Aku merasakan perasaan yang luar biasa baik dan tenang, ini perasaan terbaik yang pernahku milikku seumur hidupku.
Aku melihat kekanan dan kekiri, tempat apa ini dan dimana aku sekarang.
"Aku senang akhirnya kau terbangun." Ucap seseorang yang membuatku kaget. Aku langsung ingin duduk saat merasa badanku yang begitu berat.
"Maafkan saya... Saya tidak bisa memberi hormat dengan benar." Jawabku dengan menundukkan kepalaku kepada moon goddes.
"Kau tetap bisa didalam posisi tidurmu seperti sekarang. Kau belum bisa bergerak dengan baik." Ucapnya kembali padaku.
"Apakah saya masih hidup atau sudah mati?"Tanyaku dengan menatap ke sekeliling tempat ini yang begitu banyak makhluk hidup dan juga menjadi tempat yang sangat begitu indah.
"Menurutmu... Kau ada dimana?"Tanyanya kembali padaku dengan tersenyum.
"Saya tidak tahu... Tapi tempat ini sangat indah." Jawabku padanya.
"Apa kau ingin tinggal disini?" Tanya moon goddes kembali padaku.
"Apakah saya boleh tinggal disini?" Tanyaku kembali padanya dengan tersenyum.
"Tentu... Kau bisa tinggal disini jika itu yang kau mau." Ucap moon goddes padaku dengan tersenyum.
Aku berusaha bangun dengan pelan, agar tidak membuat badanku semakin kesakitan karena pergerakan ku yang tiba-tiba, aku berusaha untuk berdiri dengan susah payah dan takjub dengan apa yang kulihat sekarang, aku berusaha melangkah dengan pelan. Saat aku akan melangkahkan kakiku berjalan lebih jauh, aku melihat seorang anak lelaki yang sangat tampan sedang duduk diatas batu memandang kearah indah hamparan tanaman hijau didepannya. Aku melangkah untuk mendekatinya.
"Apa aku boleh ikut berada di dekatmu?"Tanyaku padanya.
Dia tidak menatap kearahku tapi dia menganggukkan kepalanya, dan aku melangkah lebih dekat untuk duduk disampingnya.
"Apa yang kamu lihat?" Tanyaku padanya.
Dia masih tidak menjawab pertanyaanku dan menaikan satu kakinya untuk menjadi sandaran kepalanya.
"Apa kau senang tinggal disini?"Tanya padaku. Aku cukup kaget mendengar nada bicaranya yang kaku dan cukup tidak sopan menurutku.
"Kata kau... Tidak sopan jika diperuntukkan untuk orang yang lebih tua darimu." Ucapku padanya dengan melihat lebih teliti wajahnya. Anak ini seperti baru berumur enam tahun, tapi saat dia bertanya atau melakukan sesuatu, tidak ada emosi apapun yang tergambar diwajahnya.
"Apa itu penting?" Tanyanya dengan wajah yang lebih datar lagi. Aku tidak tau dia mengejekku atau bertanya dengan serius.
"Tentu saja itu penting. Dan untuk pertanyaanmu tentang senang atau tidaknya aku tinggal disini, tentu saja aku menyukainya, bukankah disini indah?" Jawabku padanya.
"Tidak... Biasa saja." Ucapnya yang berhasil membuatku sedikit jengkel.
"Siapa namamu?" Tanyaku padanya.
"Tidak punya." Jawabnya singkat.
Oh... Shit, mulutku hampir saja mengeluarkan kata-kata itu lebih keras jika tidak segera ku tutup. Kenapa anak ini begitu sangat menjengkelkan, dia juga sangat angkuh untuk ukuran seorang anak kecil.
"Bo... Bobo... Aku akan memberikan nama itu padamu," Ucapku tersenyum jahat, nama itu seperti untuk anak yang imut dan gendut. Tapi saat anak setampan ini mempunyai nama bobo, itu cukup menggelikan.
"Kau sepertinya bersenang-senang." Balasnya dengan sedikit mengeluar smirknya, dan itu sanggup membuatku meleleh karena dia jadi sangat luar biasa tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rejects Build Lexsandra
Romanceaku mencintaimu setengah mati, tapi kau membuatku hampir mati.- Build Lexsandra I'm Vegas Reyes Dominic Reject Build Lexsandra sebagai Mate.- Vegas Reyes Dominic Mohon untuk kebijakannya dalam membaca. Karena akan ada adegan 21+ 21+ Anak dibawah umu...