2. Pekerjaan 2

6.3K 523 30
                                    

Setelah menerima perintah dari tuan Korn, aku berada disini sekarang, diruangan pengap dan penuh aroma darah.

Sedangkan didepanku, arm kepala pengawal tuan takkhun tampak sedang senang menyiksa orang yang menjadi kunci hilangnya barang yang akan dikirim itu.

"Kau akan membunuhnya arm." Ucapku malas pada arm.

"Huh... Aku belum puas ketua... Tidak bisakah aku menghajarnya sedikit lagi." Jawab arm dengan tersenyum padaku.

"Kau akan membunuhnya berengsek! Kau tidak melihat dia yang sudah hampir mati..." Ucap kent marah.

" Kau dan Big memang sama gilanya." Ucap Kent kembali.

"Hei... Hei... Kenapa aku dibawa, aku tidak melakukan apapun padanya." Jawab Big dengan tampang tidak bersalah.

"Oh... Apakah aku harus mengingatkanmu, bagaimana kau menghajarnya dan menembaknya saat kita menemukannya malam tadi, padahal dia sudah tidak berdaya." Jelas Kent yang marah pada Big.

"Kalian berdua... Jika dia mati, aku akan menyerahkan kalian ke tuan kinn untuk di eksekusi, karena kita tidak akan bisa menemukan orang yang ada dibelakang ini semua."Ucapku santay dengan memainkan pisau lipat ditanganku.

"Okey... Aku mundur." Ucap arm yang melepaskan tangannya dari penghianat itu.

"Kau sungguh kejam ketua, padahal kami hanya bermain-main sebentar." Ucap Big dengan mengeluarkan rokok dari dalam kantungnya.

"Ah... Bermain-main, bagaimana jika aku bermain-main juga dengan kalian." Jawabku dengan mengintimidasi.

"Ah... Kau galak... Tidak asyik." Balas Big yang berusaha menghidupkan rokoknya.

"Berani kau merokok disini, tamat riwayatmu Big." Ucapku marah.

"Oh... Sorry, aku lupa kau tidak suka mencium bau rokok, aku akan keluar, jangan menatapku seperti akan membunuh begitu." Jawabnya dengan tersenyum dan mengedipkan satu matanya.

"Tunggu aku..." Ucap arm yang mengikutinya keluar.

"Kedua orang brengsek itu, apakah baru saja meninggalkan kita untuk mengurus semua ini!" Ucapku tak percaya.

"Apa kau tidak tau bagaimana cara kerja mereka, mungkin kerna itu kau yang harus turun tangan karena poll yang tidak berada disini." Jawab Kent padaku.

"Misi apa yang dijalani poll? Aku cukup lelah jika dia tidak berada disini Kent." Ucapku padanya.

"Aku tidak bisa membantu banyak Bui... Kau tau aku dibawah Big, jadi walaupun aku protes, aku harus tetap mengikuti perintahnya." Jawab Kent padaku.

"Kent bisakah kau ditukar saja dengan off, aku juga cukup lelah menangani orang gila satu itu." Ucapku menghela nafas.

"Sebaiknya kau menelpon poll agar cepat kembali." Jawab Kent dengan tersenyum.

Aku hanya menghela nafas lelah, pekerjaanku jadi lebih banyak kalau tidak ada poll disini.

Poll tangan kanan tuan Korn terdahulu, yang sekarang menjadi kepala laboratorium pengembangan, dan dia bisa mengatur para orang gila ini karena dia cukup menakutkan, jika tidak menuruti perintahnya, dan aku selalu meminta bantuannya ditengah banyaknya pekerjaanku.

Poll sekarang dalam sebuah misi yang mengharuskannya untuk tidak berada disini untuk waktu yang lama.

"Aku akan mengurusnya, bersantai lah bui, aku akan melaporkan perkembangannya padamu." Ucap Kent yang sudah berada didepan penghianat itu dan tampak memasukan sesuatu ke mulutnya.

"Kent... Kau tidak menjadikannya uji coba sesuatukan?" Tanyaku padanya.

"Tenang saja, poll yang memberikannya padaku." Jawabnya padaku.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang