57. Alroy

2.8K 466 95
                                    

Venic tidur dengan nyenyak dipelukkanku bahkan dia tidak bangun saat aku mengendongnya turun dari pesawat jet milik axelo untuk menuju mobil yang sudah disiapkan.

Axelo tampak berbicara dengan beberapa orang dan aku membawa venic untuk masuk ke dalam mobil didampingi oleh pengawal axelo.

Aku seperti orang yang tidak mengenal peradaban dunia saat aku melihat tempat ini, sudah berapa lama aku terkurung di pulau pribadi milik axelo tanpa akses apapun yang membuatku seperti orang primitif.

Axelo tampak sibuk disampingku dengan tabletnya, saat dia memasuki mobil, aku tidak ingin mengangunya dan hanya diam saja menatap kearah luar, aku senang melihat keramaian lagi setelah sekian lama. Aku ingin mengajak venic jalan-jalan nantinya, selama ini venic tidak pernah tersentuh dunia luar aku ingin menunjukan beberapa hal menarik untuk venic seperti taman hiburan dan tempat bermain lainnya.

"Jangan coba-coba untuk berusaha kabur dariku. " Ucap axelo yang membuatku menatap kearahnya yang masih melihat kearah tabletnya.

"Aku tidak memikirkannya. " Jawabku dengan membuang muka kearah luar mobil dengan memeluk erat venic yang masih pulas tidur dipelukkanku.

"Kau istriku sekarang... " Ucapnya kembali mengingatku dengan status sialan yang kami punya.

"Haruskah kau mengingatkanku terus menerus, aku sudah mengatakan aku masih mengingat statusku sekarang apa axelo. " Jawabku malas dan tidak suka. Karena pertanyaan ini dia tanyakan terus menerus.

"Aku pegang kata-katamu. " Balasnya yang kemudian tidak ada suara lagi.

Saat kami memasuki gerbang sebuah mansion aku merasakan sedikit perasaan takut mengingat aku tidak pernah disambut oleh siapapun dulunya dan sekarang aku akan bertemu dengan orang tua axelo, tanganku cukup berkeringat dingin karena jujur aku sedikit trauma dengan penolakan apalagi sekarang venic ada bersamaku. Aku takut mereka melukai perasaan venic karena jika itu terjadi maka aku akan berubah menjadi iblis bagi siapapun yg berani melukai putraku.

"Ayo turun... " Ucap axelo yang sudah membuka pintu mobil disampingku dan mengambil venic dari pelukkanku.

"Daddy... " Panggil venic pelan yang mengerjapkan kedua matanya pelan.

"Bangun jagoan... Kita akan bertemu kakek dan nenek venic. " Jawab axelo dengan membelai lembut pipi venic.

"Kita sudah sampai... Kapan kita turun dari pesawatnya daddy, kenapa aku tidak dibangunkan. " Ucap venic sedikit merajuk.

"Oh... Maafkan daddy my son... Kau tidur sangat pulas... Mommy dan daddy tidak imgin mengangu mimpi indahmu. " Jawab axelo menjelaskan.

"Jagoan paman sudah sampai rupanya... Merindukan paman bobo? " Ucap off yang sekarang sudah setengah berlari menuju kearah venic yang menunjukkan muka tidak sukanya.

"Aku sudah besar... Jangan panggil aku bobo lagi, aku bukan bayi paman off. " Jawabnya dengan melipat kedua tangannya.

Off berusaha mengambil venic dari gendongan axelo dengan sedikit paksa karena venic yang bertahan sangat kuat memeluk erat leher axelo, tapi off tidak kalah akal dia mengelitik leher venic yang membuatnya mengalah dan akhirnya berada digendongan off.

Venic marah saat off menciumnya tiba-tiba, tapi pamannya itu tidak peduli dan tetap saja mengangunya sampai venic menangis dan kembali kepelukan axelo karena dia yang terus meminta axelo menyelamatkannya dari off yang memang selalu suka menganggu venic.

Plak...

Pukulan mendarat dibelakang off cukup kuat saat disana berdiri nuey yang sekarang sudah menatap off marah.

Rejects Build Lexsandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang