Stay, please □ 31 ✔

2.4K 279 45
                                    

Jennie dan Lisa menjatuhkan air matanya dengan tangan yang saling bertaut erat saat ketukan palu dari Hakim terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie dan Lisa menjatuhkan air matanya dengan tangan yang saling bertaut erat saat ketukan palu dari Hakim terdengar. Jongki menerima hukuman mati atas semua kejahatan yang telah dia lakukan, begitupun dengan Sowon dan Yewon yang ikut terseret dengan hukuman maksimal lima belas tahun penjara.

Taeyang sendiri sudah dinyatakan meninggal tepat di malam itu saat dirinya juga membunuh Jisoo. Karena salah satu luka tembakan dari beberapa Polisi berhasil menembus tepat pada jantungnya.

Ada kelegaan yang menyeruak dalam diri Jennie ataupun Lisa walaupun semua itu masih terasa begitu menyakitkan. Karena apapun hukuman yang sudah mereka terima atas semua kejahatannya, tetap saja keutuhan keluarga Jennie tidak bisa kembali. Kedua orang tuanya dan juga kakaknya Jisoo sudah direnggut begitu tragis oleh mereka.

"Unnie— kenapa rasanya masih tetap menyakitkan seperti ini?"

Lisa memukuli dadanya sendiri. Sesak kepiluan terasa menyeruak saat ingatannya kembali pada Kedua orang tuanya dan juga Jisoo sang kakak yang baru satu minggu yang lalu dikebumikan. Hari-harinya masih terasa begitu berat terlebih sekarang kondisi Chaeyoung juga tidak baik-baik saja.

"Andwe. Jangan berbicara seperti itu, percaya pada Unnie jika semuanya akan segera membaik. Apapun yang terjadi, Jennie Unnie akan berusaha untuk menjaga kalian."

Jennie menarik lengan Lisa agar berhenti memukuli dirinya sendiri. Menggantikannya dengan sebuah pelukan ketenangan yang berusaha Jennie berikan untuknya. Serapuh apapun yang Jennie rasakan dia harus tetap memberikan energi positif untuk Lisa. Memberinya kekuatan agar dia tidak sampai terjatuh seperti kondisi Chaeyoung yang bahkan belum bisa memulih seutuhnya.

"Apapun yang kau rasakan jangan pernah memendamnya, ceritakan semuanya pada Unnie. Seberat apapun kita akan melewati semuanya bersama-sama."

Jennie sangat tahu bagaimana kehancuran hati Lisa. Mereka bertiga sama-sama terluka, walaupun sekarang yang sangat mengkhawatirkan adalah Chaeyoung. Dia benar-benar terpuruk hingga depresi karena kepergian Jisoo. Dan Jennie tidak ingin jika semua itu juga terjadi padanya ataupun Lisa.

"Jadi bagaimana, Dokter Jiyeon? Apa ada perkembangan yang baik dari adikku Chaeyoung?"

"Dua hari ini Chaeyoung lebih bisa mengontrol emosinya, dan tidak sering berteriak histeris seperti beberapa hari sebelumnya. Namun kemoterapy untuk pemulihannya tetap harus dilakukan, jika kalian punya banyak waktu jauh lebih baik jika Chaeyoung lebih sering kalian temani. Dia membutuhkan perhatian yang lebih untuk kembali memulihkan kesehatan mental dan jiwanya."

Jennie mengangguk paham dengan penjelasan yang diberikan oleh Dokter Jiyeon. Dia harus sepenuhnya yakin jika Chaeyoung akan segera membaik dan pulih seperti dulu.

"Terimakasih banyak Dokter Jiyeon, kau sudah memberikan perawatan yang begitu baik untuk kesembuhan adikku. Aku akan melakukan apa yang kau sarankan untuk kesembuhan Chaeyoung, sekali lagi aku berterimakasih padamu."

Stay, Please ✔ [ ▪︎E N D I N G ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang