Bab 27

2.5K 109 2
                                    

Cakra juga ikut memandang Alex dan Artha bergantian, sambil menunggu jawaban Alex, karna dia tidak tahu siapa Dia yang dimaksud oleh Artha.

------

Alex hanya memandang Artha dengan diam.

Cakra pusing melihat pembicaraan kedua sahabatnya, dia sebenarnya kepo. Tapi kepo pada kedua orang itu, sama saja cari mati. Kalau bukan tembakan yaa, pukulan.

Karna pada dasarnya, jika Cakra bertanya. Harus dijelaskan dengan lebih rinci.

Jadi bawaan kedua orang yang seperti batu es itu, hanya emosi jika ditanyai oleh Cakra.

Cakra meletakkan gelas minumannya sedikit kasar, untuk menarik atensi Alex dan Artha.

Kedua orang tersebut memandang Cakra secara bersamaan dan memberikan tatapan tajam.

"He he he,, peace brooo... damai.. damai..." Cakra hanya cengengesan.

"Gua, keluar dulu, mau cari yang bening-bening. Suntuk gua, terlalu lama sama es batu"

Cakra sedikit berlari untuk menghindari dua orang tersebut.

----

Musik DJ menggema disemua sudut ruang diskotik tersebut, hampir semua orang mengikuti irama musik.

Ayra merasa pusing, melihat ramainya orang berjoget ria, sambil minum dan bercanda bersama pasangan masing-masing.

Setelah masuk diskotik,, mereka langsung menuju tempat bartender. Ayra hanya meminum jus, dia masih ingat tuhan, dan harus jaga diri.

Jika dia mabuk di tempat ini, dan dimanfaatkan orang jahat. Bisa-bisa, keperawanan untuk calon suami tercintanya hilang tak bersisa.

Membayangkannya saja, Ayra langsung merinding.

Nana dan Lucy langsung memesan minuman dengan alkohol dengan kadar rendah.

"Hey,,, kalian sudah biasa, minum minuman seperti itu?" Ayra

"Biasalah... Kita sudah lama nongkrong ditempat ini." Nana

"Ay,, harusnya, kamu pakai pakaian yang terbuka sedikit, pasti aura culun kamu langsung hilang, terganti dengan aura S E X Y" efek mabuk Lucy sudah terlihat, setelah dia minum 2 gelas jenis alkohol yang tidak diketahui ayra.

"Luc,,, sudah dong minumnya. Kalau kalian mabuk, gimana kalian pulangnya?" Ayra stres setelah ikut-ikutan pergi ke diskotik. Dikiranya Nana dan Lucy tidak akan minum minuman beralkohol.

Ayra segera menghampiri Nana, yang masih asik bercerita dengan seorang wanita yang tidak dikenalnya. Mereka seperti teman lama.

"Luc,, gua ke toilet dulu ya,, kebelet nih.."

Ayra segera ngacir mencari toilet, setelah memberi tahu Lucy yang sudah mulai hilang kesadarannya.

Ayra segera bertanya pada pelayan di diskotik itu.

Setelah mengetahui tempatnya,, dia segera melangkah menuju toilet. Disepanjang koridor yang ada, Ayra banyak melihat pria dan wanita yang sedang bercumbu tanpa melihat tempat, dan tidak malu di lihat oleh orang lain.

---

"Akhirnyaa.." Ayra segera melangkah keluar dari toilet dan kembali ke meja bartender untuk mencari teman-temannya.

Saat berjalan Ayra melihat wanita yang menggoda seorang pria yang lumayan tampan dan sesuai tipenya.

Wanita itu bahkan ingin mencium pria yang cuek-cuek saja digerayangi oleh wanita yang mirip tante-tante itu.

"Pria itu, mau-mau saja digerayangi oleh tante-tante haus belaian. Memang, kalau sudah nafsu ya, diembat aja". Ayra sedikit bergumam. Namun perkataannya didengar oleh pria tersebut.

Ayra berjalan dan bergidik melihat tontonan gratis didepannya. Tanpa sengaja kedua pasang mata itu saling menatap. Tapi cepat-cepat Ayra mengalihkan pandangnnya ketempat lain, dan melangkah secepat mungkin meninggalkan tempat itu.

"Dimana Nana dan Lucy,," Ayra celingak celinguk mwncari kedua temannya yang entah kabur kemana.

Ayra langsung melihat Nana yang masih mengobrol dengan wanita yang sama sebelum Ayra pergi ke toilet. Tapi Lucy, sudah tidak kelihatan batang hidungnya.

"Na,, Lucy mana?"

Ayra langsung menghampiri Nana, dan menanyakan Lucy. Dia takut, temannya itu dibawa oleh pria hidung belang.

"Eeh.. Ros, kenalin ini teman gue, Ayra. Ayra.. ini Rosie, teman kuliah gue" Nana

"Ayra.."

"Rosie.."

Mereka memperkenalkan diri sambil tersenyum.

"Shuut... Na.. Lucy mana? Dia ngak ada ditempat tadi". Ayra

"Ay,, kamu cari disebelah sana ya. Aku cari disekitaran meja bartender". Nana menyarankan untuk mencari Lucy secara terpisah. Di juga mulai khawatir, jika Lucy kenapa-kenapa.

"Oke.." Ayra

"Ros, gue cari temen gue dulu ya. Nanti kita lanjut lagi"

"It's okay Na.." mereka saling merangkul sebagai salam perpisahan.

---
Saat ini mereka mulai mencari,, Nana mencari dibagian meja bartender dan sekitaran menuju toilet. Ayra langsung menuju tempat orang-orang berjoget ria menikmati alunan musik Dj.

Saat mata Ayra menatap sekeliling.

Ayra langsung shock, melihat Lucy sedang berjoget ria sambil memeluk leher seorang laki-laki ditengah-tengah kerumunan orang-orang.

Mata Ayra langsung membola, melihat temannya yang langsung nyosor duluan, mencium laki-laki yang tidak dikenal Ayra sama sekali.

Ayra berpikir, Lucy sudah dalam pengaruh alkohol saat ini. Jika Lucy sadar, tidak akan mungkin langsung nyosor duluan sama laki-laki yang tidak dikenalnya.

Laki-laki yang tidak dikenal tersebut hanya diam dan memeluk erat Lucy agar semakit merapat kearahnya.

Orang-orang disekitar mereka bahkan tidak memperdulikan kelakuan dua sejoli itu.

Ayra melangkah dengan cepat sedikit berlari menuju tempat Lucy.

"Hey..." Ayra sedikit menepuk bahu laki-laki itu, tapi tidak dihiraukan

"Hey tuan.." Ayra meninggikan suaranya. Sehingga laki-laki itu langsung berbalik.

"Buuk.." Ayra tak segan-segan lansung menonjok wajah laki-laki itu sekuat tenaga.

"Dasar..pria mesum".

Anggap saja Lucy dan pria mesum🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap saja Lucy dan pria mesum🤭

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang