Bab 24

3K 150 0
                                    

"Jangan percaya ucapan busuknya, semua hanya akal-akalannya saja". (Alex)

------
"Ekhm.." Naren sedikit berdehem. Mengambil atensi kedua orang didepannya.

Dia sedikit heran dengan Alex, tidak biasanya Alex akan menjelaskan hal seperti ini kepada orang lain.
Apa istimewanya wanita ini.

Naren sempat kaget melihat sekretaris yang dibawa Alex ke perusahaannya, dia berpikir Alex akan membawa wanita cantik dan seksi sebagai pengganti Leon untuk sementara.

Tapi yang muncul, tidak sesuai ekspektasinya.
Wanita dihadapannya saat ini tidak sesuai tipe Alex sama sekali.

Mencermati sedikit penampilan dan wajah dari Ayra, pakaian yang memang terlihat sopan sesuai dengan penampilan seorang sekretaris, rambut diikat ekor kuda, kaca mata bulat besar yang hampir menutupi wajah Ayra tapi tidak mengurangi karisma tersendiri yang dimilikinya, wajah kecil, kulit agak sedikit kusam, bibir tipis, hidung mancung.

Naren merasa, jika Ayra merawat diri lebih baik dan merubah sedikit penampilannya, dia bisa menjadi wanita tercantik yang pernah dekat dengan Alex.

Setelah sapaan basa basi antara kawan lama, dan perkenalan singkat Ayra kepada Naren, mereka langsung bersikap profesional untuk membahas kerjasama antara perusahaan D.G Group dan perusahaan N.K Group.

---
Meeting mereka telah selesai, sekarang sudah masuk waktunya makan siang. Alex dan Ayra akan segera meninggalkan ruang rapat dan menuju perusahaan Alex.

"Sebaiknya, kita makan siang bersama sekaligus merayakan kesepakatan perjanjian kita Lex, kita juga sudah lama tidak bertemu setelah pernikahanku 3 bulan lalu" (Naren)

"Kurasa, sebaiknya lain waktu saja. Kami masih memiliki jadwal lain yang tidak bisa dilewatkan." (Alex)

Ayra sempat membuka bibirnya untuk mengatakan sesuatu, tapi melihat ekspresi Alex yang tampak dari samping mulai tidak nyaman, tapi dia tidak tahu apa sebabnya, sehingga mencoba membantu Alex.

"Terimakasih atas ajakannya pak, tapi pak Alex akan bertemu kolega bisnis dari perusahaan kami dijam makan siang ini" Ayra membantu Alex dengan menolak ajakan Naren. Memang Alex akan bertemu kolega bisnisnya, tetapi dipukul 14.00 siang.

Saat ini mereka memiliki waktu yang cukup untuk sekedar melepas penat sambil berbincang bersama teman lama.

"Baiklah, nanti lain kali saja. Kau juga diajak nona Ayra" Naren tersenyum simpul, sambil mengedipkan sebelah matanya bermaksud menggoda Ayra.

"Iya, pak. Ditunggu undangan berikutnya" Ayra tersenyum bisnis menanggapi ucapan Naren.

"Sudah punya bini, masih ganjen aja menggoda anak orang" Ayra membatin sambil mencibir Naren didalam hati, diakan takut baper sama suami orang.

Kalau Ayra tidak mengetahui bahwa Naren telah beristri, mungkin saat ini dia sudah baper stadium akhir. Bagaimana tak akan baper, wajah tampan Naren tidak bisa dianggurkan.

---
Mereka meninggalkan perusahaan N.K Group menuju perusahaan milik Alex.

Sejak pagi sampai menuju perusahaan, Alex membawa sendiri mobilnya. Jika dia bersama Leon, maka Leonlah yang akan mengendarai mobil Alex.

Alex tidak suka menunda-menunda pekerjaan apa lagi menyia-nyiakan waktunya. Ketepatan, ketegasan adalah prinsip hidupnya.

Sebenarnya Alex menyuruh Ayra untuk menjadi sopirnya hari ini. Tapi jawaban Ayra yang diluar ekspetasinya, seketika membuatnya bungkam dan membawa sendiri kendaraannya.

-Flash Back-

"Hei.. ini kunci mobilnya." Alex berjalan sambil melemparkan kunci mobil yang langsung di tangkap Ayra.

Ayra speaclesh.
"Saya pak,, yang bawa mobilnya?" Ayra menunjuk dirinya.

"Iya, siapa lagi kalau bukan kamu? Hantu?" Alex menjawab sarkas, asisten seperti apa yang dipilih oleh Leon ini.

"Baiklah,,tapi kita kerumah sakit dulu ya pak." Ayra membuka pintu kemudi lalu menutupnya diikuti Alex disebelahnya.

"Ngapain kamu di rumah sakit. Kita akan ke mall D.G." Alex mengernyit menjawab perkataan Ayra. Seingatnya jadwalnya pagi ini akan ke mall D.G terlebih dahulu.

Sambil mencoba memasukkan kunci mobil. Ayra berkomat kamit, mengingat apa yang harus dilakukan setelah memasukkan kunci mobil, menyalakannya, injak koplen, kaki kanan digas, lepaskan rem tangan. Itu yang berusaha diingat ingat Ayra, mengingat sebelum bertransmigrasi dia sempat mengikuti kursus kilat mengemudi mobil ayahnya. Itupun dia langsung masuk rumah sakit, gara-gara langsung injak gas digang sempit rumahnya.

"Kita kerumah sakit dulu pak, takutnya leher bapak patah. Saya baru dua kali pegang stir mobil. Ini yang kedua pak". Ayra sudah menyalakan mobil, baru akan melepaskan rem tangan. Alex seketika berteriak kencang.

"STOOOOOOPPP..."

"TURUUN."

"......" Ayra kaget bukan main, mendengar teriakan Alex. Bisa-bisa dia budeg gara-gara bosnya.

Alex cepat-cepat mematikan stop kontak mobilnya, dan bergegas keluar untuk mengambil alih kemudi.

Alex menarik kasar pintu mobilnya. Sudah telat, malah nyaris tinggal nama gara-gara wanita bermata empat ini yang sialnya adalah asistennya sekarang. Apa kata musuhnya, jika bos mafia wafat gara-gara patah leher akibat kesalahan sekretarisnya.

Ayra turun bak robot, dia kaget dan syok dibentak dan diteriaki oleh bosnya.

"Kalau tidak bisa bawa kendaraan bilaang, jangan nyaris atau sudah menghilangkan nyawa orang baru menyesal". Alex berbicara kasar karena jengkel dengan Ayra.

"Masuuk". Ayra hanya menuruti perkataan Alex dan duduk disamping kemudi.

Ayra diam sejak perjalanan dari apartemen menuju mall D.G. Ekspresi kaget dan sedih tergambar lewat alisnya yang menukik. Dia tidak pernah dibentak seperti itu oleh orang terdekatnya, palingan langsung dijewer. Alex adalah orang yang dianggap dekat olehnya selain keluarga Ayra yang asli.

Jiwa amy kuat dalam fisik tapi hatinya sangat rapuh, dan itu terbawa setelah dia bertransmigrasi. Dibentak sedikit saja hampir mewek. Hal itu sempat disadari Alex.

Maka dari itu, untuk menebus sedikit rasa bersalahnya dia mentraktir Ayra dengan membelikan jajanan yang ada di mall.

Sikap profesional Ayra sejak turun dari mobil, dan mendampinginya selama inspeksi mendadak di mall D.G, tidak lepas dari perhatian Alex.

Senyum Ayra setelah mendapatkan makanan kesukaannya dan mengembalikan moodnya yang jungkir balik setelah dibentak olehnya sedikit membuat Alex merasa tenang. Dan mereka menuju ke perusahaan N.K Group dengan Alex yang mengendarai mobilnya sendiri, dan Ayra yang sibuk makan jajanannya tanpa memperdulikan Alex sang bos yang ada di sampingnya.

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang