Bab 23

3.3K 179 2
                                    

Di perjalanan selama menuju perusahaan N.K Group, hati Ayra berbunga-bunga. Dia merasa sangat senang pagi ini.

"Perut kenyang, hatipun senang."
Itulah isi pikirannya saat ini.

Berbeda dengan Alex, pikirannya entah kemana saat ini.

Sejak pagi sampai saat ini, Alex memang sedikit berbicara. Tapi Ayra tidak perlu memikirkannya terlalu jauh.

Sifat Alex sudah ditulis oleh penulis seperti itu, cuman dia akan sangat berbeda jika bertemu dengan pemeran protagonis wanita.

Ayra sempat takut melihat Alex yang akan lebih terpuruk semakin dalam jika tidak bisa melupakan wanita itu.

----
Mereka memasuki lobi perusahaan N.K Group dan langsung diterima oleh sekretaris direktur perusahaan tersebut.

"Selamat datang pak Alex dan nona Ayra, silahkan. Saya akan mengantarkan anda ke lantai 5, pak Naren sudah menunggu anda".

"Iya pak, terimakasih". Ayra tersenyum sambil membalas sapaan sekretaris perusahaan itu yang diikuti pula anggukan kepala oleh Alex dengan ekspresi datar.

Sekretaris Naren sempat merasa heran, wanita yang berada disebelah Alex bukanlah wanita cantik dan glamour seperti sekretaris bos-bos perusahaan yang lain. Tidak seperti tipe Alex sama sekali, yang merupakan laki-laki no.1 sebagai incaran wanita-wanita kaya dan seksi.
Tapi dia tidak terlalu memikirkan hal tersebut, mengingat hal itu bukanlah rananya sebagai orang luar.

---
Mereka memasuki lift khusus tamu petinggi perusahaan menuju lantai 5. Selama memasuki perusahaan N.K Group, Ayra sempat menjadi bahan cibiran oleh pegawai-pegawai wanita yang memang mengetahui siapa Alex, seorang lelaki mapan, berkarisma, dan memiliki wajah yang rupawan. Hanya wanita cantik dan seksilah yang cocok berjalan disisi Alex.

Ayra tidak perduli dengan omongan wanita-wanita yang iri dengannya. Dia fokus membandingkan perusahaan Alex yang jauh lebih bagus dari perusahaan ini. Tapi Ayra tetap memgapresiasi bahwa pemilik perusahaan ini pasti orang yang hebat juga seperti Alex.

Alex tahu, sebenarnya pegawai-pegawai wanita yang melihat kedatangannya bersama Ayra melirik sinis dan mengatai Ayra tidak pantas berjalan disampingnya.

Tapi saat dia melirik Ayra yang berjalan disampingnya.
Dia seperti melihat anak hilang, yang fokus dengan tempat yang baru dimasukinya, tidak menghiraukan orang-orang yang mencibirnya secara terang-terangan.

Penampilan Ayra yang berusaha berpakaian formal, kaca mata bulatnya yang besar, berkas dan tablet yang dipeluknya erat-erat saking fokusnya.

Memunculkan kepribadian lain yang jarang dilihat Alex selama ini, terhadap wanita-wanita yang ingin mendekatinya sekedar menaikkan pamor atau memanfaatkan dirinya.

Alex tersenyum kecil sekali lagi tanpa diketahui siapapun, atas ulah yang memang tidak sengaja Ayra untuk mendekatkan diri kepada Alex dengan tujuan menjadi sahabat atau teman curhat pemeran antagonis itu. Ayra lupa akan satu hal, bahwa tidak ada kata sahabat antara seorang pria dewasa dan wanita dewasa. Kecuali salah satunya menyimpan perasaan.

--
Mereka memasuki ruang rapat, dan langsung disambut oleh direktur utama perusahaan tersebut, Naren Kusuma.

"Selamat datang diperusahaan saya tuan Alex Dirgantara Gileos dan Nona Ayra Pramudya." Naren mengulurkan tangan kepada Alex dan Ayra secara bergantian menyambut kedatangan kedua tamunya tersebut secara terbuka.

Alex menyambut uluran Naren dengan senang hati, sebagai sahabat lama dia sudah lama tidak bertemu dengan Naren.

Begitupun dengan Ayra, dia segera menyambut uluran tangan Naren dengan profesional. Melihat visual Naren yang 11,12 hampir sama memukaunya seperti Alex. Ayra berusaha seprofesional mungkin, dan merapalkan dalam hati "Alex tetap number one."

"Bagaimana kabar anda tuan atau kupanggil saja Alex?" Naren bertanya sambil tersenyum simpul menggoda sahabatnya yang duduk diseberang sofanya.

"Seperti yang kau lihat, saya masih hidup dan bernapas" Alex menjawab sinis, karena mengetahui pertanyaan basa basi dari sahabat yang berada didepannya.

Naren melirik Ayra yang duduk disamping Alex.

"Waw,, akhirnya kau dekat juga dengan wanita. Ku kira kau akan menikahi Leon?" Naren terus menggoda Alex.

Alex mengernyit jijik mendengar perkataan Naren, membuat bulu kuduknya berdiri.

"Kau saja yang menikahi Leon, dan jadikan dia istri ke duamu" Alex menjawab sarkas atas pertanyaan Naren.

Ayra bingung dengan sapaan dan lontaran kalimat dari orang disamping dan dihadapannya saat ini.

Mendengar Naren menyebut Alex akan menikahi Leon, sontak Ayra kaget bukan main.
"Apakah aku masuk novel bergenre Boy Love". Batin Ayra, sambil melihat bolak balik antara Alex dan Naren dengan pandangan yang sulit diartikan.

Alex sempat melihat tatapan jijik dari Ayra, segera dia meluruskan dugaan negatif yang ada di otak wanita ini.

"Jangan percaya ucapan busuknya, semua hanya akal-akalannya saja". (Alex)

¶¶¶

Haloo miin,,,para pembaca setia Mencintai sang Tokoh"

Author mau menginfokan, part-part selanjutnya cerita ini akan mulai update setiap hari sabtu,,

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang