Bab 5

6.5K 207 2
                                    

Kini Ayra sudah ada dikamarnya dilantai 2. Yaa, kamar tidur untuk anak keluarga Rezaldi ada dilantai 2 rumah itu dan kamar tidur untuk tuan besar dan nyonya ada dilantai 1. Alasannya sang nyonya tidak mau capek pulang balik dari lantai atas ke bawah. Meskipun suaminya bisa membuatkan lift didalam rumah itu, tapi sang istri bersikeras tidak mau. Saking cintanya sama sang istri Rezaldi menuruti apa mau sang istri, daripada disuruh tidur diluar dan tidak diberi jatah, mendingan main aman sajalah.

Saat ini Ayra memegang dadanya, karena masih syok setelah insiden cium kening tadi. Siapa lagi pelakunya kalau bukam sang dady. Kalau orang lain, sudah dimutilasi kali.

Sejak bangun tidur sampai kembali lagi kekamarnya Ayra diberi serangan kejutan.

Bagaimana tidak syok, bangun tidur tau2 sudah pindah raga, punya keluarga yang visualnya bukan main, kayanya masya ALLAH (author hanya bisa ngelus dadalah)

Sekarang Ayra harus memastikan, dirinya saat ini terdampar dinovel mana. Apakah dia masuk peran atau tidak, atau hanya numpang lewat seperti artis viguran di tv ikan berlayar. Masih sibuk berfikir, pintu kamar Ayra di ketuk dari luar.

"Tok tok tok.. non ini bibi bawa makan siangnya non".

"Iya,, masuk aja bi"

Ceklek, bunyi pintu dibuka.

"Bibi taruh dimeja ya makanannya" ucap bi sumi sambil memperhatikan Ayra yang sedang duduk di kasurnya.

"Iya,, makasih bi". Ayra masih memasang wajah seolah2 masih sakit. Padahal itu hanya akal bulus saja agar bi sumi mengira sakit demamnya yang kemarin belum sembuh sepenuhnya. Setelah itu bibi pamit kebawah untuk menyelesaikan pekerjaannya yang lain. Dirumah keluarga Rezaldi pengurusan rumah tidak sepenuhnya dikerjakan bi sumi. Terkadang nyonya besar ikut membantu meskipun masih dilarang sang suami. Tapi tuan Rezaldi bisa apa jika sang istri sudah bertitah.

Istri Rezaldi memang tidak suka jika menyerahkan sepenuhnya urusan rumah pada asisten rumah tangganya. Katanya dia takut kualat karna ngak becus ngurus suami sama anak2nya. Makin cinta aja tuan Rezaldi jika istrinya sudah begitu, makin disayang aja tuan besar. Hihihi

Setelah kepergian bi sumi. Ayra segera mengambil nampan tempat makan siangnya. Jujur saat ini Ayra kelaparan. Maklum perut karet, disuguhi makanan enak didepan mata siapa yang ngak mau.😁📍😚

Nampan yang berisi makanan, telah ludes. Ayra segera membersihkan tangannya. Lalu segera mencari alat tulis. Sempat terlintas di pikiran Ayra saat dia masih asik mengunyah makanannya, bisa jadi dia jadi pemeran protagonis, antagonis, atau pemeran figuran yang mempunyai peran penting. Sehingga dia harus cepat membuat list apa yang harus diingatnya.

List masa depanku:
1. Jika aku protagonisnya, segera cari pemeran laki2 protagonis dan hidup bahagia
2. Jika aku antagonis yang berakhir tragis, maka cari penyebab kematianku nanti. Lalu cari suami dan hidup bahagia.
3. Jika aku pemeran figuran, cari pemeran yang akan membuatku selamat didunia tipu2 ini, dan hidup bahagia.
4. Jika aku bukan salah satu pemeran diatas, cari suami hidup bahagia, bergelimang harta.

Setelah puas menulis listnya yang tidak masuk akal itu, Ayra tertawa puas seperti orang tidak waras, sambil memainkan folpen ditangannya.

Setelah puas menulis listnya yang tidak masuk akal itu, Ayra tertawa puas seperti orang tidak waras, sambil memainkan folpen ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kamar Ayra)

(Rumah Tuan Besar Rezaldi Rahardian)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Rumah Tuan Besar Rezaldi Rahardian)

- curhat author: selama buat cerita ini author kebayang serial film Layangan Putus. Huhuhu.. mungkin karna namanya yaa...😕

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang