Bab 22

3K 154 0
                                    

Pagi jam 5.30 Ayra sudah bersiap menuju ke apartemen Alex. Dia meminta Pak Supri untuk mengantarnya menuju apartemen Alex. Ayra takut, jika dia telat dan membuat Alex memarahinya dihari pertamanya bekerja.

Jarak antara apartemen Ayra dan Alex tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu 20 menit.

Dengan penampilan seperti biasa, kaca mata besar yang menghiasi wajahnya, atasan memakai blazer dan bawahan celana kain. Menunjang penampilan Ayra pagi ini sebagai sekretaris Alex dan sebagai koki baru Alex. Mengingat Leon yang saat ini tidak berada dinegara B.

"Ting tong,, Ting tong" Bunyi bel apartemen Alex. Jam 6.10 Ayra sudah berdiri didepan pintu unit Alex.

Dengan wajah khas bangun tidur, Alex membuka pintu apartemennya.

Senyum Ayra merekah, memperlihatkan lesung pipinya.

"Selamat pagi pak Alex, saya kesini atas perintah tuan Leon untuk membuatkan anda sarapan pagi" Ayra tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

"Ck... Masuk" Alex melebarkan pintu agar Ayra bisa memasuki apartemennya.

Dia yakin, Leon ingin mengerjainya karena mengirimnya langsung ke negara Z tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Dan sarapan paginya ada pengurus rumah tangga yang memang ditugaskan untuk mengiapkan sarapannya. Tapi pagi ini, pengurus rumahn tangganya belum muncul sama sekali.

"Ck..pasti Leon yang merencanakan semua ini" Batin Alex

Tapi Alex berpikir, ada baiknya Ayra sering berinteraksi dengannya, karena untuk mengetahui niat terselubungnya bergabung di D.G Group, dan mencari tau apa arti pandangan Ayra dihari sebelumnya, dimana wanita lain pasti akan terkagum-kagum padanya, dan berusaha mencari perhatiannya.
Tapii,, pandangan senang, sedih, kasihan yang tertangkap penglihatan Alex sangat mengganggunya. Dia tidak menyukai seseorang yang mengasihani dirinya.

----
Ayra masih betah berdiri disamping sofa ruang tamu Alex, menunggu sang bos menghampirinya.

"Bos,, hari ini anda ingin sarapan apa?" Ayra bertanya sambil tersenyum ke arah Alex yang melewatinya menuju kamar utama yang menjadi kamar Alex.

"Terserah kau saja" Alex berlalu pergi untuk bersiap ke kantor.

"Huft... Sabar,, Mari bekerja👊"
Ayra menuju dapur Alex dan menyiapkan sarapan untuknya. Dia sudah mengingat-ingat cerita di novel kalau kebiasaan Alex saat sarapan, dia hanya memakan roti panggang berlapis slei nenas dan kopi panas untuk memulai harinya.

Ayra segera menyiapkan semua itu sebelum Alex akan berangkat.

"Cklik..." Bunyi pintu kamar berbunyi, membuyarkan lamunan Ayra yang sudah selesai, dan menunggu Alex sejak 5 menit yang lalu.

Alex langsung duduk dimeja makan, melihat hidangan yang disajikan Ayra dia langsung segera memakannya.

"Apa jadwalku hari ini?" Sambil menyantap sarapannya Alex melirik sekilas bertanya pada Ayra untuk mengefisienkan waktunya. Alex tidak suka membuang-buang waktu.

"Jadwal tuan hari ini, pagi ini inspeksi ke mall D.G, jam 10.00 kunjungan ke N.K group, setelah makan siang pukul 14.00 pertemuan dengan infestor furnitur barang antik dari negara A.

Ayra menjawab lugas, sambil sesekali memeriksa catatan yang sudah diberikan Leon sebelumnya.

Dia sudah belajar semalaman suntuk agar menjadi sekretaris yang bisa diandalkan bagi Alex.

Ayra memperhatikan Alex yang sempat tertegun sejenak setelah mendengar jadwal yang disebutnya.

Kemudian tetap memandang Alex yang segera menghabiskan sarapan paginya tanpa berkomentar apapun.

----
Saat ini Ayra dan Alex menuju mall D.G. (Ingat mall yang sempat dikunjungi Ayra saat pertama kali datang di negara B. Mall tersebut adalah milik keluarga Alex yang saat ini menjadi tanggung jawabnya)

Setelah berkeliling didalam mall dan menyelesaikan inspeksi mendadak menyebabkan manajer mall kelabakan dengan kedatangan Alex yang mendadak.

Inspeksi telah selesai. Saat ini mereka akan melanjutkan perjalanan menuju perusahaan N.K Group.

Namun sebelum menuju ke pertemuan selanjutnya, mereka menyempatkan mencicipi beberapa jajanan yang dijual didalam kawasan mall tersebut. Itupun Alex terpaksa ikut mencicipi, hal ini dikarenakan selama mereka berkeliling pandangan Ayra tidak pernah lepas dari jajanan-jajanan yang berjejer dikawasan khusus di mall itu.

Tidak tahu mengapa, Alex sedikit kasihan melihat sekretarisnya seperti orang yang tidak pernah makan saja. Akan tetapi pandangan Ayra juga mengingatkannya akan seseorang di masa lalunya.

Ayra tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini, dia ingin makan jajanan sepuasnya, tapi karena saat ini bersama bosnya,dia harus profesional dan menjaga image agar tidak terkesan rakus dimata Alex.

"Bos.. yang ini sepertinya enak,, ini juga bos, itu juga.." mata Ayra berbinar-binar melihat jajanan kesukaannya. Image yang dijaga sedari tadi seketika lenyap, setelah melihat kebab kesukaannya ada dihadapannya saat ini.

Alex mendengus,, melihat tingkah sekretarisnya yang baru.
"Ck..ck.. Tidak ada anggun-anggunnya" batin Alex menggerutu.

Tapi Alex tetap meminta penjual untuk membukus apa yang ditunjuk Ayra.

Kemudian mereka bergegas menuju perusahaan N.K Group.

Ayra senang bukan main,, dia mendapatkan apa yang ingin dimakannya sedari tiba di mall itu. Sambil berlari kecil mengikuti langkah Alex yang lebar, kantung jajanan yang dipegangnya diayunkan kedepan dan kebelakang seperti anak kecil yang senang diberi hadiah.

Dia sebenarnya tahu sifat Alex dibalik mukanya yang selalu datar tanpa ekspresi, dan sifatnya yang sangat dingin terhadap orang lain.

Alex adalah seorang laki-laki yang baik dan perhatian, cuman karena tuntutannya sebagai seorang pemimpin mafia dan sebagai seorang pemilik perusahaan D.G Group dia harus selalu ekstra berhati-hati terhadap musuh-musuhnya.

Sebenarnya Ayra memang lapar, karena dia hanya sempat sarapan sereal sebelum menuju apartemen Alex mengingat dia akan telat jika sarapan nasi terlebih dahulu. (Indonesia banget yaa, tidak makan kalau tak makan nasi😄).

Alex tersenyum kecil melihat bayangan Ayra yang menyusulnya sambil berlari kecil dibelakangnya.

"Dasar bocil"

Kemudian dia memasang ekspresi datar kembali, seperti tidak terjadi apa-apa.

¶¶¶

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang