"Jisoo Unnie tidak mungkin sakit hanya karena kelelahan, dia bahkan harus masuk ke ruang ICU seperti ini."
Chaeyoung masih sesenggukan di samping Lisa. Mereka sama-sama menatap lewat kaca luar pada Jisoo yang masih terbaring di atas bangkar rumah sakit dengan berbagai selang medis yang menghias tubuh lemahnya.
"Tenanglah, Chaeyoung. Jennie Unnie sedang berbicara dengan Irene Unnie, semoga saja tidak ada hal-hal buruk yang terjadi padanya."
Lisa harus menguatkan pijarannya. Rumah sakit adalah tempat yang begitu buruk dan membuatnya trauma. Namun untuk kedua kalinya hal menyakitkan itu menyeretnya untuk melihat secara langsung, bagaimana orang-orang yang begitu berharga dalam hidupnya harus terbaring lemah tepat di hadapannya. Rasanya kembali menghujam tanpa mampu untuk ditolaknya sedikitpun.
Sama halnya dengan Chaeyoung dia tidak mungkin mampu untuk kehilangan lagi. Meskipun selama ini Lisa sudah terlanjur menyakiti Jisoo terlalu banyak.
"Jisoo mengidap Kanker Jantung yang tergolong ganas, lebih tepatnya satu tahun yang lalu dia dinyatakan positif kanker jantung."
Di dalam ruangan Lab khusus Jennie membeku dengan kedua tangan yang menggenggam kertas hasil diagnosa. Sesak semakin terasa menghimpit ulu hatinya saat mendengar rentetan kalimat yang Irene ucapkan mengenai kondisi Jisoo yang semakin memburuk.
"Empat hari yang lalu dia sudah di rawat di rumah sakit. Jisoo memaksakan diri untuk pulang karena terlanjur membohongi kalian jika dia ada pekerjaan kantor di luar kota."
Irene semakin membuat Jennie terpukul dengan kebenaran yang ada. Manarik penyesalan Jennie karena telah menuduh Jisoo yang lebih mementingkan pekerjaan kantor daripada ketiga adiknya. Dia benar-benar bodoh karena selama ini tidak tahu bagaimana kondisi Jisoo yang sakit keras dan harus berjuang sendirian.
"Maaf jika aku baru memberi tahumu akan hal ini, aku terlanjur berjanji padanya untuk merasahasiakan penyakitnya. Jisoo tidak ingin membebani kalian dengan penyakit yang di deritanya."
Rasa benci Jennie pada Jisoo harus terbayar dengan kenyataan yang lebih pahit. Dari kecil dia begitu dekat dengan Unnie-nya, bahkan sedikitpun tidak rela jika kasih sayang Jisoo harus terbagi pada kedua adik kembarnya saat mereka dilahirkan. Tapi setelah kejadian buruk yang menimpa keluarganya, jarak yang menjulang tinggi sengaja Jennie bangun untuk menjauh dari Jisoo. Membenci bahkan menuduhnya menjadi penyebab kehancuran keluarga mereka. Jennie benar-benar sejahat itu pada kakaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ]
Fanfiction🥀°°° Waktu berjalan seolah hanya rasa sakit yang di dapat dari masing-masing mereka berempat. Ego, rasa bersalah, penyesalan, atau bahkan paling tersakiti dan dilupakan. "Aku seolah menunggu suatu hari nanti, tentang bahagia yang entah kenapa teras...