43. Semakin Aneh

4.5K 546 56
                                    

Seminggu telah berlalu, kesehatanku sudah lebih membaik walaupun gerakku masih terbatas. Banyak hal yang sudah Vegas jelaskan padaku, termasuk bagaimana kami bisa kembali jadi pasangan mate, aku mendengarkan semua cerita Vegas dalam diam, sepertinya semua masalah kami dan kesalahpahaman selama ini sudah dijelaskan dengan rinci oleh Vegas, tapi entah kenapa aku tidak bisa berhenti marah padanya, yang akupun tidak tau kemarahanku untuk alasan apa.

Selama seminggu ini juga aku menginginkan semua makanan yang selama ini tidak bisa off beli untukku karena keterbatasan geraknya menampak diri di khalayak ramai.

Aku meminta Vegas untuk mencarikan ku makanan yang diinginkan Bo sejak tadi, tapi anehnya dia belum juga kembali padahal dia sudah pergi dua puluh menit yang lalu, kemana sebenarnya Vegas mencarinya.

Pintu ruangan ini tiba-tiba terbuka saat aku memikirkan Vegas yang belum juga tiba, didepan pintu dia muncul dan sepertinya hampir kehilangan nafas, apa dia berlari tapi kenapa tetap lama saja sampainya.

"A.k.u la.par..." Ucapku dengan memegang garpu ditangan kiriku dan sendok ditangan kananku.

Dia berjalan kedepanku dengan cepat dan membuka makanannya.

"Tempat makanan ini benar-benar dekat ya... Sangat dekat sekali." Ucap Vegas yang sekarang tersenyum seperti dipaksakan.

"Memang dekat ko... Kan cuman butuh tiga puluh menit untuk kesana." Jawabku dengan menyendok makanan kemulutku.

"Itu hanya untuk berangkatnya sayang. Kau tidak menghitung untuk Pulang perginya, itu butuh waktu satu jam Bi, dan kau memintaku untuk sampai disini dalam waktu dua puluh menit. Bagaimana cara kau menghitung waktunya Ho.ney..." Ucap Vegas padaku seperti menahan sesuatu yang tidak bisa dia luapkan.

"Salah dong perhitungannya..." Jawabku santai dan terus memasukan makanan yang Vegas belikan kemulutku, aku sangat suka makanan ini.

"Kau memang selalu pintar sayang... Aku bahkan meninggalkan rapatku bersama perdana menteri demi mencarikan makanan yang kau sukai siang tadi." Ucap Vegas yang sekarang bicara serius padaku.

Aku menghentikan makanku dan menatapnya dengan tidak suka sekarang, apa baru saja dia marah padaku karena memintanya untuk mencari keinginan anaknya.

"Jadi kau tidak mau mencarikannya untukku. Tidak usah kalau tidak mau, aku bisa mencarinya sendiri asal aku bisa keluar saja dari sini." Jawabku tidak suka. Nafsu makanku hilang kerna Vegas yang menjengkelkan.

"Bukan begitu maksudku Bi.... Jangan marah... okey." Ucapnya dengan membelai wajahku sayang.

"Aku tetap marah padamu..." Balasku dengan menatapnya tidak suka.

"Setiap hari sepertinya istriku ini selalu marah padaku." Ucapnya dengan terkekeh.

"Karena kau sering membuatku jengkel. Aku sudah bilang ingin memegang beruang kutub. Kenapa sampai sekarang aku belum juga melihat beruang itu sampai didepanku." Balasku sengit.

"Sedang dalam perjalanan istriku tercinta... Besok pagi kau sudah melihatnya." Jawab Vegas dengan tersenyum.

Aku menatap Vegas lama, lalu aku teringat sesuatu, dan keinginanku untuk melihat beruang kutub hilang begitu saja.

"Aku sudah tidak tertarik lagi pada beruang itu. Kembalikan saja dia, aku mau melihat burung Beo besok pagi saat aku terbangun." Ucapku bersandar kebelakang dan melipat kedua tanganku.

Vegas menatapku seperti orang bodoh, kenapa juga Dia menatapku begitu. Dia menutup matanya pelan dan menarik nafasnya perlahan. Aku binggung, kenapa dengannya, kenapa dia jadi aneh lagi sih. Saat dia membuka matanya, dia tersenyum dan menatapku lembut.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang