2. Terbiasa Terluka

2.5K 229 14
                                    

DUGH!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DUGH!

Renandra yang sedang melamun terkejut saat seseorang menendang mejanya dengan keras. Terlihat pemuda dengan seragam yang sama dengannya tengah berdiri angkuh di depannya. Pemuda itu melemparkan buku ke kepala Renandra dengan keras, yang membuat Renandra sedikit meringis.

"Kerjain tugas gue, anterin ke kelas sebelum jam ketiga dimulai." ucap Pemuda itu datar. Ia segera berbalik dan hendak melangkah keluar kelas.

"Alan, tunggu! Gimana cara ngerjainnya? Gue gak ngerti mapel jurusan lo!" teriak Renandra yang mampu membuat Alan menghentikan langkahnya.

"Tinggal kerjain apa susahnya, sih bego! Pastiin nilai gue sempurna."

Renandra hanya diam saat Alan mendorong kepalanya ke depan hingga membentur meja. Itu terasa sangat sakit, tapi Renandra sudah terbiasa. Jadi, tidak ada respon berlebihan darinya.

"Tapi gue ga-"

Alan memotong ucapan Renandra yang belum selesai, "Kerjain atau lo gue habisin!" Ancamnya serius.

Renandra menundukkan kepalanya saat Alan sudah pergi. Tangannya mengepal di atas meja. Renandra merasa marah dan benci. Bukan pada murid-murid yang hanya diam memperhatikan atau bahkan senang saat ia ditindas, tetapi ia benci pada dirinya yang tidak bisa melawan dan hanya diam saat diperlakukan semena-mena oleh mereka.

'Gapapa, Ren. Gak usah sedih, udah biasa, kok. Mungkin ini cara semesta buat bikin lo jadi lebih kuat. Spirit ganteng!'

Renandra merekahkan senyumnya, ia mulai membaca satu demi satu angka-angka yang tersusun rapi di dalam buku itu. Otaknya berusaha memahami pelajaran yang tidak ia ketahui apa namanya. Sesekali Renandra mencari referensi dari internet.

Saat tengah serius mengerjakan, entah kenapa tangannya tiba-tiba bergetar. Bolpoint yang sedang di genggamnya jatuh ke lantai. Renandra sedikit kebingungan saat merasakan tangannya yang lemas dan bergetar. Namun tak terlalu ia hiraukan, fokusnya saat ini hanya pada tugas milik Alan.

Ia memang tidak mengerti pelajaran anak jurusan Teknik Otomotif, tapi setelah melihat tutorial-tutorial yang ada di internet membuatnya sedikit paham, ingat! Sedikit. Oh ayolah, Renandra itu anak jurusan Akuntansi. Ia mana paham dengan hal-hal yang berbau teknik. Iya, Akuntansi, Renandra mengambil jurusan Akuntansi di SMK Bhima Raksa.

Di kelasnya hanya ada tiga siswa laki-laki termasuk dirinya. Ia sering kali diejek karena mengambil jurusan yang dominan diminati kaum hawa. Apa salahnya mengambil jurusan yang banyak diminati perempuan? Hey, jurusan Akuntansi itu keren! Entah itu materinya, tempat prakteknya, seragam jurusannya, semuanya tampak keren. Bahkan Akuntansi adalah jurusan unggulan di SMK. Iya, kan?

Tapi anehnya, kenapa kedua teman laki-lakinya tidak diejek sepertinya? Tunggu ... teman? Memangnya mereka menganggap Renandra? Dan apa itu teman? Renandra tidak memiliki seorang teman dalam hidupnya. Mereka semua takut terkena bully seperti dirinya, maka dari itu mereka lebih memilih menjauhi Renandra.

50 HARI BERSAMA ILUSI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang