Mata melotot, bibir membuka. Itulah mimik yang ditampilkan Ayra/ Amy saat ini. Panggil Amy sekarang pakai Ayra ya..
Bagaimana tidak kaget, visual yang ada didepannya sekarang, yang faktanya adalah keluarganya sendiri, visualnya bukan main. Berdamage cuy..
Ya.. Ayra langsung sadar bahwa orang2 yang ada didepannya saat ini adalah keluarganya sendiri.
Setelah sempat mendengar percakapan mereka saat dia sibuk menyembunyikan diri dibelakang bi sumi.Ctak.. Alka menyentil jidat mulus adiknya sendiri, untuk menyadarkannya. Bahwa dia terbengong sejak tadi, tinggal menunggu air liurnya menetes ke bawah.
Sambil mengerjapkan mata, dan mengelus dahinya yang agak nyeri, Ayra mendengus kesal. Sentilannya nggak main2 everybady, kyaknya pakai tenaga dalam.
"Ckk.. apaan sih.. sakit tau." (Ayra)
"Makanya,, kalau bengong itu jangan kelamaan, nanti kamu di rasuki sama hantu yang ada di cermin." Alka membalas racauan adiknya sambil menahan tawa, karena tingkah adiknya yang agak berubah menjadi lebih hangat setelah sembuh dari demamnya.
Memang, sejak mereka beranjak dewasa, intensitas pertemuan, komunikasi dan kedekatan keduanya mulai berjarak. Diakibatkan kesibukan masing2. Dimana Ayra yang sementara menyelesaikan kuliah bisnisnya disalah satu kampus ternama di kota A, dan Alka yang sangat sibuk mengurus perusahaan kelurganya yang nantinya akan diwariskan kepada mereka kelak.
"Huu,, cobaannya kuat banget, Ada orang ganteng ngak bisa diembat. Nyeseknya dia kakak gue, huhuhu" Batin Ayra (pov Ayra)
"Dia siapa ya?" batin Ayra
Sambil melihat Rezaldi ayah kandungnya sambil mengagumi dan menerka2.
"Visualnya, beuuh... Gong yo,, lewat dah.. Hihihihi"Ctak,, mama Nadia menyentil kening Ayra, sambil berkacak pinggang.
"Ayra,, kenapa lihat dady kayak gitu!"
"Haa...,, Ngak ko nya,, eh.. mama. Hehehehehe.."
"Yaa... dia ternyata dady gue. Eh, tapi syukurlah dady gue ganteng paripurna gitu, secara visual gue cantiknya bukan maen hihihi.., tapi..bisa koet gue kalau sampai ketahuan, gue bukan anggota keluarga mereka" batin Ayra
"Pasti dia ada maunya ma, makanya lihat dady kayak gitu" Alka menjawab pertanyaan sang ibunda.
Ayra mendengus "sembarangan aja, emang salah kalau aku minta sesuatu sama dady. Kyak ka Al aja ngak pernah.. Wlee" Ayra membalas dengan sengit tuduhan tidak berdasar Alka. Padahal kan dia hanya menerka2 siapa orang didepannya saat ini.
Belum sempat Alka membalas adiknya yang jelek itu (wah, secantik itu si Ayra masa dikatain jelek sama Alka, gimana dengan kita bestie😌). Peetengkaran kecil adik kakak itu dilerai oleh nyonya rumah. Siapa lagi kalau bukan mama mereka.
"Sudah2, hentikan pertengkaran kalian. Sekarang alka sama dady bersih2 dulu, terus qt makan siang bareng. Ayra kamu mau makan sama2 kita atau nanti makan dikamar aja sayang?"
"Dikamar aja mah, kepala ayra masih rada nyut2, mana kena pukulan dari ka Al". Ayra menjawab sambil berakting memegang jidatnya bekas sentilan jari dari Alka, sambil melirik sedikit ke arah kakak barunya itu.
Alka ingin membalas ocehan sang adik, tetapi bibirnya duluan dibekap oleh ibunya sendiri.
Mama nadia melirik dengan tajam sang anak lelaki, membuat Alka mengurungkan niatnya untuk membalas sang adik. Tapi tidak ada lain kali. Itulah yang dipikirkan Alka.Untuk Ayra,,Sebenarnya Ayra bisa saja ikut makan siang bersama2, tapi dia ingin memastikan sesuatu. Jadi dia memilih makan sendiri dikamarnya.
"Baiklah sayang, nanti bi sumi yang antarkan ke kamar ya". Nadia sangat protektif terhadap siami dan anak2nya, terutama sama si bungsu Ayra.
Maklumlah Ayra anak paling bungsu, cewek lagi. Mamanya aja sangat protektif, apalagi dadynya.
Sejak tadi tuan besar Rezaldi hanya memperhatikan tingkah orang2 yang ada didepannya. Dia tidak mempermasalahkan apa yang sedang mereka lakukan. Cuman Rezaldi sempat mendengar ucapan dari anak gadisnya yang memanggil istrinya dengan nyonya, tapi itu tidak dipermalasahkannya. Dia malah senang, bahwa keluarganya terlihat harmonis dan ada kasih sayang yang terpancar dari wajah orang2 didepannya tanpa mengucapkan kalimat kasih dan sayang. Dia sangat menyayangi dan mencintai keluarganya. Dia terkekeh melihat sikap istrinya menghadapi 2 anaknya yang kadang susah diatur meskipun mereka susah memasuki usia dewasa.
"Jangan marah2 terus sayang".
Melangkah maju untuk mencium kening sang istri, dan sang anak gadisnya untuk pamit membersihkan diri.Untuk alka, jangan ditanya. Dia sudah kabur duluan sebelum sang ibu memberikan ultimatum padanya. Jika sang ibu sudah nyerocos, maka tamatlah riwayatnya, dia tidak bisa kabur. Ayahnya saja tidak berkutik, apalagi dia sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai sang TOKOH
RomanceBocil-bocil jangan mampir, ini khusus 18 tahun ke atas.😁 ¶¶¶ Ini hanya karangan imajinasi penulis. Bila ada kesamaan nama tokoh dan cerita, mohon dimaafkan. __ Apa jadinya,, Amy yang tersadar dari bangun tidurnya ternyata dia sudah berpindah dimen...