46. Manis

4.5K 547 56
                                    

Aku melangkah dengan pelan kearah mereka bertiga yang sekarang sedang menatapku. Chaloem tampak menatapku tidak suka, berani sekali rubah ini menatapku tidak suka saat aku yang seharusnya tidak suka pada kehadirannya.

"Hallo mixx and Coco, lama tidak bertemu kalian." Ucapku ramah, sangat ramah bahkan aku saja merinding karena aku bisa seramah ini.

"Oh... Hai, kami tidak tau jika kaka disini." Ucap Coco tampak tidak nyaman.

Apa yang barusan aku dengar tadi, dia memanggilku kakak... Si Coco yang selalu bertengkar setiap bertemu denganku ini, sungguh keajaiban dunia.

"Maaf menganggu kalian, aku cukup sensitif dengan suara ribut. Apakah ada yang sedang berulang tahun sekarang." Ucapku yang sekarang menatap chaloem yang masih memegang kue.

"Siapa kau?" Tanya chaloem tajam.

"Kak Vegas sedang ulang tahun kak..." Ucap mixx yang sekarang menarik baju chaloem.

"Aku hanya tamu disini." Jawabku ramah pada chaloem. Padahal rasanya inginku bereskan saja manusia rubah satu ini.

Aku berbalik untuk melihat kearah Vegas yang sekarang sedang melangkah pelan mendekatiku.

"Oh Vegas ulang tahun... Selamat ulang tahun Vegas, aku tidak tau kau ulang tahun hari ini, semoga panjang umur dan sehat selalu." Ucapku ramah dan lembut, tapi penuh penekanan dan intimidasi di bagian akhir seperti menandai bagian panjang umur dan sehat selalunya.

"Bi... " Ucap Vegas yang tampak takut saat memanggil namaku.

Kepala pelayan dengan sedikit berlari kearah kami.

"Senang bertemu anda tuan chaloem sudah lama anda sepertinya tidak mengunjungi tuan Vegas, saya akan menyuruh pelayan membawa piring dan sendok untuk kuenya." Ucap kepala pelayan ramah. Si tua Bangka kurang ajar.... Tadi malam si tua Bangka ini hanya menunduk dan tidak mengatakan sepatah katapun, dan dia juga dengar tadi malam kalau Vegas menyebutku istrinya. Sekarang dia beramah tamah dengan rubah sialan itu, apa ku jadikan saja dia santapan singa bersama Vegas ya.

"Bi kau seharusnya memanggilku saat kau terbangun, aku bisa mendorong kursi rodamu." Ucap Vegas yang memegang tubuhku.

"Apa tidak ada seseorang yang mau menjelaskan siapa dia." Ucap Chaloem yang sekarang menunjuk kearahku.

Aku melepaskan tangan Vegas dengan tersenyum, menahan hasratku yang semakin menggebu ingin membunuh chaloem. Berani sekali dia menanyakan kepada semua orang tentang siapa aku dengan angkuh.

"Build Lexsandra, orang-orang memanggilku Build. Jadi apakah aku juga boleh tau siapa kau?" Tanyaku masih tetap mempertahankan kewarasanku agar tidak menembak kepalanya. Beraninya dia bertingkah seperti rumah miliknya dikediamanku.

"Chaloem B. Kelvian." Ucapnya angkuh. Mixx dan Coco sudah mundur kebelakangnya tampak takut, entah apa yang membuat mereka takut dan tidak nyaman seperti sekarang.

"Jadi kau teman Vegas?" Tanyaku kembali.

"Teman ya... Mungkin kau bisa mengartikannya lebih dari pada itu." Jawab chaloem tersenyum manis.

"Jadi lebih dari pada teman ya?" Ucapku yang tersenyum menengok kesamping tempat Vegas berdiri.

"Tidak ada hal seperti itu dalam hubungan kami Bi, dia hanya rekan bisnis." Jawab Vegas dengan sangat tegas.

Wajah chaloem tampak berubah seperti kecewa dan malu.

"Jadi siapa kau?" Tanya chaloem padaku dengan tidak suka.

"Dia istriku... " Jawab Vegas cepat.

Wajah kaget chaloem tampak menjadi hiburan yang luar biasa seru buatku, tentu saja aku tidak akan membuat ini mudah bagi Vegas juga.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang