28. Traumaku

4K 504 42
                                    

Aku merasakan seseorang yang mengoyangkan tanganku beberapa kali untuk membangunkan. Aku mengosok mataku untuk beradaptasi dengan cahaya lampu didalam mobil.

"Kau tidur sangat pulas sekali, seperti diberi obat tidur saja."Ucap off padaku.

Aku hanya menatapnya lemas, aku tidak bisa tidur tadi malam, entah kenapa rasanya semua serba salah dengan posisi tidurku.

"Aku tidak bisa tidur tadi malam." Jawabku pada off.

"Tumben... Biasanya kau dalam kondisi baik jika akan menjalankan misi tapi kenapa sekarang matamu seperti tidak mau terbuka." Ucap off padaku.

"Entahlah off... Aku merasa sangat mengantuk dan lelah. Padahal aku sudah berjam-jam tidur." Jawabku padanya.

"Bangunlah tukang tidur... Kita harus menjalankan misi." Ucap off dengan menarikku keluar dari dalam mobil.

"Enak saja kau bilang aku tukang tidur, aku hanya kebetulan ngantuk saja ya..." Jawabku pada off.

"Ya... Terserah kau saja." Ucapnya dengan memutar kedua matanya malas menanggapiku lagi.

"Yang begini ingin menjalankan misi sendiri... Bisa-bisa dia hanya tidur dan tidak menjalankan misi." Ucap off berbicara pelan sembari mengeluarkan tas senjata dari belakang mobil.

Plak... Aku memukul kepala belakangnya karena berani-beraninya dia mengataiku. Dia hanya mengaduh dan menatapku yang marah.

Aku dan off memang sudah berada dikota Bir al-Abd Sinai Utara mesir. Kami sudah berangkat saat dini hari agar mereka tidak tau jika off juga ikut bersamaku dalam misi ini.

Setelah mendapatkan informasi dari poll aku menjelaskan semuanya kepada off dan segera mengatur strategi baru.

Kami sudah mengetahui tempat dimana barang itu berada dari pelacak yang ada di kotak obat tersebut. Mereka tidak akan mungkin bisa membuka kotak tersebut tanpa password yang benar karena kotak itu dirancang untuk meledak jika dibuka dengan paksa, tapi jika mereka mempunyai hacker yang hebat maka kemungkinan besar mereka bisa membukanya.

Aku dan off mendatangi sebuah hotel yang tampak tua, tempat ini tampak sangat sepi hanya ada lelaki tua yang menjaga meja resepsionisnya, dia tampak binggung melihat kami yang orang asing.

Off berusaha menjelaskan kalau kami adalah seorang peneliti dan dia tetap diam saja memandangi kami curiga.

Aku mengambil uang pound mesir yang cukup banyak dari dalam tas yang kupegang, poll memberikannya padaku untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan, aku tidak tau berapa nilainya tapi yang pasti saat aku memberikan uang itu kepada orang tua ini, dia langsung memberikan kami kunci dengan tersenyum. Off tampak tak percaya dengan apa yang kulakukan dan dia mengangkat jempolnya untukku.

Kami menyewa sebuah kamar dilantai paling atas yang tidak terlalu jauh dengan gedung yang akan menjadi target kami, off membuka sedikit tirai dan melihat kearah gedung itu saat kami sudah tiba dikamar.

Tidak ada aktivitas penduduk disekitar sini mungkin sudah diungsikan karena perang yang sedikit panas seperti yang kubaca dari beritanya kemaren.

Off masih melihat kearah gedung dengan mengunakan teropong, tidak ada aktivitas yang berarti tapi ada beberapa orang yang berjaga dipintu masuk, aku melihat jamku yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Off memasangkan earphone ketelingaku karena aku yang sibuk dengan senjataku.

"Wah kembali ke pekerjaan lama." Ucapnya setelah melihat Arctic Warfare Magnum senjata yang diperuntukkan bagi para sniper yang sedang ku rakit sekarang.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang