47. Keinginan

3.9K 555 40
                                    

Aku menatap mata Vegas yang seperti menginginkan sesuatu, apa yang diinginkannya sekarang aku sangat tau tapi rasanya tidak tepat kalau tidak menggangunya yang sedang berhasrat.

"Aku mau tidur lagi Vegas, aku ngantuk." Ucapku berusaha berdiri dari pangkuan Vegas.

"Kau tidak benar-benar ingin tidur lagikan sayang...?" Tanya Vegas tidak percaya dengan tampang bodohnya dan menahan pergerakkanku.

"Umm aku ingin tidur lagi..." Ucapku polos.

"Tentu saja tidak akan kubiarkan kau tidur Bi... Aku masih belum selesai denganmu." Jawab Vegas yang sekarang menjatuhkan ku diatas tempat tidur.

Aku tertawa melihat Vegas yang serius menjatuhkan ku pelan keatas sofa. Aku hanya menerima semua serangan cium dari Vegas yang cukup agresif aku sedikit kewalahan untuk meladeninya yang begitu bersemangat.

"Vegas... Kau tidak akan pergi bekerja? ini sudah tidak pagi lagi lho..." Ucapku dengan desahan karena Vegas yang sekarang membuat tanda didekat nipple ku.

"Sial Bi... Aku ada rapat pagi ini." Jawab Vegas yang sekarang sudah menatap mataku.

"Berarti kau harus berhenti Wegath..." Ucapku padanya dengan tersenyum.

"Dalam mimpimu sayang... Aku akan tetap melakukannya." Ucapnya yang kembali menyerangku.

"Veg..as... Kita selalu lama jika melakukan ini, kau tidak boleh telat bekerja, nanti kau dipecat." Jawabku dengan manja dan mengejeknya.

"Siapa juga yang akan memecat ku sayang? Bi... Bisakah kita lakukan dengan cepat... Aku benar-benar ingin memasukimu... Aku tidak kuat menahannya lagi." Jawab Vegas padaku, lalu dia melumat nippleku penuh nafsu.

Aku meremas sofa tempatku tertidur saat merasakan Vegas dengan gerakkan cepat membuka celanaku dan mengeluarkan kejantanannya untuk masuk kedalamku tanpa banyak melakukan pemanasan.

"Vegas... Pe...lan... Aku sedang hamil." Aku menatap galak kearah Vegas.

Dia berhenti untuk sesaat dan menarik tubuhku pelan untuk duduk diatasnya, dia bersandar kebelakang dan memegang pinggangku untuk bergerak diatas tubuhnya.

"Bergeraklah sayang... Jika aku yang melakukannya, aku takut menyakiti kalian." Ucapnya padaku.

"Aku menyukai wajahmu yang bernafsu dengan tubuhku..." Jawabku nakal. Aku suka jika mengendalikan permainan ini, wajah terangsang Vegas sangat menarik untukku.

"""""""""""""""""""""""""

Seminggu waktu berlalu setelah kejadian itu, sekarang aku sedang berada di taman mansion ini, dan kagum saat melihat betapa indahnya bunga yang sedang mekar. Pelayan yang mendorong kursi rodaku menjelaskan tentang tempat yang aku datangi. Aku senang dengan semua tempat ini tapi rasanya aku seperti terkurung di mansion ini karena tidak pernah keluar.

Vegas terlalu sibuk dengan pekerjaannya seminggu terakhir ini, dan aku dilarang untuk keluar mansion tanpa ijinnya, aku yang suka kebebasan merasa tidak nyaman dengan semua ini.

Aku memutuskan untuk pergi kekantor Vegas dengan membawakan makanan, pengawal yang menjagaku tampak tegas saat dia mengatakan aku tidak boleh keluar dari mansion dan tidak boleh kemanapun tanpa ijin Vegas walaupun aku sudah mengatakan kalau aku akan pergi ke kantor Vegas sekarang.

Aku mendekat kearahnya, aku ingat orang ini dikatakan sebagai orang kepercayaan Daniel, orang-orang yang mengelilingi Vegas memang semua tidak biasa, mereka tampak tidak memiliki emosi dan hanya menjalankan perintah saja, aku juga seorang kepala pengawal tapi tidak sekaku orang-orang ini.

"Jadi kau tidak akan mendengarkan perintahku?"Tanyaku dengan mengintimidasi.

"Maafkan saya..." Jawabnya dengan menundukkan kepalanya.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang