Bab 9

4.6K 166 0
                                    

Setelah aksi nyeleneh Amy aka Ayra ( Kita mulai manggilnya Ayra aja yah..) ayra segera membereskan barang2 yang berserakan diatas tempat tidurnya.

Akhirnya ayra sudah menemukan jawaban dari pemilik tubuh yang asli. Bukan kekecewaan yang merenggut jiwa Ayra asli, tapi karena penyakit yang diderita Ayra. Dia tidak tahu penyakit apa yang diderita pemilik tubuh ini, sepertinya bukan penyakit serius yang menjerumus ke kanker atau HIV, dan itu membuat pikirannya sedikit tenang, dan satu lagi.. dia tidak perlu capek2 mengubah kepribdian dan sikapnya, karena sifatnya hampir sama seperti Ayra asli cuman pemilik tubuh sebelumnya kurang mengekspresikan diri.

Yap,, kesimpulan itu yang bisa diambil dari ayra saat ini, dengan bekal informasi dari bi sumi dan catatan yang ada di hp Ayra asli.

"Saatnya berberes,, mandi.. dan sarapan" ayra bergegas bangkit membereskan barang2 dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan segera menyelesaikan 1 masalah yaitu segera ke negara B. Pasalnya ayra saat ini sangat penasaran dengan negara A, tapi takut dicurigai dia lebih memilih kenegara B.

Dengan semangat ayra turun ke lantai bawah untuk ikut sarapan bersama keluarga barunya. Disaat tiba diundakan tangga terakhir dia sudah melihat dady dan mommynya sudah duduk untuk siap menyantap sarapan pagi. Dengan langkah semangat, tanpa takut ketahuan ayra melangkah untuk menyapa orang tuanya

"Selamat pagi semuanya..!"

"Pagi sayang.." ucap kedua orang tua ayra.

Segera ayra duduk berhadapan dengan sang mommy. Dilihatnya hidangan yang ada didepannya. Terdapat nasi goreng, telur ceplok, roti tawar, roti panggang, ada omlet. Itulah menu sarapan mereka pagi itu.

"Kamu sudah sehat2 sayang?" Nadia menyapa sang putri untuk mengecek apakah anaknya ini sudah sehat atau belum. Sebelumnya dia ingin melihat anaknya dikamar, setelah melayani suaminya untuk sarapan, tapi keduluan ayra yang sudah turun untuk sarapan bersama.

"Alhamdulillah, sudah mom." (Ayra)

"Syukurlah, mom senang dengernya. Oh ya,, mau sarapan apa sayang?, Nnti mommy ambilin" Mama Nadia bertanya sambil mengambil piring ayra.

"Nasi goreng aja mom."

Oh ya.. bang Al mana?, Dia sudah kekantor ya mom?" Ayra mengambil sodoran piring berisi nasigoreng yang diambilkan mommynya. (Terkadang mereka memanggil mama Nadia dengan sebutan Mam atau mommy ya guys)

Saat ini ayra menjalankan misinya, untuk merekatkan kembali hubungan persudaraan yang sempat renggang. Katanya hitung2 sebagai balas budi dan rasa terimakasih kepada Ayra asli karena telah mengizinkan Amy untuk menempati tubuhnya.

Nyonya dan tuan Rezaldi sedikit tertegun karena tumben ayra menanyakan Alka, putra mereka. Karena beberapa bulan belakang ini kedua anaknya tidak sedekat seperti dulu. Tapi kedua orang tua ini sangat bersyukur karena anak2nya mulai dekat kembali.
Belum sempat keduanya menjawab, Alka sudah menyapa mereka.

"Selamat pagi.." sahut alka sambil berjalan melewati bangku kepala keluarga dan duduk disamping kursi ayra.

"Pagi sayang" (mama nadia)
"Pagi.." (dady rezal)
"Pagi kak.."(ayra)

Alkan sempat tertegun mendengar jawaban ayra, karena selama ini kalau alka menyapa mereka, ayra tidak pernah menjawab sapaannya. Mereka akan saling tegur jika ada sesuatu yang penting dibicarakan. Hal ini juga yang menjadi tanda tanya besar bagi alka, kenapa adiknya ini mulai menjaga jarak sejak beberapa bulan terakhir. Tapi pagi ini dia merasa bahagia, karena adiknya menjawab sapaannya. Saking senangnya di langsung mengelus kepala sang adik, sambil tersenyum.

Ayra yang diperlakukan seperti itu, hanya cengo dengan tingkah sang kakak. Bagaimana tidak cengo, disenyumin sama orang ganteng pagi2 guys..

Sambil sedikit menyentuh dadanya "Ya Allah, dapat perlakuan seperti ini pagi2, ganteng lagi, senyumnya itu ya Allah klepek klepek hati adek bang.." sambil membatin dan tertawa miris dalam hati Ayra terpesona, senang sekaligus miris. Karna laki2 yang duduk disebelahnya saat ini adalah kakaknya sendiri. Kalau bukan kakak kandungnya sudah diembatlah si alka sama ayra.😄

Kedua orang tua yang melihat tingkah absurd sang anak gadis, hanya geleng2 kepala, sedangkan dan alka hanya terkekeh melihat adiknya seperti patung yang mulutnya sedikit terbuka karena terbengong sambil menatapnya polos.

Hmmmm adiknya itu benar2 polos, dan bisa2 gampang diculik. Lihat yang ganteng dikit langsung melek dan kaku. Itulah batin alka saat melihat adiknya saat ini, saking pedenya kalau dia ganteng dan khawatirnya dia terhadap adiknya ini.

"Alka mau sarapan apa sayang?" Suara mama nadia menghancurkan hayalan dan gumaman Ayra didalam batinnya.

"Alka sarapan nasi goreng aja mom" sahut alka sambil menyodorkan piringnya dihadapan mama nadia dan diisi dengan nasi goreng yang disendokkan oleh mamahnya.

Selama beberapa detik ada keheningan yang terjadi di meja makan, tapi segera buyar dengan suara seseorang.

---
" Ekhmm....." Ayra berdehem untuk menghilangkan kegugupannya. Sambil melirik kedua orang tuanya.

"Mom,, dad.. ayra mau ngomong sesuatu" (ayra)

¶¶
Kira-kira ayra mau ngomong apa ya...????

Mencintai sang TOKOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang