Rejects Build Lexsandra

41. """"!

Mendengar keributan dan suara tembakan dari rumah yang akan kutuju membuatku melangkahkan kaki lebih cepat hampir seperti berlari. Para pengawal yang mengikutiku dibelakang juga mengejarku dengan cepat.

Aku kaget saat melihat Bi yang tertembak didepan mataku, apa yang baru saja kulihat, seseorang dengan beraninya menembak mateku, aku mengarahkan pistol yang ku pegang kebelakang Bi dan menembak orang itu dengan penuh emosi beberapa kali. Bi yang kulihat didepan sana sudah jatuh kelantai dan tampak menutup matanya dengan pelan, ada rasa sakit yang luar biasa menjalar ke dadaku saat melihat tubuhnya yang dipenuhi darah.

Aku mendekat kearah Bi dengan berlari, tanganku gemetar saat membawanya kedalam pelukanku, ada dua tembakkan di tubuhnya yang membuat kesadarannya menghilang dan yang membuatku lebih hancur adalah keadaannya yang sedang mengandung sekarang, perutnya yang membesar membuatku merasakan ada tamparan keras diwajahku, seharusnya aku lebih berusaha dalam mencari Bi agar hal buruk seperti ini tidak terjadi.

Aku mengendong tubuhnya kearah mobilku dan memerintahkan Daniel untuk mengurus semua Yang ada disini, aku ingin dia mencari tau siapa orang yang sudah berani menyerang Bi.

""""""""""""""""

Ketika tiba dirumah sakit, Bi langsung dilarikan ke ruang operasi karena harus mengeluarkan peluru dari tubuhnya, dan aku hanya bisa terduduk kalut dikursi panjang diluar ruang operasi. Aku seperti menunggu penghakiman sekarang, bisakah aku meminta agar mereka berdua diselamatkan didalam sana, aku tidak akan sanggup untuk hidup jika terjadi hal buruk pada Bi.

Aku melihat off yang berjalan pincang dengan wajahnya yang masih penuh luka, off hampir saja mati jika Kent tidak menolongnya, selama ini Kent selalu mencari keberadaan off karena dia yang tiba-tiba menghilang begitu saja membuat Kent curiga, dan saat menemukan off, dia sudah dalam kondisi mengenaskan.

Off meminta Kent untuk menyelamatkan Bi, dan Kent dengan cepat menyampaikan semua itu padaku, tapi aku tetap tidak sempat membuatnya keluar dari kejadian mengenaskan ini.

"Aku mempercayaimu off, tapi kau menyembunyikannya dariku!" Ucapku sangat marah pada off yang sekarang duduk berhelang tiga kursi dariku.

"Aku tidak tau untuk tujuan apa kau mencarinya, dan Bui menolak keras bertemu denganmu. Kami hanya orang biasa bukan orang hebat seperti anda, dan Bui pasti merasa terintimidasi jika bertemu denganmu, lagipula untuk apa kau bertemu dengannya?" Tanya off yang tampak tidak gentar sama sekali dengan kemarahanku.

"Menurutmu hubungan apa yang bisa ku miliki dengannya?"Tanyaku kembali pada off dengan tajam.

"Aku tidak tau kalian punya hubungan apa? Kau tidak mungkin masih dendam karena masalalukan. Maafkan sahabatku jika kau masih dendam, tidak bisakah kau mengampuninya? Bui sedang hamil sekarang, dan dia berusaha menutupi keberadaannya agar tidak ada yang tau dia masih hidup, mengingat musuh kami juga banyak seperti yang kau temui saat ini." Jawab off dengan menatap sedih kearah ruang operasi.

Aku tau dia selalu menuruti permintaan Bi tapi tidak bisakah dia menganalisis sendiri kenapa aku mencari Bi seperti orang bodoh di Mesir, tidak mungkin itu hanya untuk balas dendam apalagi tidak ada harapan dia untuk hidup saat jatuh dari atas tebing waktu itu.

"Aku akan membunuh semua musuh Bi off, dan dari sekarang tidak akan ada satu orangpun lagi yang bisa menyentuh istri dan anakku." Ucapku tegas yang membuat off tampak sangat kaget ditempat duduknya. Apa dia bahkan tidak bisa mengira aku ayah dari bayi yang di kandungan Bi, melihat perjuanganku yang begitu luar biasa saat mencari Bi di Mesir.

"Sia... Jadi kau ayah dari bayi nakal itu.. upp... Sorry, dia selalu membullyku selama ini, jadi aku tidak mungkin akur dengannya." Jawab off, aku sedikit binggung dengan kata membully, bagaimana bisa bayi yang bahkan belum lahir sudah bisa membullynya.