32. Vegas VOP 6

3.8K 501 33
                                    

Kami sudah memasuki kota Bir al-Abd Sinai Utara mesir saat jam ditanganku sudah menunjukkan pukul delapan pagi, banyak sekali warga sipil yang tampak memasuki sebuah mobil truk dan di jaga para militer Mesir. Mereka tampak memperhatikan kearah mobilku yang dikawal sangat ketat saat memasuki kota ini.

Daniel menerima sebuah telpon dan mendengarkannya dengan seksama, dan setelah dia menutup telponnya,  dia langsung menoleh kearahku.

"Tuan kita tidak bisa melalui tengah kota karena disana sedang terjadi perang, jadi untuk pergi ke lokasi kita harus memutar arah.
Dan sebenarnya ini juga sangat berbahaya karena para teroris sudah memberikan ancaman kalau mereka memasang bom dibeberapa titik di wilayah kota ini tuan." Ucap Daniel menjelaskan.

"Hah... Mereka sangat menjengkelkan bukan Daniel? Apa aku lenyap kan saja mereka semua?" Balasku dengan memberikan smirkku untuk Daniel. Dia tampak menegang ditempat duduknya saat aku mengeluarkan kata-kata itu.

Daniel satu-satunya saksi saat Lexus dan aku membantai orang-orang tanpa ampun karena berani memprotes dan berusaha menurunkan kami yang saat itu sudah menjadi Pemimpin Mafia Black Venom mengantikan kakek.

Saat itu usia kami masih Lima belas tahun dan aku masih belum bisa mengendali diriku untuk membunuh orang-orang yang sudah dengan berani menentang kami.

Ada banyak nyawa yang jatuh saat itu dan beritanya menyebar ke seluruh dunia gelap dengan cepat. Saat itu tidak ada satu orangpun yang mengetahui jika wolfku adalah seorang Raja Werewolf. Aku tidak pernah menunjukkan Lexus pada semua orang karena memang dia juga tidak menyukai terlihat oleh orang lain.

Aku dan Lexus tidak mudah untuk disatukan karena kami yang mempunyai ego tinggi dan selalu bertengkar, kami hanya bisa bersatu jika itu untuk membunuh atau menyiksa orang lain, sekarang kami mempunyai satu lagi kesamaan yaitu sama-sama ingin memenangkan Mate kami dan melindunginya.

Setelah kejadian mengerikan itu semua petinggi di Black Venom berganti dengan yang baru, orang-orang yang aku pilih tidak ada satupun yang berani menentang kata-kataku, Tay dan Daniel salah satu petinggi di Black venom yang ku pilih untuk mewakiliku jika ada hal yang harus segera diselesaikan saat aku tidak ada.

Aksi pembantaian itu membuat kakek dan Daddy sangat marah padaku, ada seratus nyawa yang hilang begitu saja, aku tanpa belas kasihan menyingkirkan mereka semua. Saat itulah Daddy berbicara serius padaku dan Lexus, agar tidak melakukan hal itu lagi untuk alasan apapun. Daddy meminta kami untuk lebih banyak mengontrol diri, karena seharusnya seorang Raja melindungi orang-orangnya bukan malah membantainya, tapi aku dan Lexus tidak berpikir kalau orang-orang yang kami bunuh adalah orang yang pantas hidup, tapi karena tidak ingin mendengar kemarahan Daddy yang semakin panjang, aku dan Lexus sepakat untuk tidak melawan Daddy dan mengiyakan semua yang daddy katakan.

"Itu sedikit berbahaya tuan, kita tidak tau mereka mempunyai bom bunuh diri atau tidak." Ucap Daniel Kembali, membuyarkan semua kenangan masa lalu yang terlintas di benakku.

Saat aku akan berbicara, sebuah nomor tidak dikenal menghubungiku. Aku menjawabnya dan sebuah sapaan sopan terdengar dari seberang sana.

"Tuan Vegas..." Ucap orang yang menghubungiku.

"Siapa kau?" Tanyaku padanya.

"Saya orang kepercayaan tuan Veron Daddy anda tuan." Jawabnya padaku.

"Ah... Apa kau yang Daddy bicarakan untuk menghubungimu ketika aku tiba di Mesir?"Tanyaku kembali padanya.

"Iya tuan.... Maaf menghubungi anda terlebih dahulu, tuan Veron yang memerintahkan saya untuk menghubungi anda." Jelasnya padaku.

"Baiklah dimana kau sekarang, aku butuh informasimu untuk mencari seseorang." Ucapku padanya.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang