

"Nirmala ingat pesan ayah hm? Sebentar lagi Damaresh dan keluarganya akan tiba." Gadis itu mengangguk cepat, dan Doni berlalu dari sana.

Pintu kamar itu terbuka, menampilkan ketiga orang gadis dengan balutan gaun berwarna rose pink.

Nirmala membekap mulutnya tak percaya. Di hadapannya sudah berdiri Nadya, Kamila, dan juga Nina. Mereka berempat sontak saling memeluk penuh kerinduan. Dan suasana kembali mengharu biru.

"Kita sengaja tutup kafe buat Lo tau!" Nadya berkata, gadis itu sedikit terkekeh tapi tak mampu membendung air matanya yang menetes. Sehingga gadis itu buru-buru menghapusnya dengan penuh kehati-hatian.

"Iya mbak Mala, sekali lagi selamat menempuh hidup baru ya mbak. Samawa deh pokoknya." Kamila menyentuh lengan Nirmala dan sedikit memberikan usapan di sana.

"Iya mbak, barakallah. Doa terbaik untuk mbak Nirmala dan mas Damar."

Nirmala tersenyum, bahagia sekali memiliki mereka yang sudah dianggapnya sebagai keluarga itu.

Sasmita memasuki kamar Nirmala, mengintrupsi ke empat gadis itu. "Keluarga Damaresh udah dateng, sebentar lagi acara bakalan dimulai."

"Masuk gih." Sasmita yang akan menutup pintu mendadak berhenti. Gadis cantik itu terkejut, ia nampak seperti orang asing jika bergabung bersama Nirmala saat ini.

DeranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang