Bab 14

3.9K 165 0
                                    

Kini ayra sudah mengelilingi banyak toko didalam mall itu, tapi dia hanya melihat2 tanpa membeli. Karena tujuannya adalah hanya untuk membeli buku. Bukan ayra tidak mampu, cuman dia masih sayang uangnya dibelanjakan barang2 yang belum perlu dan belum penting sekali.

Saat ini ayra, menaiki lift untuk menuju toko buku di mall itu setelah beberapa kali bertanya pada petugas yang berjaga, atau orang2 yang lewat dan memiliki keperluan datang ke mall itu.

Saat ini ayra sedang berada di lantai 3.

Mall A.G, memiliki 7 lantai. Dan tujuan ayra saat ini dilantai 6 untuk mencari buku yang ingin dibelinya.

Ayra masih menunggu dan melihat posisinya yang berada dilantai 4, tiba2 hpnya bergetar menandakan pesan masuk. Pesan itu dari sang mommy, selama berjalan2 didalam mall, ayra sempat berkirim pesan pada sang mommy kalau saat ini dia sedang berbelanja disalah satu mall yang ada di kota B.

Saat masih asik membalas pesan, tiba2 pintu lift terbuka dilantai 5, dan ada seseorang yang masuk ke dalam lift, dan ayra tidak memperhatikannya.

Setelah selesai berbalas pesan, ayra mengangkat wajahnya, dan melihat sosok laki2 tinggi tegap, berdiri disampingnya, yang juga  memandang ke depan. Ayra bisa melihat bayangan orang disampingnya karena lift yang dipakainya bisa memantulkan bayangan.

Tinggi orang disampingnya kini mungkin kisaran 179 cm, karena tinggi ayra hanya sebatas bahu laki2 itu.

Yang anehnya, ayra melihat pantulan orang disampingnya seperti tidak fokus, dan sering memijat pelipis matanya.  Karena takut bertanya, ayra hanya melihat tanpa berbicara sedikitpun.

Setelah menunggu beberapa detik, lift sudah terbuka di lantai 6. Ayra ingin bergegas keluar, tapi tetap memperhatikan orang disampingnya yang tidak baik2 saja. Sebelum ayra melangkah orang di sampingnya hampir sedikit tumbang seperti ingin kehilangan kesadaran. Dengan refleks ayra menahan badan laki2 tersebut.

 Dengan refleks ayra menahan badan laki2 tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi kejadian di dalam lift)

"Anda baik2 saja?" (ayra)

Dengan cepat ayra, mengandeng laki2 yang ada dipelukannya untuk mencari tempat duduk.

"Tuan tolong tunggulah disini" Ayra berbicara, dan segera berlalu dari tempat laki2 itu duduk tanpa menunggu jawaban dari laki2 itu.

Laki2 itu hanya diam dan menyandarkan diri ditembok yang berdekatan dengan tempat duduknya saat ini.

"Sial,, pusing banget". Laki2 itu bergumam kesal, karena pandanganya saat ini seperti berputar2. Kyaknya dia sedang kecapean karena efek kurang tidur, dan lebih banyak bekerja.

Setelah menunggu beberapa menit. Ayra sampai ditempat pemuda itu sambil menenteng kresek berisi air mineral, minyak  pereda pusing dan beberapa eskrim untuk dirinya. (Sempat2nya ayra memikirkan eskrim saat menolong orang lain🤦).

Orang yang saat ini di tolong ayra, sedang memejamkan matanya.

"Tuan, ini.. minumlah dulu. Kayaknya anda kekurangan cairan" ayra menyodorkan botol mineral yang telah dibukanya. Tapi orang yang ingin diberikan air, tidak menyentuhnya sama sekali dan memandang ayra dengan pandangan yang kabur.

Ayra refleks lansung paham, bahwa orang didepannya adalah tipe orang yang suka berhati2 terhadap orang baru. (Jiwa detektif ayra aktif).

"Maaf tuan..." Ayra langsung meminum air yang disodorkannya tanpa mengucapkan apa2.

"Air ini tidak mengandung racun. Anda bisa meminumnya"

Laki2 itu langsung mengambil botol mineral wanita didepannya dan menenggaknya sampai habis.

Setelah itu ayra meminta maaf lagi, karena dia membuka jas laki2 itu sambil mengoceh. Tapi segera ditahan oleh laki2 tersebut.

"Maaf tuan, jas anda harus di buka, agar anda bisa bernapas dengan lega, kancing baju bagian atas juga. Sama ini, balurkan dibelakang tengkuk anda. Agar anda lebih nyaman". Ayra mengoceh sambil memberikan minyak penghilang sakit pada laki2 yang tidak dikenalnya.

Laki2 itu memandang ayra, tapi pandangannya agak sedikit kabur dan sebagian wajah wanita didepannya terhalang oleh topi yang dipakainya sehingga tidak jelas melihat siapa orang yang membantunya saat ini. Karena merasa orang didepannya adalah orang baik, dia merasa baik2 saja jika di tolong oleh wanita itu.

"Pakaikan.."

"Haaa..." Ayra cengo.

"Pakaikan ditengkukku minyak itu" laki2 itu memberi perintah tanpa mengatakan tolong.

Ayra hanya menarik napas pasrah. Dia mengingat moto hidupnya dulu. "Kalau menolong orang itu jangan setengah2, agar rejekinya juga nggak setengah2" begitulah batin ayra.

Segera ayra mendekat dan sedikit berlutut didepan laki2 yang di tolongnya, di bukanya kancing jas laki2 itu, melonggarkan dasinya serta membuka 2 kancing bagian atas kemejanya.

Laki2 i2 hanya pasrah dengan tindakan ayra, karena saat ini kondisinya lagi tidak fit. Laki2 itu memandang wajah ayra sebentar kadang jelas, kadang agak kabur. Efek mata yang sedikit berkunang2. Tapi yang sempat dilihat didepannya saat ini, wajah wanita yang putih dan agak tertutupi oleh topi hitam yang dikenakannya, bibir mungil semerah cerry, dan tangan lentik yang membuka kancing kemeja, menyentuh dasinya dan melonggarkannya serta membuka 2 buah kancing baju kemeja putih yang dikenakannya.

---
Ayra berjalan kearah belakang laki2 itu, dan membalurkan minyak penghilang rasa sakit dengan merek kayu putih. Tangannya sedikit memberikan pijatan pada bagian bahu, agar laki2 itu rileks kembali.

"Ternyata ilmu urut nenek gue berguna juga saat ini" heheheh batin ayra, sambil tersenyum kecil tanpa dilihat oleh laki2 didepannya.

Merasa orang yang ditolongnya sudah agak baikkan, ayra segera ingin menanyakan bagaimana kondisi orang itu, kalau dia masih merasa kurang sehat, ayra akan segera memanggil security di tempat itu untuk membawa laki2 ini ke rumah sakit.

Belum sempat ayra berbicara, terdapat 3 orang laki2 mendekati mereka dengan sedikit berlari, dan raut wajah yang jelas sekali terlihat khawatir dan panik.

"Bos..!!" Salah satu dari ke tiga orang itu, seperti memanggil laki2 yang ada didepan ayra saat ini.

¶¶¶

Kira2 apa yang akan dilakukan ayra selanjutnya. Apakah dia minta bayaran karena telah menolong bos2, atau malah caper pada laki2 didepannya karena dia tau laki2 ini orang kaya.

Hadeuh,,, ra.. sempit banget pikiranmu itu..+_*(author)

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang