38. Thailand I'm Back

3.8K 546 62
                                    

Pukul tujuh malam waktu Thailand aku dan off sudah kembali ke Negara ini lagi, dan rasanya aku bisa bernafas dengan nyaman setelah tiba di Negara ini. Terima kasih kepada tuan Korn yang memberikan kami kursi untuk VIP, dan identitasku di jamin ke rahasiannya, tidak sia-sia dulu aku meminta tuan Korn membeli saham maskapai ini selain banyak menghasilkan uang untuk tuan Korn sekarang kami bisa mengunakannya untuk saat-saat seperti ini.

Tuan Korn sangat senang saat tau jika aku kembali dalam keadaan hidup, dan obat yang bersamaku saat itu juga sudahku hancurkan, tidak ada lagi yang menjadi alasan kegelisahan tuan Korn, saat tuan ingin mengirimkan pesawat Jetnya untuk menjemput kami, aku menolaknya karena pasti akan membuat tuan kinn curiga sedangkan aku tidak mau siapapun tau kabar aku masih hidup diketahui orang lain, selain tuan Korn dan off.

"Sekarang kita akan pergi kerumah yang sudah tuan Korn siapkan, dan ini cukup jauh kerna ada luar kota." Jelas off yang sekarang sedang mendorong kursi rodaku.

"Aku tidak masalah off... Tapi sekarang aku sangat lapar. Bobo juga lapar." Ucapku dengan wajah sedih kearah off. Tidak tau kenapa, nama itu tiba-tiba meluncur dengan nyaman saja keluar dari mulutku

"Kenapa kau menamainya Bobo, apa tidak ada nama lain." Jawab off dengan mengelengkan kepalanya.

"Kenapa kau protes... Aku yang mengandungnya, jadi terserah aku saja, lagi pula itu hanya panggilan sayangku sebelum dia lahir. Aku akan memikirkan namanya lagi nanti setelah dia lahir." Ucapku dengan menatap off marah.

"Okey2... Aku yang salah," jawab off dengan mengangkat kedua tangannya seperti menyerah.

"Memang... Kau memang salah." Ucapku padanya tidak suka.

Kami keluar dari bandar udara Suvarnabhumi dengan menyamar, tuan Korn memang penguasa di Thailand, tetapi tuan kinn yang akan mengantikan tuan Korn punya mata dimana-mana dan itu membuatku sedikit takut, aku berharap tuan Korn bisa mengurus orang-orang tuan kinn yang mungkin saja bisa melihat keberadaan kami.

"Tuan Korn ingin bertemu, ditempat dimana kalian sering bertemu." Ucap off padaku setelah menerima panggilan Telpon dari tuan Korn.

"Ke rumah bunga nyonya, off. Aku sering membawakan berbagai Bunga baru kesana dan biasanya tuan Korn bisa mengatakan apapun padaku disana, tempatnya berada dipinggiran kota." Jawabku pada off.

"Bukankah tempat itu terlarang bagi siapapun kecuali tuan takhhun, kinn dan kimm."Ucapnya padaku.

"Rumah bunga itu dibangun oleh nyonya bersamaku off. Dia memintaku untuk merawat bunga-bunganya saat dia tidak ada lagi. Jadi aku satu-satunya pengawal yang bisa memasuki tempat itu." Jawabku padanya dengan sendu, aku merindukan sosok yang hangat seperti seorang ibu itu.

"Kau pasti sangat menyayangi nyonya Jifta ya..." Ucap off dengan mengelus rambutku. Aku menganggukkan kepalaku dan sedih mengingat dia tidak adalagi didunia ini.

Nyonya Jifta salah satu orang yang berperan penting membuatku jadi seperti sekarang, karena dia yang sangat bijaksana, aku jadi selalu ingin sepertinya.

Aku sangat berterima kasih pada tuan Korn dan nyonya jifta karena sudah menempaku menjadi suatu yang sangat luar biasa hebat seperti sekarang, aku yang sekarang seharusnya berada diluar kemampuanku untuk mewujudkannya, tapi mereka mampu membuatku mencapai dititik terkuat diriku.

"Menurutmu diantara tuan kinn dan tuan kimm, siapa yang hampir mirip dengan nyonya Jifta?" Tanya off padaku tiba-tiba.

"Kenapa kau tidak memasukkan tuan Takkhun?" Tanyaku kembali pada off.

"Aku saja masih mempertanyakan kelahiran tuan takkhun yang seperti itu. Bagaimana dia bisa lahir dari rahim nyonya Jifta." Jawab off dengan tertawa.

"Penyayang binatang... Tuan takkhun duplikat nyonya Jifta, untuk parasnya tuan kimm yang paling mirip, dan untuk keras kepala yang nyonya punya, itu turun pada tuan kinn." Ucapku pada off dengan membayangkan nyonya yang menurunkan semua ciri khasnya pada ketiga putranya.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang